AMAN: Perlindungan Hukum Bagi Masyarakat Adat Jalan di Tempat

Reporter

Rabu, 9 Agustus 2017 18:20 WIB

Suasana perayaan Hari Internasional Masyarakat Adat Sedunia, 9 Agustus 2017. Foto: AMAN

TEMPO.CO, Jakarta - Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) menilai pemerintah Indonesia masih belum serius mengimplementasikan Deklarasi PBB tentang Hak-hak Masyarakat Adat. Tepat satu dekade deklarasi itu diteken, penerapannya dinilai masih jalan di tempat.


“Dengan tidak mengurangi penghargaan atas upaya dan capaian pemerintah dalam 10 tahun terakhir, kami harus secara terbuka mengakui bahwa pengakuan dan perlindungan hukum bagi masyarakat adat masih jalan di tempat,” kata Sekretaris Jenderal AMAN, Rukka Sombolinggi, dalam keterangan tertulis, Rabu 9 Agustus 2017.


Rukka mengatakan Indonesia memiliki kewajiban hukum dan moral untuk menindaklanjuti deklarasi ke dalam hukum dan kebijakan nasional. Mahkamah Konstitusi melalui keputusannya Nomor 35 Tahun 2012 telah menegaskan bahwa hutan adat adalah hutan yang berada di wilayah adat, dan bukan lagi hutan negara. Rukka menilai hukum tersebut belum serius dijadikan acuan dari pembentukan hukum dan kebijakan serta program pemerintah.


Menurut dia, pemerintah baru mengembalikan 13 ribu hektare hutan adat kepada masyarakat adat. Di sisi pembentukan hukum, Rancangan Undang-Undang Masyarakat Adat juga sampai saat ini belum dibahas. Begitu pula pembentukan hukum di daerah yang lamban.


"Sementara itu, kriminalisasi terhadap masyarakat adat jalan terus," ujarnya. Dia mencontohkan kasus yang menjerat 14 orang masyarakat adat Seko. Mereka dihukum karena memprotes pembanngunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di wilayah adatnya. Rukka mengatakan pemerintah juga belum menetapkan Satuan Tugas Masyarakat Adat sebagai lembaga trouble shooter.


Advertising
Advertising

Rukka mengatakan Indonesia di bawah Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla pada dasarnya memiliki prasyarat untuk menjadi pemimpin global pada isu pengakuan dan perlindungan masyarakat adat.


"Pemerintah hanya perlu menjalankan secara konsisten enam agenda Nawacita yang berkaitan dengan masyarakat adat," ujarnya.


VINDRY FLORENTIN

Berita terkait

Hari Bumi 22 April, Ford Foundation Ingatkan Soal Keadilan Tata Kelola Tanah Adat

9 hari lalu

Hari Bumi 22 April, Ford Foundation Ingatkan Soal Keadilan Tata Kelola Tanah Adat

Ford Foundation menilai Hari Bumi bisa menjadi momentum untuk mengingatkan pentingnya peran komunitas adat untuk alam.

Baca Selengkapnya

Ketua Adat Sorbatua Siallagan Ditangkap Polda Sumut Atas Laporan Toba Pulp Lestari

35 hari lalu

Ketua Adat Sorbatua Siallagan Ditangkap Polda Sumut Atas Laporan Toba Pulp Lestari

Sorbatua Siallagan gencar melawan upaya pencaplokan Toba Pulp Lestari. Ia dilaporkan karena menduduki kawasan hutan di area konsesi PT TPL.

Baca Selengkapnya

2 Ketua Adat Ini Ditangkap Polisi karena Mempertahankan Lahan

36 hari lalu

2 Ketua Adat Ini Ditangkap Polisi karena Mempertahankan Lahan

Ketua adat Dolok Parmonangan Sorbatua Siallagan berurusan dengan polisi, karena mempertahankan tanah warisan leluhurnya

Baca Selengkapnya

Komitmen Iklim Uni Eropa Dipertanyakan, Kredit Rp 4 Ribu Triliun Disebut Mengalir ke Perusak Lingkungan

37 hari lalu

Komitmen Iklim Uni Eropa Dipertanyakan, Kredit Rp 4 Ribu Triliun Disebut Mengalir ke Perusak Lingkungan

Sinarmas dan RGE disebut di antara korporasi penerima dana kredit dari Uni Eropa itu dalam laporan EU Bankrolling Ecosystem Destruction.

Baca Selengkapnya

Ombudsman Minta OIKN Hati-hati di Pembebasan Lahan Warga Kawasan IKN

39 hari lalu

Ombudsman Minta OIKN Hati-hati di Pembebasan Lahan Warga Kawasan IKN

Ombudsman meminta Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) hati-hati dalam pembebasan lahan warga di kawasan IKN.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi akan Resmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Pasca Kena Gempa 2018, Polemik Pembangunan IKN Terakhir Dugaan Penggusuran Masyarakat Adat

40 hari lalu

Terkini: Jokowi akan Resmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Pasca Kena Gempa 2018, Polemik Pembangunan IKN Terakhir Dugaan Penggusuran Masyarakat Adat

Dalam waktu dekat Presiden Jokowi bakal meresmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri, Palu, setelah direkonstrasi usai terdampak Gempa Palu pada 2018.

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR hingga Amnesty International Soal Rencana Penggusuran Warga Pemaluan demi IKN

44 hari lalu

Reaksi DPR hingga Amnesty International Soal Rencana Penggusuran Warga Pemaluan demi IKN

Anggota DPR mengingatkan jangan sampai IKN membuat warga setempat jadi seperti masyarakat adat di negara lain yang terpinggirkan.

Baca Selengkapnya

Masyarakat Adat di IKN Nusantara Terimpit Rencana Penggusuran dan Dampak Krisis Iklim, Begini Sebaran Wilayah Mereka

44 hari lalu

Masyarakat Adat di IKN Nusantara Terimpit Rencana Penggusuran dan Dampak Krisis Iklim, Begini Sebaran Wilayah Mereka

AMAN mengidentifikasi belasan masyarakat adat di IKN Nusantara dan sekitarnya. Mereka terancam rencana investasi proyek IKN dan dampak krisis iklim.

Baca Selengkapnya

Pakar Sosiologi Unair Tekankan Dialog Hukum Adat dan Negara untuk Selesaikan Konflik Masyarakat Adat-IKN

44 hari lalu

Pakar Sosiologi Unair Tekankan Dialog Hukum Adat dan Negara untuk Selesaikan Konflik Masyarakat Adat-IKN

Dialog, komitmen, dan simpati dari pihak IKN terhadap masyarakat lokal dinilai belum terwujud.

Baca Selengkapnya

BRWA: Wilayah Adat Teregistrasi Seluas 28,2 Juta Hektare, tapi Hanya 13,8 Persen

44 hari lalu

BRWA: Wilayah Adat Teregistrasi Seluas 28,2 Juta Hektare, tapi Hanya 13,8 Persen

Ancaman terhadap masyarakat adat dan wilayah adat berpotensi masih terus berlangsung.

Baca Selengkapnya