Patung di Kelenteng Tuban, Pemprov Jatim: Kedepankan Musyawarah

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

Jumat, 11 Agustus 2017 18:31 WIB

Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Tuban, Jawa Timur, menutup patung Dewa Perang Kongco Kwan Sing Tee Koen dengan kain putih di Kelenteng Kwan Swie Bio, 6 Agustus 2017. Penutupan patung dilakukan karena adanya penolakan dari sejumlah elemen masyarakat. ANTARA/Aguk Sudarmojo

TEMPO.CO, Tuban - Pemerintah Provinsi Jawa Timur meminta semua pihak mengedepankan musyawarah soal polemik Patung Dewa Perang Kwan Sing Tee Koen, yang berukuran raksasa di Kelenteng Kwan Swie Bio, Kabupaten Tuban.

"Ajak semua duduk bersama dan dialog mencari solusi. Semua harus hadir dan bermusyawarah," ujar Gubernur Jatim Soekarwo kepada wartawan di Kantor Gubernur Jatim di Surabaya, Jumat 11 Agutus 2017.
Baca :
Patung Dewa Perang di Kelenteng Tuban Berstatus Sengketa

Menurut dia, segala perbedaan bisa diselesaikan dengan jalur komunikasi sehingga segera ada keputusan terkait bagaimana keberadaan patung tersebut.

"Pemprov hanya bisa memberi masukan jalur dialog dan silakan diselesaikan pemerintah setempat. Keputusannya ada di daerah, bukan di provinsi," ucap Pakde Karwo, sapaan akrabnya.

Terkait banyaknya elemen dari luar Tuban yang mempermasalahkannya, orang nomor satu di Pemprov Jatim itu mengharapkan tidak ikut mencampuri karena cukup diselesaikan kepala daerah setempat.

Hal senada disampaikan Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf yang mengaku telah berkomunikasi dengan Bupati Tuban Fatkhul Huda serta Kepala Kepolisisan Resort setempat agar membahas persoalan dengan musyawarah.

"Pemkab, aparat, pihak kelenteng dan pihak terkait lainnya harus duduk bersama mencari solusi, termasuk membahas perizinan yang kabarnya masih menimbulkan polemik," kata Gus Ipul.
Simak pula :
Generasi Muda Khonghucu Tolak Patung Dewa Perang di Kelenteng Tuban, Sebab...

Pendirian patung tertinggi se-Asia Tenggara yang masuk catatan Museum Rekor Indonesia dan diresmikan Ketua MPR RI Zulkifli Hasan Juli lalu tersebut saat ini menjadi pro dan kontra.

Sejumlah elemen organisasai masyarakat (ormas), lembaga swadaya masyarakat (LSM) di Jatim meminta adanya peninjauan ulang terkait patung, bahkan tidak sedikit yang meminta dirobohkan.

Sampai saat ini, patung dewa perang setinggi 30,4 meter yang berada di halaman belakang kelenteng tersebut ditutupi dengan kain putih setelah pengurus kelenteng mendapat masukan dari berbagai pihak.

ANTARA

Berita terkait

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

4 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

4 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

5 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

11 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

11 hari lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

11 hari lalu

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

11 hari lalu

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

Polisi mulai menutup Jalan Medan Merdeka Barat menyusul rencana demonstrasi jelang sidang putusan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca Selengkapnya

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

11 hari lalu

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

Komandan Tim Kampanye Nasional bidang relawan Haris Rusli Moti menyatakan, Prabowo meminta penghentian aksi damai di depan gedung MK

Baca Selengkapnya

BNPB Catat 143 Kepala Keluarga Terdampak Gempa Tuban, 4 Rumah Sakit Rusak

38 hari lalu

BNPB Catat 143 Kepala Keluarga Terdampak Gempa Tuban, 4 Rumah Sakit Rusak

BNPB mengatakan, gempa Tuban juga mengakibatkan sejumlah infrastruktur alami kerusakan yang bervariasi.

Baca Selengkapnya

Suasana Gedung KPU Sehari Setelah Penetapan Hasil Pemilu: Jalan Sudah Dibuka, Tak Ada Demo

40 hari lalu

Suasana Gedung KPU Sehari Setelah Penetapan Hasil Pemilu: Jalan Sudah Dibuka, Tak Ada Demo

Begini suasana di kawasan Gedung KPU RI sehari setelah penetapan hasil Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya