Polisi Masih Kejar Pemilik Lahan yang Terbakar di Ogan Ilir  

Reporter

Senin, 7 Agustus 2017 18:32 WIB

Puluhan hektar lahan terbakar hebat di pinggir jalan raya Palembang-Indralaya, Sumatera Selatan, Senin, 7 Agustus 2017. Polisi masih mengejar pemilik lahan itu. (Tempo/Parliza Hendrawan)

TEMPO.CO, Palembang - Kebakaran hutan dan lahan semakin meluas di wilayah Ogan Ilir, Sumatera Selatan. Warga dan pengendara yang melintas di jalan Palembang-Indralaya mulai terganggu asap kebakaran.



Polisi masih melakukan penyelidikan dan memasang garis polisi serta memanggil para saksi. "Kami masih mengejar pemilik lahan untuk dimintai keterangan," kata Kapolda Sumatera Selatan Irjen Agung Budi Maryoto ketika memantau langsung upaya pemadaman di wilayah Rambutan, Ogan Ilir, pada Senin 7 Agustus 2017.

Menurut Agung, tahun ini upaya penegakan hukum atas kasus kebakaran dipastikan lebih intensif karena pihaknya telah menyiapkan anggaran penyidikan hingga Rp 2 miliar. Bahkan Mabes Polri siap menambah kucuran dana hingga Rp 2 miliar lagi. Dia meminta anggotanya untuk total dalam upaya penegakkan hukum dan pencegahan.

Agung menjelaskan pihaknya belum dapat memastikan luas area terbakar karena anak buahnya sedang melakukan inventarisasi. Diperkirakan mencapai puluhan hingga ratusan hektare lahan kosong dan lahan gambut serta perkebunan. Hal itu berdasarkan pantauan lapangan dan laporan dari Satgas terkait dan juga pemindaian oleh peralatan canggih.


"Maklumat bersama telah kami sebar sejak musim hujan lalu.”

Kapolres Ogan Ilir AKBP M. Arief Rifai mengatakan pihaknya telah menetapkan dua tersangka setelah mengumpulkan barang bukti. Pada peristiwa yang terjadi beberapa pekan yang lalu itu, polisi menangkap pembakar lahan pembibitan sayuran di Desa Arisan Jaya, Kecamatan Pemulutan, Ogan Ilir.

Namun karena tidak terkontrol, api meluas hingga menghanguskan lahan tersebut. "Dua orang tersangka itu dilengkapi dengan barang bukti," katanya.

Direktur Walhi Sumatera Selatan Hadi Jatmiko mendesak pemerintah melakukan penegakan hukum terhadap korporasi dan individu yang terlibat.

Data Walhi dan Koalisi Masyarakat Sipil Sumatera Selatan pada 2015 menunjukan bahwa luas hutan dan lahan terbakar mencapai 837.520 hektare. Sebanyak 410.962 ha diantaranya adalah lahan gambut yang tersebar di sedikitnya 3 kabupaten yaitu Musi Banyuasin, Banyuasin dan Ogan Komering Ilir.

Dari luas hutan dan lahan terbakar tersebut, yang berada di dalam konsesi perusahaan perkebunan seluas 109.024 ha dan perkebunan kayu atau hutan tanaman industri (HTI) seluas 375.561 ha.

"Sampai saat ini, belum ada tindakan tegas yang dilakukan oleh aparat penegak hukum," kata Hadi pada Rabu 2 Agustus 2017.

Padahal katanya, pemerintah daerah dan kementerian mempunyai wewenang penuh untuk menindak tegas secara hukum perusahaan pelaku pembakar hutan dan lahan.

Hadi mencontohkan kasus kebakaran hutan dan lahan yang melibatkan salah satu perusahaan perkebunan kayu/HTI di Kabupaten OKI yang sampai dengan saat ini tidak ada tindakan hukum lanjutan (kasasi) yang dilakukan oleh Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) setelah putusan banding Pengadilan Tinggi yang menyatakan PT BMH bersalah.

PARLIZA HENDRAWAN

Advertising
Advertising

Berita terkait

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

7 November 2023

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

Malaysia membatalkan rencana usulan rancangan undang-undang polusi asap lintas batas.

Baca Selengkapnya

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

9 Oktober 2023

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), memperpanjang kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) akibat kabut asap.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

7 Oktober 2023

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

Dia mengatakan, ketiga negara saling terkait dalam penanggulangan karhutla tak hanya karena lokasinya berdekatan.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

7 Oktober 2023

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

Asap karhutla, kata dia, sampai ke negara tetangga ketika karhutla sedang mencapai puncaknya.

Baca Selengkapnya

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

2 Oktober 2023

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

Hal itu dilakukan lantaran kabut asap tebal akibat kebakaran hutan dan lahan masih menyelimuti daerah tersebut.

Baca Selengkapnya

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

28 September 2023

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), mengundurkan jam masuk sekolah bagi peserta didik karena dikepung asap.

Baca Selengkapnya

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

29 Agustus 2023

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

Manggala Agni dan TNI masih melanjutkan pemadaman kebakaran lahan dan hutan atau karhutla di Desa Tarai Bangun, Kabupaten Kampar, Riau, yang meluas.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

20 Agustus 2023

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

Walhi menyebut kebakaran hutan di Kalimantan yang terus terulang karena pemerintah tidak serius mengurus Sumber Daya Alam (SDA).

Baca Selengkapnya

Ribuan Penerbangan di Amerika Terganggu Asap Kebakaran Hutan Kanada

8 Juni 2023

Ribuan Penerbangan di Amerika Terganggu Asap Kebakaran Hutan Kanada

Menurut FlightAware, lebih dari 100 penerbangan telah ditunda di Bandara LaGuardia dan 55 telah ditunda di Bandara Newark.

Baca Selengkapnya

Jaksa Dakwa Perusahaan Listrik karena Picu Kebakaran Hutan California

26 September 2021

Jaksa Dakwa Perusahaan Listrik karena Picu Kebakaran Hutan California

Jaksa mendakwa perusahaan listrik Pacific Gas & Electric karena gagal menebang pohon yang jatuh ke kabel listrik dan memicu kebakaran hutan California

Baca Selengkapnya