Kemenkumham Ingin Kominfo Siapkan Penyadapan Transaksi di Lapas

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

Kamis, 3 Agustus 2017 16:49 WIB

Petugas Labfor Polda JawaTengah memeriksa barang bukti 500 butir ekstasi di kantor BNNP Jawa Tengah, 1 Maret 2017. Ratusan ekstasi dan 1 kg sabu tersebut merupakan tangkapan BNNP terhadap sindikat internasional yang dikendalikan dari LP Nusakambangan. Foto: Budi Purwanto

TEMPO.CO, Jakarta - Masalah peredaran narkotika yang terjadi di berbagai Lapas butuh pembenahan internal maupun eksternal. Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly mengatakan hal itu setelah penemuan 1,2 juta ekstasi di Lapas Nusakambangan, Jawa Tengah.

Menurut Yasonna, jika pembenarhan internal dan eksternal perlu dilakukan, maka salah satu langkah yang bisa diambil adalah memperkuat kerjasama dengan BNN maupun Polri.

Dengan begitu, ketiganya bisa saling melengkapi dan tak lagi saling menuduh soal lolosnya peredaran narkotika di Lapas Nusakambangan.
Baca : Mabes Polri Menyita 1,2 Juta Butir Pil Ekstasi Jaringan Belanda

"Supaya jangan ada dusta di antara kita. Kalau tidak, nanti saling lempar tanggung jawab lagi," ujar Menteri Yasonna di saat dicegat di kompleks Istana Kepresidenan, Kamis, 3 Agustus 2017.

Langkah lain yang bisa diambil adalah meminta bantuan Menkominfo untuk menyiapkan teknologi yang bisa menyadap, mengacaukan sinyal, dan memantau percakapan perihal peredaran narkotika di lapas.

Namun, hal ini bukan perkara gampang. Penyebabnya, sulit mencari alat pengacau sinyal dan penyadapan yang benar-benar akurat. Beberapa kali ujicoba, malah mengganggu warga sipil yang ada di Pulau Nusakambangan.

"Kami butuh alat yang benar-benar precise, akurat," ujarnya.
Simak pula : Sri Mulyani Beberkan Alasan RI Jadi Target Sindikat Narkoba

Adapun langkah terakhir adalah melakukan penggantian petugas lapas secara menyeluruh. Para pengganti tersebut, kata Yasonna, adalah mereka yang sudah dilatih secara mental, diawasi secara ketat, agar tidak mudah terpengaruh permainan napi di tahanan.

"Bersyukur tahun ini kami akan menerima 14 ribu pegawai untuk menambah kekuatan kami. Kami laith karena yang lama-lama sudah banyak terkontaminasi," Yasonna menegaskan. Ke-14 ribu pegawai baru itu, nantinya, akan dilatih oleh Brimob seluk-beluk narkoba, dan anggarannya sedang disiapkan.

ISTMAN MP

Berita terkait

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

36 menit lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

4 jam lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

13 jam lalu

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

Paracetamol tidak dapat dikonsumsi sembarangan karena memiliki efek dan bahaya bagi kesehatan. Perhatikan dosis yang disarankan.

Baca Selengkapnya

Jadwal Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024 dan Syaratnya

1 hari lalu

Jadwal Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024 dan Syaratnya

Kapan jadwal pendaftaran sekolah kedinasan pada 2024? Ini penjelasan Kemenpan RB serta syarat yang harus dipenuhi ketika mendaftar.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya

1 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya

Mendag Zulkifli Hasan kembalikan aturan impor bahan baku industri. Apa alasannya? Begini bunyi Permendag 25/2022.

Baca Selengkapnya

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

1 hari lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

2 hari lalu

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

Rumah yang menjadi tempat industri narkoba ini terdiri atas dua lantai, dengan cat berwarna kuning keemasan.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

2 hari lalu

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

Artis Rio Reifan kelima kali ditangkap polisi karena kasus narkoba. Apa itu sabu dan bahaya menggunakannya?

Baca Selengkapnya

Polres Metro Depok Tangkap 2 Kurir Narkoba Modus Tempel dan Bungkus Permen

2 hari lalu

Polres Metro Depok Tangkap 2 Kurir Narkoba Modus Tempel dan Bungkus Permen

Dari kedua kurir narkoba itu, polisi juga mengamankan 6 botol liquid ganja cair dan alat hisap.

Baca Selengkapnya

Selebritas Berkali-kali Kejeblos Kasus Narkoba, Terakhir Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya

3 hari lalu

Selebritas Berkali-kali Kejeblos Kasus Narkoba, Terakhir Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya

Polisi tangkap selebritas Rio Reifan kelima kalinya dalam kasus narkoba. Berikut beberapa artis lain yang berkali-kali terjerat barang haram itu.

Baca Selengkapnya