Novel Baswedan Diserang Secara Sistematis, Indikasinya...  

Reporter

Kamis, 3 Agustus 2017 06:47 WIB

Penyidik KPK, Novel Baswedan berada di ruang tunggu di gedung KPK, Jakarta, 10 Desember 2015. Penyidik Bareskrim Mabes Polri akan memeriksa lanjutan dan melimpahkan berkas yang telah dinyatakan rampung (P21) ke Kejaksaan Agung. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Novel Baswedan,, penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi menyebut penyerangan atas dirinya dilakukan secara sistimatis. Ia menunjuk sejumlah temuan dan indikasi dari kronologis penyerangan yang dialaminya. Sebagai penyidik dan bekas reserse, Novel mengaku sudah lama tahu diintai." Menurut info yang saya dengar, pengintai saya adalah polisi, " kata Novel Baswedan dalam wawancaranya dengan Tempo secara blak-blakan Juni 2017 lalu.

Novel bahkan menyadari, tak hanya diintai tapi juga dibuntuti. Bahkan tak berselang lama dari kejadian penyiraman air keras itu, Novel tahu telepon selulernya diakses pihak lain. Sepekan sebelum kejadian jahanam pada Subuh 11 April 2017 itu, ada notifikasi tak lazim yang diterima dalam ponselnya.


BACA: Siapa Jenderal Peneror yang Dimaksud Novel Baswedan?

Sejumlah karib Novel di KPK yang paham teknologi informasi mendeteksi hal serupa, ada device lain yang mencoba mengakses. "Sejak itu, saya tahu saya sedang dikerjain. " kata Novel Baswedan. Dari situ Novel mengaku memahami sosok yang mengincarnya, bukan perorangan tetapi mereka punya alat sadap, dan mereka punya jaringan. Mereka memiliki kekuasaan dan akses menggunakan kekuasaan.


Inspektur Jenderal Mochamad Iriawan, mantan Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya yang kini dimutasi menjadi Asisten Operasi Markas Besar Kepolisian sejak awal menduga para pelaku penyerangan telah lama mengintai Novel Baswedan. "Pelaku betul-betul sudah menggambar situasi yang ada," kata dia, 26 April lalu.

BACA: Novel Baswedan Sudah Tahu Diintai, Pelakunya...

Tempo mengumpulkan keterangan sejumlah saksi yang melibatkan beberapa orang tak dikenal sebelum Novel diserang, yang patut dicurigai sedang mengintai. Tetangga kiri dan kanan rumah Novel Baswedan bersaksi, Novel Baswedan sudah diincar lama. Ada sejumlah orang mengamati rumah Novel, termasuk kebiasaan salat subuh di Masjid.

Bahkan sehari sebelum serangan pada Selasa subuh, 11 April lalu, sejumlah saksi yang ditemui Tempo mengaku melihat dua orang yang diduga mengamati kegiatan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi tersebut. Seorang di antaranya mendatangi keran wudu di Masjid Al-Ihsan tempat Novel biasa salat berjemaah.

"Mereka sudah ada di situ sebelum subuh," kata seorang saksi, yang melihat orang itu. Demi alasan keamanan, saksi itu menolak jika identitasnya disebutkan. Saksi menyebutkan lelaki itu "mukanya terawat seperti model".

BACA: Di CCTV, Setelah Air Keras Menyiram Novel Baswedan..






Saksi lain melihat pria yang sama beberapa saat kemudian di ujung gang, tak jauh dari rumah Novel. Pria lainnya, kata saksi itu, menunggu di atas sepeda motor mengenakan helm. "Saya bingung, ngapain pagi-pagi ada orang nongkrong," katanya.

Ilustrator Tempo memvisualisasi keterangan para saksi itu. Ia memperkirakan usia orang itu 35 tahun, berkulit putih-bersih, dengan kumis tipis, dan berambut panjang. "Dia berdiri dekat tempat wudu, tapi tidak sedang wudu karena lengan jaketnya tidak digulung," kata saksi itu.


Advertising
Advertising






Perawakan pria setinggi 170-an sentimeter itu serupa dengan orang berhelm yang bersama lelaki lain berada di dekat masjid, beberapa saat sebelum Novel diserang. Kedua orang itu diduga kuat menyiramkan air keras ke wajah Novel setelah menunaikan salat subuh. Tempo pekan ini mempublikasikan sketsa wajah seorang di antaranya.

Senin 31 Juli 2017 lalu, setelah bertemu dengan Presiden Joko Widodo, Kepala Kepolisian RI Tito Karnavian untuk pertama kalinya menunjukkan kepada publik sketsa wajah yang dibuat penyelidik kepolisian tentang orang yang diduga sebagai penyerang Novel.





"Diduga dia adalah pengendara sepeda motor penyerang," kata dia di Istana Kepresidenan. Sketsa buatan tim kepolisian memiliki sejumlah ciri fisik serupa dengan ilustrasi Tempo. Menurut Tito, Presiden Joko Widodo meminta agar kasus ini segera dituntaskan.






BACA: Penjelasan Utuh Kapolri Soal Penyidikan Kasus Novel Baswedan

Bukti lain adalah cctv di rumah Novel Baswedan, merekam lelaki gempal yang wara-wiri. Lelaki itu sempat masuk dan bertanya soal baju gamis kepada pembantu Novel Baswedan, yang lupa menutup pintu.






BACA: Rekaman CCTV Novel Baswedan Bisa Diperjelas, tapi...

Ketua Tim Investigasi Komisi Nasional Hak Asasi Manusia untuk kasus Novel, Maneger Nasution, mengatakan hasil pemeriksaan sementara timnya menyimpulkan penyerangan terhadap Novel Baswedan, diawali dengan pengintaian secara terstruktur. "Kami menduga para pelaku kejahatan ini sudah terlatih," ujarnya.

TIM TEMPO




Berita terkait

Novel Baswedan dan Eks Pegawai KPK Lainnya Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK soal Dugaan Pelanggaran Kode Etik

4 hari lalu

Novel Baswedan dan Eks Pegawai KPK Lainnya Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK soal Dugaan Pelanggaran Kode Etik

Novel Baswedan dkk melaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron atas dugaan pelanggaran kode etik karena telah melaporkan Anggota Dewas KPK Albertina Ho.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Khawatir Penanganan Kasus Firli Bahuri Lambat karena Unsur Politis

6 hari lalu

Novel Baswedan Khawatir Penanganan Kasus Firli Bahuri Lambat karena Unsur Politis

Novel Baswedan mengakhatirkan proses yang lama itu akibat munculnya unsur politis dalam menangani kasus Firli Bahuri yang memeras SYL.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

6 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya

7 Tahun Lalu Penyidik Senior KPK Novel Baswedan Disiram Air Keras, Ini Kronologi Teror yang Dihadapinya

18 hari lalu

7 Tahun Lalu Penyidik Senior KPK Novel Baswedan Disiram Air Keras, Ini Kronologi Teror yang Dihadapinya

Selasa subuh, 11 April 2017, tujuh tahun lalu eks penyidik senior KPK Novel Baswedan disiram air keras oleh dua orang tak dikenal. Begini kronologinya.

Baca Selengkapnya

Sikap Tokoh yang Surati Parpol untuk Dukung Hak Angket, dari Novel Baswedan hingga Suciwati

48 hari lalu

Sikap Tokoh yang Surati Parpol untuk Dukung Hak Angket, dari Novel Baswedan hingga Suciwati

Novel Baswedan mendukung hak angket karena tak ingin kecurangan dan praktik koruptif dalam pemilu dianggap lumrah atau dimaklumi.

Baca Selengkapnya

Kasus Korupsi di Internal KPK Terkuak, Novel Baswedan Khawatir KPK Hanya Jadi Bagian Masalah

48 hari lalu

Kasus Korupsi di Internal KPK Terkuak, Novel Baswedan Khawatir KPK Hanya Jadi Bagian Masalah

Eks penyidik KPK Novel Baswedan perlu kepemimpinan KPK yang berintegritas dan komitmen tinggi serta berkompeten untuk memberantas korupsi.

Baca Selengkapnya

Abraham Samad Turut Dukung Hak Angket DPR: Hukum Orang-orang yang Terlibat dalam Kecurangan Pemilu

49 hari lalu

Abraham Samad Turut Dukung Hak Angket DPR: Hukum Orang-orang yang Terlibat dalam Kecurangan Pemilu

Abraham Samad Ketua KPK 2011-2015 termasuk dari 50 tokoh yang menandatangani surat untuk ketua umum parpol agar gulirkan hak angket. Ini alasannya.

Baca Selengkapnya

50 Tokoh Surati Parpol Dukung Hak Angket Pemilu 2024, Begini Syarat Pengajuannya di DPR

49 hari lalu

50 Tokoh Surati Parpol Dukung Hak Angket Pemilu 2024, Begini Syarat Pengajuannya di DPR

Partai politik memiliki peran penting untuk merealisasikan hak angket dugaan kecurangan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Alasan Novel Baswedan Ikut Dukung Surat Desak Parpol Gulirkan Hak Angket Pemilu 2024: Harus Diperiksa Tuntas

50 hari lalu

Alasan Novel Baswedan Ikut Dukung Surat Desak Parpol Gulirkan Hak Angket Pemilu 2024: Harus Diperiksa Tuntas

Eks penyidik KPK Novel Baswedan, satu dari 50 tokoh yang mengirimkan surat kepada partai politik untuk mendesak digulirkannya hak angket Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Korupsi di Internal KPK, Novel Baswedan ke Presiden: Jangan Hanya Diam Apalagi Justru Ikut Melemahkan

51 hari lalu

Korupsi di Internal KPK, Novel Baswedan ke Presiden: Jangan Hanya Diam Apalagi Justru Ikut Melemahkan

Eks Penyidik KPK Novel Baswedan, mengatakan banyaknya korupsi di KPK menggambarkan adanya upaya pelemahan terhadap lembaga antirasuah.

Baca Selengkapnya