Warga Cirata Harus Berjalan 1 Kilometer untuk Dapat Air Bersih

Reporter

Minggu, 13 Agustus 2017 18:57 WIB

Warga mengambil air di aliran sungai Cipamingkis yang kering akibat kemarau, Desa Sirnajati, Cibarusah, Jawa Barat, 28 Juli 2015. Tiga bulan terakhir warga kesulitan mendapatkan air bersih untuk dikonsumsi. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Cianjur - Ratusan kepala keluarga di Kampung Cirata, Desa Sukajadi, Kecamatan Mande, Cianjur, Jawa Barat, harus berjalan kaki satu kilometer untuk mendapatkan air bersih.


Sejak dua bulan terakhir, warga kesulitan mendapat air bersih karena wilayah tersebut mengalami kekeringan. Untuk mendapatkan air, warga harus berjalan sampai sekitar satu kilometer atau mengantre di kran air milik perusahaan. Lina, 35 tahun, seorang warga mengatakan setiap tahun warga di wilayah tersebut kesulitan mendapatkan air terutama ketika musim kemarau tiba.

Baca juga:
SPAM Umbulan, Pasokan Air Bersih Jangkau 1,3 Juta Warga Jatim

"Ada sumur di rumah, tapi kering. Sudah sejak lama begini, setiap tahun pasti susah air. Sekarang sudah dua bulan susah air," kata Lina, Ahad, 13 Agustus 2017.

Dia menjelaskan, untuk mendapatkan air bersih, warga harus mengambil ke kolam buatan di pinggir sungai sebagai penampungan air berjarak sekitar satu kilometer, melalui jalanan yang curam. Jika tidak warga harus rela antre panjang di depan perusahaan besar yang berdiri di wilayah tersebut.

Baca pula:
Puluhan Ribu Warga DI Yogyakarta Kekurangan Air Bersih

"Ketika kemarau tiba, perusahaan menyediakan dua keran air bersih di luar gerbang utama. Banyaknya warga yang antre membuat waktu menunggu sangat lama. Kalau mau cepat ambil ke sungai dengan jarak yang jauh," katanya.

Lina dan ratusan warga di wilayah tersebut berharap dinas terkait di Pemkab Cianjur, mencarikan solusi yang setiap tahun dirasa berat oleh warga. "Harapan kami ada sumur resapan atau bak penampung air yang bisa digunakan warga saat kemarau tiba karena selama ini keluhan kami tidak pernah terwujud," katanya.

Sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, melakukan koordinasi dengan Perumdam Tirta Mukti Cianjur untuk mengatasi persoalan pasokan air bersih di sejumlah wilayah.

Kepala BPBD Cianjur, Asep Suparman mengatakan, beberapa wilayah di Cianjur, mulai mengalami kekeringan termasuk Kecamatan Gekbrong. Laporan dari warga dan Pemerintah Desa (Pemdes) ditindaklanjuti dengan pengecekan lokasi dan berkoordinasi dengan Perumdam Tirta Mukti Cianjur.

"Kami juga masih melakukan koordinasi dengan dinas terkait untuk mengetahui penyebab pasti hilangnya sumber air bersih di beberapa wilayah tersebut. Untuk persoalan air bersih kami telah berkoordinasi dengan Perumdam. Mereka telah mengirimkan bantuan mobil tanki air ke wilayah tersebut," katanya.

ANTARA I SDA

Berita terkait

Ini Target Indonesian di World Water Forum ke-10

8 hari lalu

Ini Target Indonesian di World Water Forum ke-10

World Water Forum ke-10 merupakan kesempatan emas bagi Indonesia untuk mendorong terciptanya solusi konkret untuk mengatasi persoalan air

Baca Selengkapnya

Mahasiswa UI Raih Pendanaan Internasional untuk Atasi Krisis Air Bersih di Depok

45 hari lalu

Mahasiswa UI Raih Pendanaan Internasional untuk Atasi Krisis Air Bersih di Depok

Tim mahasiswa UI mendapat pendanaan untuk proyek solusi air bersih di Cipayung. Disesuaikan dengan target pembangunan berkelanjutan atau SDGs.

Baca Selengkapnya

BRIN Genjot Penelitian Mengenai Krisis Air, Apa Saja Solusi yang Dikembangkan?

49 hari lalu

BRIN Genjot Penelitian Mengenai Krisis Air, Apa Saja Solusi yang Dikembangkan?

BRIN mendorong penguatan riset dan inovasi terkait solusi krisis air. Berbagai teknologi pengelolaan air dikembangkan.

Baca Selengkapnya

BRIN Sebut Indonesia Hadapi Dua Tantangan Pengelolaan Sumber Daya Air

28 Februari 2024

BRIN Sebut Indonesia Hadapi Dua Tantangan Pengelolaan Sumber Daya Air

Krisis air diproyeksikan akan meningkat karena pertumbuhan populasi dan kebutuhan pembangunan.

Baca Selengkapnya

Dalam 5 Tahun Terakhir, Kekeringan di Tangsel Meningkat

16 November 2023

Dalam 5 Tahun Terakhir, Kekeringan di Tangsel Meningkat

Untuk membantu warga yang mengalami krisis air bersih, BPBD Tangsel terus mendistribusikan air bersih.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan Gunung Merbabu Rusak Pipa Air, 1.200 Warga Boyolali Alami Krisis Air

29 Oktober 2023

Kebakaran Hutan Gunung Merbabu Rusak Pipa Air, 1.200 Warga Boyolali Alami Krisis Air

Kebakaran hutan Gunung Merbabu, Jawa Tengah yang telah merambah wilayah Kabupaten Boyolali menyebabkan pipa saluran air bersih

Baca Selengkapnya

Antisipasi Perubahan Iklim dengan Perubahan Gaya Hidup

16 Oktober 2023

Antisipasi Perubahan Iklim dengan Perubahan Gaya Hidup

Kepala BMKG mengatakan perubahan gaya hidup menjadi kunci mengantisipasi krisis air dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

BMKG Meminta Kesetaraan dan Keadilan Akses Air Bersih di World Water Forum

13 Oktober 2023

BMKG Meminta Kesetaraan dan Keadilan Akses Air Bersih di World Water Forum

Salah satu penyebab utama krisis air bersih adalah terus meningkatnya emisi gas rumah kaca yang berdampak pada peningkatan laju kenaikan suhu udara.

Baca Selengkapnya

Ancaman Krisis Air Bersih di Jakarta, Anggota DPRD: Terlalu Banyak Penduduk

9 Oktober 2023

Ancaman Krisis Air Bersih di Jakarta, Anggota DPRD: Terlalu Banyak Penduduk

Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta minta pemerintah DKI Jakarta kendalikan jumlah penduduk yang dianggap jadi penyebab munculnya krisis air bersih.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Sebut PAM Jaya Akan Kerja Sama dengan PUPR untuk Atasi Krisis Air Bersih

4 Oktober 2023

Heru Budi Sebut PAM Jaya Akan Kerja Sama dengan PUPR untuk Atasi Krisis Air Bersih

PAM Jaya bangun reservoir komunal Waduk Pluit bertujuan untuk mengatasi kekurangan air bersih di wilayah Rusun Waduk Pluit,

Baca Selengkapnya