Cerita di Balik Penutupan Patung Dewa Perang di Kelenteng Tuban

Reporter

Editor

Elik Susanto

Selasa, 8 Agustus 2017 06:31 WIB

Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Tuban, Jawa Timur, menutup patung Dewa Perang Kongco Kwan Sing Tee Koen dengan kain putih di Kelenteng Kwan Swie Bio, 6 Agustus 2017. Penutupan patung dilakukan karena adanya penolakan dari sejumlah elemen masyarakat. ANTARA/Aguk Sudarmojo

TEMPO.CO, Tuban -Patung Dewa Perang asal Tiongkok Kong Co Kwan Sie Teee Koen di Kelenteng Kwan Swie Bio Kabupaten Tuban, Jawa Timur, kini tertutup kain. Keberadaan patung ini dipersoalkan sekelompok orang pada Senin, 7 Agustus 2017. Mereka yang tergabung dalam lembaga swadaya masyarakat berunjuk rasa meminta patung tersebut dirobohkan.



Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Pemerintah Kabupaten Tuban Hari Sunarno di Tuban, menjelaskan penutupan patung setinggi 30,4 meter dengan lebar sekitar lima meter dari kepala hingga kaki. Penutupan tidak termasuk pondasi patung.


Menurut Hari, pengurus kelenteng mendapat masukan dari Forum Kerukunan Umat Beragama (FUB) yang menggelar rapat merespons penolakan sebagian masyarakat atas patung itu. "Forpimda juga FUB meminta pengurus kelenteng bisa meredam memanasnya penolakan patung kelenteng yang terus bergulir di media sosial. Disepakati patung ditutup dengan kain putih," kata Hari, Minggu, 6 Agustus 2017,.

Baca: Demonstrasi Sekelompok Orang Memprotes Patung Dewa Perang di Tuban

Selanjutnya, menurut Hari, penutupan patung berikut biayanya diserahkan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat atas permintaan pengurus kelenteng. "BPBD yang mengerjakan penutupan patung dengan kain karena yang memiliki tenaga juga peralatan crane milik pemerintah kabupaten," kata Hari.



Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tuban Joko Ludiono menambahkan, penutupan patung dengan kain dilakukan sejak sehari sebelum ada demonstrasi di Surabaya, tepatnya di Gedung DPRD Jawa Timur.


Advertising
Advertising


Kain putih yang dipakai menutupi patung sebanyak 40 rol, masing-masing rol panjangnya sekitar 35 meter. "Panjang kain yang dimanfaatkan untuk menutup patung sekitar 1.200 meter," kata Joko.



Menurut Joko, pekerjaan menutup patung dengan memanfaatkan kain cukup sulit. Angin yang berhembus membuat petugas hati-hati agar tidak merusak konstruksi patung. "Akhirnya seluruh tubuh patung dari kepala sampai kaki bisa tertutup kain putih."



Penutupan patung di Kelenteng Kwan Sing Bio di Kelurahan Latsari, di Kecamatan Kota, itu sekaligus menutup animo wisatawan yang kerap berkunjung ke lokasi tersebut. "Patung itu diresmikan beberapa waktu lalu," kata juru bicara Polres Tuban Ajun Komisaris Elies Suendayati.



Berdasarkan catatan yang tertera di pondasi patung dewa perang, tertulis sumbangan keluarga Hindarto Lie Suk Chen dari Surabaya. Sedangkan di bawahnya tertera "design by" (Koh Po) Hadi Purnomo dan Ir Djuli Kurniawan.

ANTARA

Berita terkait

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

2 hari lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

9 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

9 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

10 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

15 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

16 hari lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

16 hari lalu

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

16 hari lalu

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

Polisi mulai menutup Jalan Medan Merdeka Barat menyusul rencana demonstrasi jelang sidang putusan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca Selengkapnya

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

16 hari lalu

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

Komandan Tim Kampanye Nasional bidang relawan Haris Rusli Moti menyatakan, Prabowo meminta penghentian aksi damai di depan gedung MK

Baca Selengkapnya

BNPB Catat 143 Kepala Keluarga Terdampak Gempa Tuban, 4 Rumah Sakit Rusak

43 hari lalu

BNPB Catat 143 Kepala Keluarga Terdampak Gempa Tuban, 4 Rumah Sakit Rusak

BNPB mengatakan, gempa Tuban juga mengakibatkan sejumlah infrastruktur alami kerusakan yang bervariasi.

Baca Selengkapnya