TEMPO.CO, Cirebon – Puti Guntur Soekarno mengaku belum membicarakan soal pencalonannya sebagai bakal calon wakil Gubernur Jawa Barat mendampingi Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi yang akan maju sebagai bakal calon Gubernur Jawa Barat. Puti Soekarno menyampaikan hal itu saat berkunjung ke Purwakarta.
"Saya diundang kemarin ke Purwakarta, itu lebih ke masalah kebudayaan, masalah kebangsaan," kata cucu Soekarno itu setelah bersilaturahmi di Buntet Pesantren, Kamis, 10 Agustus 2017.
Puti menuturkan kedatanggannya ke Purwakarta itu untuk memberikan apresiasi pelaksanaan pawai arak beras perelek, yang merupakan ciri khas daerah tersebut. Menurut dia, pawai itu sebagai wujud sifat gotong-royong bangsa Indonesia untuk meningkatkan ketahanan pangan.
Menurut Puti, tak ada pembicaraan soal pemilihan gubernur dengan Dedi Mulyadi yang juga menjabat sebagai Ketua Golkar Jawa Barat. Mengenai pencalonan gubernur dan wakil gubernur, ia menyerahkan kepada DPP PDI Perjuangan. "Semua keputusan ada di DPP. Sama siapanya, bukan ranah saya,” kata Puti yang juga anggota Komisi X DPR RI.
Ihwal ada pertemuan antara struktur Partai Golkar dan struktur PDI Perjuangan beberapa waktu lalu, Puti juga mendengar. Namun terkait pencalonannya, Puti tetap berpegang pada mekanisme partai. Meski demikian Puti menyatakan siap jika ditugaskan partai untuk maju ke pilkada. “Kalau tidak siap, saya tidak ikutan (mendaftar),” kata dia.
Terkait pencalonan Puti Soekarno, pengasuh Buntet Pesantren, KH Adib Rofiuddin, mengatakan sejak dulu keluarganya memiliki hubungan emosional yang sangat kuat dengan Bung Karno. “Kalau Mbak Puti ke sini tidak aneh, menyambung kembali silaturahmi. Kita punya hubungan yang spesial,” kata Adib.
Saat ditanyakan apakah kiai di Buntet Pesantren mendoakan pencalonan Puti Soekarno sebagai gubernur atau wakil gubernur dalam pilkada Jawa Barat, Adib menjawab tegas, “Ya pasti mendoakanlah,” kata Adib.