Imigran Iran di Makassar Demo, Memperotes Pelayanan UNHCR

Reporter

Rabu, 9 Agustus 2017 23:03 WIB

Sebanyak 95 Imigran gelap asal Myanmar, dan Bangladesh ditangkap di perairan Tual Maluku (20/7). Mereka kemudian dibawa ke Makassar dan diamankan di Rumah detensi Imigran. TEMPO/Iqbal Lubis

TEMPO.CO, Makassar -- Puluhan imigran asal Iran berunjuk rasa di depan kantor United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) Makassar, Rabu 9 Agustus 2017. Mereka menuntut agar tak ada diskriminasi dalam proses pemberangkatan ke negara ketiga.


"Kami minta UNHCR tak diskriminasi dalam memberangkatkan imigran karena ada yang belakangan dapat refugee, tapi cepat dikirim ke negara ketiga," tutur Ali Sayyed Neameh, 25 tahun, Rabu 9 Agustus.


Ia mencontohkan imigran lain yang mendapatkan refugee 2014 sudah diberangkatkan ke negara ketiga. Padahal ada yang lebih dulu mendapatkan refugee pada 2013. "Kenapa duluan berangkat yang dapat refugee tahun 2014, ada apa?" tutur dia.


Baca: Puluhan Imigran Ilegal Terdampar di Pantai Jayanti Cidaun


Ali berujar sudah berkali-kali mempertanyakannya ke UNHCR, dan mereka mengatakan mengutamakan kasus yang sensitif atau imigran memiliki penyakit. "Tapi kenyataannya tidak, saya ini punya penyakit jantung dan dapat refugee sudah setahun setengah tapi belum diberangkatkan," ucap dia.


Advertising
Advertising

Selain itu, lanjut dia, alasan UNHCR tak mengirim cepat imigran Iran ke negara ketiga lantaran tak ingin menerimanya. Namun, Ali mengklaim imigran telah berkoordinasi dengan negara ketiga dan mereka membantah. "Saya sudah koordinasi dengan negara ketiga seperti Australia dan Amerika, itu tidak benar," tambah Ali.


Simak: Puluhan Imigran Ilegal Iran Ditangkap di Subang


Menurut dia, saat ini sebanyak 71 imigran Iran yang ada di Makassar. Mereka tinggal di berbagai tempat, seperti di Jalan Ince Nurdin, Mappaoddang dan Baji Rupa. Mayoritas imigran mengantongi refugee, tapi belum juga diberangkatkan ke negara ketiga. "Sudah empat sampai lima tahun di sini (Makassar), tapi belum ada jawaban sampai sekarang kapan diberangkatkan."


Sementara imigran Iran lainnya, Grace 12 tahun menginginkan agar pemerintah Indonesia memberikan bantuan untuk menyelesaikan masalah yang dialaminya. "Saya ingin diberikan hak seperti manusia lainnya, bersekolah," ucap dia.


Lihat: 122 Imigran Timur Tengah Terjaring di Puncak


Hingga aksi demo berlangsung tak ada satupun pihak UNHCR Makssar yang menemuinya, sehingga para imigran membubarkan diri. Dikonfirmasi terpisah Assosciate External Relation Publik Information Officer UNHCR, Mitra Salima, belum memberikan tanggapannya terkait tuntutan imigran Iran tersebut.


DIDIT HARIYADI

Berita terkait

Sejarah Kota Makassar, Dari Pusat Perdagangan Hingga Kota Metropolitan

22 hari lalu

Sejarah Kota Makassar, Dari Pusat Perdagangan Hingga Kota Metropolitan

Pada 1971, Makassar berganti nama menjadi Ujung Pandang. Namun, pada 1999, nama Makassar diresmikan kembali.

Baca Selengkapnya

Alasan Presiden BJ Habibie Kembalikan Nama Makassar Hari Ini 25 Tahun Lalu

22 hari lalu

Alasan Presiden BJ Habibie Kembalikan Nama Makassar Hari Ini 25 Tahun Lalu

Nama kota Ujung Pandang resmi dikembalikan menjadi Makassar pada hari ini 25 tahun lalu. Ini alasan penetapan oleh Presiden BJ Habibie saat itu.

Baca Selengkapnya

Jepang akan Perketat Syarat Masuk Wisatawan dari Negara Bebas Visa, Termasuk Indonesia

4 September 2024

Jepang akan Perketat Syarat Masuk Wisatawan dari Negara Bebas Visa, Termasuk Indonesia

Skema otorisasi Jepang ini meniru Sistem Elektronik untuk Otorisasi Perjalanan (Esta) di Amerika Serikat, akan diperkenalkan mulai 2030.

Baca Selengkapnya

Imigrasi Tangkap 28 Orang WNA India dan Bangladesh, Imigran Gelap yang Terdampar di Sukabumi

4 Juli 2024

Imigrasi Tangkap 28 Orang WNA India dan Bangladesh, Imigran Gelap yang Terdampar di Sukabumi

28 WNA yang diamankan Imigrasi Sukabumi itu diduga imigran gelap yang berencana untuk pergi ke Australia secara ilegal.

Baca Selengkapnya

Pemkot Makassar Sampaikan Komitmen Kelola Air Berkelanjutan di WWF 2024

22 Mei 2024

Pemkot Makassar Sampaikan Komitmen Kelola Air Berkelanjutan di WWF 2024

Dalam diskusi ini, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) juga hadir untuk membahas peran pemerintah daerah dalam manajemen air.

Baca Selengkapnya

Wali Kota Makassar Jadi Pembicara di WWF ke-10

22 Mei 2024

Wali Kota Makassar Jadi Pembicara di WWF ke-10

Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto atau Danny Pomanto, menjadi salah satu pembicara utama di Workshop International World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali, pada 20-25 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Undang Khusus Danny Pomanto Jamu Makan Malam Peserta World Water Forum 2024 di Bali

19 Mei 2024

Presiden Jokowi Undang Khusus Danny Pomanto Jamu Makan Malam Peserta World Water Forum 2024 di Bali

Wali Kota Makassar Danny Pomanto bersama yang lainnya menyambut peserta WWF ke-10 dari berbagai negara yang akan mengikuti gala dinner di Garuda Wisnu Kencana.

Baca Selengkapnya

PKB Usulkan Azhar Arsyad Maju di Pilkada Makassar, Sebut Dia sebagai Simbol Partai di Sulsel

9 April 2024

PKB Usulkan Azhar Arsyad Maju di Pilkada Makassar, Sebut Dia sebagai Simbol Partai di Sulsel

PKB Kota Makassar meraih lima kursi di DPRD kota itu pada pemilu legislatif atau Pileg 2024.

Baca Selengkapnya

Pemkot Makassar Borong Lima Penghargaan Top BUMD Award 2024

21 Maret 2024

Pemkot Makassar Borong Lima Penghargaan Top BUMD Award 2024

Wali Kota Ramdhan Pomanto meraih Top Pembina BUMD 2024.

Baca Selengkapnya

Lagi, Anggota KPPS di Makassar Meninggal Dunia

20 Februari 2024

Lagi, Anggota KPPS di Makassar Meninggal Dunia

Anggota KPPS Muhammad Fahriansyah, 26 tahun, yang bertugas di TP) 12 Kelurahan Lariang Bangi, Kecamatan Makassar, meninggal

Baca Selengkapnya