NasDem Klarifikasi Pidato Viktor Laiskodat, Fadli Zon Merespons  

Reporter

Senin, 7 Agustus 2017 20:06 WIB

Wakil Ketua DPR Fadli Zon memakai jam tangan Hublot Spirit of Big Bang King Gold Ceramic saat memberikan keterangan kepada wartawan mengenai pertemuan dengan Donald Trump di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, 14 September 2015. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mempertanyakan sikap Partai NasDem yang membela kadernya, Viktor Laiskodat yang dianggap menyebarkan ujaran kebencian saat pidato politik di depan konstituennya di Nusa Tenggara Timur. Viktor dikecam lantaran menyebut adanya sejumlah partai yang mendukung kelompok ekstrimis di Indonesia.

Upaya membela Viktor Laiskodat, menurut Fadli Zon, terlihat dari konferensi pers NasDem pada Senin sore, 7 Agustus 2017.

Baca juga:
Fadli Zon: Pidato Viktor Laiskodat Adalah Fitnah yang Kejam

"Kelihatannya tidak ada sedikitpun rasa bersalah, bahkan membela pidato yang sudah jelas jelas menurut saya menimbulkan fitnah, adu domba, dan kesalahpahaman di masyarakat. Sikap yang merugikan diri sendiri," ujar Fadli saat ditanyai di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.

Pandangan Fadli, wajar bila laporan terhadap Viktor deras mengalir dari sejumlah partai. Dalam pidatonya, Viktor menuding Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Demokrat, dan Partai Amanat Nasional (PAN) mendukung ekstremis yang mengubah Indonesia menjadi khilafah.

Baca pula:
Jusuf Kalla Dukung Viktor Laiskodat Dilaporkan ke Polisi

Isi pidato Viktor pada 1 Agustus lalu itu, kata Fadli, tak perlu ditelisik lebih jauh oleh ahli bahasa.

Wakil Ketua DPR RI bidang politik, hukum, dan keamanan ini pun tak sependapat bila rekaman pidato Viktor yang viral, sempat direkayasa sedemikian rupa hingga menggambarkan provokasi. "Kalau alasannya cuma masalah diedit-edit itu seperti Ahok dulu. (Soal) tidak utuh, sama persis argumentasinya."

Simak:
Gerindra: Ada Kemiripan Kasus Victor Laiskodat dan Ahok

Yang dimaksud Fadli adalah video pidato mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang mengandung ujaran penodaan agama.

"Jadi kalau saya lihat sikap yang ditunjukkan (NasDem) betul-betul tidak dewasa dan justru menantang," kata dia.

Fadli Zon pun meyakini bahwa pidato Viktor Laiskodat tak disampaikan dalam forum internal NasDem. Buktinya, kata dia, ada kader partai lain yang ikut hadir, seperti Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerindra Kabupaten Kupang, Onisiforus Tamoes.

YOHANES PASKALIS PAE DALE




Berita terkait

Koalisi Prabowo Rangkul PKB dan Partai Nasdem Bahayakan Demokrasi

9 hari lalu

Koalisi Prabowo Rangkul PKB dan Partai Nasdem Bahayakan Demokrasi

Upaya Koalisi Prabowo merangkul rival politiknya dalam pemilihan presiden seperti PKB dan Partai Nasdem, berbahaya bagi demokrasi.

Baca Selengkapnya

Jawaban Puan Maharani soal Pertemuan dengan Prabowo Usai Lebaran: Insya Allah

32 hari lalu

Jawaban Puan Maharani soal Pertemuan dengan Prabowo Usai Lebaran: Insya Allah

Puan Maharani memberikan sinyal pertemuan dengan Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus calon presiden terpilih Prabowo Subianto usai lebaran.

Baca Selengkapnya

Wacana Pertemuan Prabowo dan Puan Maharani, Gerindra Maunya Sebelum Lebaran

32 hari lalu

Wacana Pertemuan Prabowo dan Puan Maharani, Gerindra Maunya Sebelum Lebaran

Partai Gerindra berharap pertemuan Prabowo dan Puan bisa segera teralisasi.

Baca Selengkapnya

Syahrul Yasin Limpo Ogah Komentar Soal Aliran Dana Rp 40,1 Juta ke Partai NasDem

46 hari lalu

Syahrul Yasin Limpo Ogah Komentar Soal Aliran Dana Rp 40,1 Juta ke Partai NasDem

JPU KPK dalam dakwaannya menyatakan bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menggunakan uang sebesar Rp 40.123.500 untuk kepentingan NasDem.

Baca Selengkapnya

Istilah Efek Ekor Jas dalam Pemilu, Bagaimana Terjadi Anomali di Pemilu 2024?

48 hari lalu

Istilah Efek Ekor Jas dalam Pemilu, Bagaimana Terjadi Anomali di Pemilu 2024?

Dalam konteks Pemilu, efek ekor jas mengacu ke bagaimana keputusan pemilih pada satu posisi pemilihan bisa pengaruhi hasil dari posisi pemilihan lain.

Baca Selengkapnya

Ketua NasDem Malaysia Balik Menuding PPLN Kuala Lumpur Lobi Partai Politik untuk Menambah Pemilih KSK

48 hari lalu

Ketua NasDem Malaysia Balik Menuding PPLN Kuala Lumpur Lobi Partai Politik untuk Menambah Pemilih KSK

Ketua Partai NasDem Malaysia Tengku Adnan mengatakan usulan menambah jumlah pemilih Kotak Suara Keliling atau KSK datang dari PPLN Kuala Lumpur.

Baca Selengkapnya

Ratu Ngadu Bonu Wulla Caleg DPR Fraksi NasDem Dapil NTT II Mengundurkan Diri Meski Raih Suara Terbanyak, Siapa Dia?

52 hari lalu

Ratu Ngadu Bonu Wulla Caleg DPR Fraksi NasDem Dapil NTT II Mengundurkan Diri Meski Raih Suara Terbanyak, Siapa Dia?

Ratu Ngadu Bonu Wulla caleg DPR Partai NasDem dapil NTT II memutuskan mengundurkan diri, padahal raih suara terbanyak kalahkan Viktor Laiskodat.

Baca Selengkapnya

Nasdem Tunggu Instruksi Surya Paloh untuk Gulirkan Hak Angket

7 Maret 2024

Nasdem Tunggu Instruksi Surya Paloh untuk Gulirkan Hak Angket

Fraksi Partai Nasdem belum mendapatkan instruksi dari Ketua Umum Surya Paloh untuk menandatangani persetujuan hak angket.

Baca Selengkapnya

Dinamika Politik Setelah Surya Paloh Diundang Presiden Jokowi pada Pekan Lalu

26 Februari 2024

Dinamika Politik Setelah Surya Paloh Diundang Presiden Jokowi pada Pekan Lalu

Pengamat politik Ujang Komarudin menilai pertemuan Jokowi dan Surya Paloh bukan sekadar silaturahmi biasa.

Baca Selengkapnya

Prediksi Pertarungan Suara Partai di DPR yang Pro dan Kontra Hak Angket Pilpres 2024

22 Februari 2024

Prediksi Pertarungan Suara Partai di DPR yang Pro dan Kontra Hak Angket Pilpres 2024

Jika DPR tidak siap untuk menggunakan hak angket dugaan kecurangan, capres Ganjar Pranowo akan mendorong penggunaan hak interpelasi atau rapat kerja.

Baca Selengkapnya