Sejumlah santri melintas di halaman Kompleks Ponpes Lirboyo, 30 Mei 2017. Pondok Pesantren (Ponpes) Lirboyo yang telah berdiri sejak 1910 ini merupakan salah satu pusat pendidikan agama Islam terbesar di Indonesia. ANTARA FOTO
TEMPO.CO, Kediri - Ribuan alumni santri Pondok Pesantren Lirboyo Kediri meminta Presiden Joko Widodo membatalkan penerapan full day school (FDS). Mereka juga memplesetkan singkatan FDS menjadi Ful Day Sarungan.
Penolakan terhadap Peraturan Menteri Pendidikan Nomor 23 Tahun 2017 tentang Hari Sekolah terus bergulir. Ribuan alumni satri Lirboyo yang tergabung dalam organisasi Himasal (Himpunan Alumni Santri Lirboyo) meminta Presiden Joko Widodo segera mencabut Permendikbud tersebut. Baca : Soal Full Day School, NU Ancam Tak Dukung Jokowi di Pilpres 2019
“Terlalu banyak mudharat-nya”, kata Sekretaris Pengurus Pusat Himasal, Kiai Oing Abdul Muid kepada Tempo, Senin 14 Agustus 2017.
Ancaman utama penerapan full day school ini, menurut Abdul Muid, berdampak pada aktivitas madrasah diniyah yang berlangsung sore hari. Ketika seluruh siswa sekolah umum memulangkan muridnya pada sore hari, maka madrasah diniyah tak lagi bisa menjalankan kegiatan pembelajaran agama.
Selain jumlah madrasah diniyah yang cukup banyak di Jawa Timur, keberadaan lembaga pendidikan ini sangat penting bagi anak-anak dalam penguatan agama. Lembaga ini juga banyak menyumbang kemampuan anak-anak dalam membaca dan menulis Al Quran.
Lebih jauh pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo ini menjelaskan dampak mudharat lain dari penerapan sekolah lima hari ini terjadi pada dua hari libur di akhir pekan. “Dengan hanya satu hari libur saja tempat hiburan ramainya bukan main, apalagi sampai dua hari,” kata Abdul Muid yang mengkhawatirkan terjadinya persoalan sosial baru. Simak juga : Jokowi: Sekolah Tidak Wajib Terapkan Full Day School
Saat ini seluruh anggota Himasal yang tersebar di seluruh Indonesia tengah menggalang gerakan penolakan terhadap penerapan full day school. Mereka juga terus memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang dampak buruk dari penerapan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2017 tersebut.
Uniknya, tak hanya mensosialisasikan penolakan kepada masyarakat. Sejumlah santri juga ramai-ramai membuat gerakan penolakan di media sosial melalui meme yang memplesetkan FDS sebagai Full Day Sarungan.
Advertising
Advertising
Meme FDS tersebut sudah menyebar di kalangan santri sebagai bentuk penolakan atas kebijakan Menteri Muhadjir Effendy. “Saya dapatkan meme ini dari teman-teman santri,” kata Yunus, salah satu santri Lirboyo saat menunjukkan meme itu.
Mas Dhito Fokus Tuntaskan Periode Kepemimpinan di Kabupaten Kediri
10 hari lalu
Mas Dhito Fokus Tuntaskan Periode Kepemimpinan di Kabupaten Kediri
Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana yang digadang-gadang mencalonkan kembali sejauh ini masih fokus menuntaskan amanah hingga masa periodenya berakhir.
Mas Dhito Ajak Masyarakat Sukseskan Pembangunan Infrastruktur di Kediri
15 hari lalu
Mas Dhito Ajak Masyarakat Sukseskan Pembangunan Infrastruktur di Kediri
Pemerintah Kabupaten Kediri saat ini tengah mengerjakan pembangunan stadion, revitalisasi pasar tradisional, serta akses penunjang ke Bandara Internasional Dhoho.
Kolaborasi Pemkab Kediri dan Kepolisian Memasang ATCS untuk Pantau Arus Mudik
24 hari lalu
Kolaborasi Pemkab Kediri dan Kepolisian Memasang ATCS untuk Pantau Arus Mudik
Pemerintah Kabupaten Kediri, Jawa Timur, berkolaborasi dengan Kepolisian Resor Kediri memasang Area Traffic Control System (ATCS) di beberapa titik di wilayahnya sebagai upaya untuk mengetahui kondisi arus lalu lintas sekaligus gerak cepat mengurainya jika terjadi kemacetan.