Presiden PKS Sohibul Iman membuka tasyakuran 74 tahun hijriah kemerdekaan Indonesia, di Kantor DPP PKS, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Ahad, 4 Juni 2017. Tempo/Egi Adyatama
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Partai Keadilan Sejahtera Sohibul Iman menyayangkan kematian Johannes Marliem, salah seorang saksi kunci mega-korupsi proyek KTP elektronik (e-KTP).
"Kami menyayangkan saksi kunci korupsi e-KTP dikabarkan meninggal," kata Sohibul kepada wartawan di Karawang, Ahad, 13 Agustus 2017.
Terlepas penyebab kematian Marliem yang masih simpang siur, Sohibul menyatakan hal itu telah mencoreng kehidupan berbangsa dan bernegara. Padahal saksi kunci bisa sangat membantu mengungkap tersangka kasus mega-korupsi e-KTP tersebut.
"Kehidupan berbangsa dan kenegaraan kita hari ini sangat mengkhawatirkan, karena cara kekerasan susah digunakan untuk persoalan ini," katanya.
Ia berharap, pemerintah bekerja sama dengan otoritas di Amerika mengungkap misteri kematian Marliem.
Ihwal kematian Marliem, Sohibul mengajak semua elite politik taat hukum. "Saya ketuk semua elite politik, mari bangun ketatanegaraan sesuai dengan prinsip negara hukum. Karena kekerasan tidak dibenarkan," ucapnya.
PSI Depok Gaungkan Kaesang, PKS: Mereka Butuh Tokoh untuk Mendongkrak Suara
23 Mei 2023
PSI Depok Gaungkan Kaesang, PKS: Mereka Butuh Tokoh untuk Mendongkrak Suara
Bendahara Umum DPD Partai Keadilan Sejahtera atau PKS Depok Ade Supriyatna menilai semua pihak boleh melempar sosok tokoh dan mengusulkan kandidat Wali Kota Depok pada Pilkada 2024.