Jamaah calon haji kloter pertama embarkasi Surabaya bersiap naik pesawat di Bandara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo, Jawa Timur, 9 Agustus 2016. ANTARA FOTO
TEMPO.CO, Bojonegoro - Anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Abdul Malik Fadjar, mengatakan persoalan dana haji untuk investasi infrastruktur harus dibicarakan. Sebab, investasi tentu ada kaitannya dengan bunga bank, dan hal semacam itu masih pro-kontra.
”Harus hati-hati,” ujarnya kepada Tempo di Kantor Kementerian Agama Bojonegoro, Kamis, 3 Agustus 2017.
Salah satunya untuk pembangunan jalan tol. Namun tentunya untuk investasi ke hal-hal yang produktif tapi selektif, selamat, dan juga berprinsip syariah.
Namun, Malik Fadjar melanjutkan, investasi dana haji ke infrastruktur ini bentuknya masih berupa wacana yang disampaikan oleh Direktur Jenderal Haji dan Umrah Kementerian Agama Anggito Abimanyu. Karena masih berupa wacana, tentu saja masih bisa didiskusikan. “Baru wacana,” ujar Malik Fadjar dalam sebuah kunjungan kerja di beberapa lokasi di Kabupaten Bojonegoro.
Dalam penjelasannya, dana haji yang sekarang ini tersimpan sekitar Rp 93 triliun lebih dikelola oleh sembilan bank syariah. Konsepnya tidak ada yang namanya bunga bank dan diharapkan terjamin seperti bunga bank. Sebab, soal bunga bank itu masih pro-kontra. ”Saya ulangi, masih ada perdebatan,” Malik Fadjar menegaskan.
Karena itu, dia melanjutkan, sekarang tengah ditunggu terbentuknya lembaga bernama Dewan Pengawas dan Badan Pelaksana Pengelola Keuangan Haji (BPKH) yang telah dilantik Presiden Joko Widodo pada 2 Juli 2017. ”Kita tentu menunggu tim ini bekerja,” ucapnya.
Yaqut Bertemu Menteri Haji Arab Saudi, Bahas Upaya Peningkatan Layanan Jemaah
4 hari lalu
Yaqut Bertemu Menteri Haji Arab Saudi, Bahas Upaya Peningkatan Layanan Jemaah
Pertemuan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, dan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Tawfiq bin Fawzan Al-Rabiah untuk membahas kemudahan layanan bagi jemaah haji Indonesia.