Alex Waisimon Meraih Kalpataru Karena Jaga Cendrawasih

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Rabu, 2 Agustus 2017 18:19 WIB

Alex Waisimon bersama Kelompok Pecinta Alam Isyo Hill's Repang Muaif asal Papua menerima penghargaan Kalpataru dari pemerintah di Jakarta, 2 Agustus 2017. TEMPO/Aditya Budiman

TEMPO.CO, Jakarta - Upaya pelestarian Burung Cendrawasih yang dilakukan Alex Waisimon mendapat apresiasi dari pemerintah. Di puncak perayaan Hari Lingkungan Hidup yang berlangsung di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Alex sukses membawa pulang Piala Kalpataru.

Pemerintah menilai kegiatan Alex dianggap penting bagi pelestarian Burung Cendrawasih. Saat Presiden Joko Widodo memberikan sambutan, pria berusia 56 tahun asal Jayapura, Papua itu berkesempatan berdialog langsung. "Saya merawat hutan dan habitat (Burung Cendrawasih)," kata Alex di depan Jokowi, Rabu, 2 Agustus 2017.

Ia menjelaskan keberadaan Cendrawasih yang termasuk satwa langka harus terus dilestarikan. Saat ini populasi burung yang biasa disebut burung surga itu terancam oleh penebangan hutan. Alex pun merasa terpanggil untuk menjaga satwa asli asal Papua itu.

Baca juga: Lima Lokasi Pengamatan Burung Cendrawasih Dikenalkan Pada Publik

Setiap hari selama dua tahun terakhir Alex mendatangi habitat Cendrawasih yang berada di kawasan hutan seluas 19 hektare. Ia mengamati pola makan dan kebiasaan Cendrawasih dari pagi hingga sore. Menurut Alex, ada tujuh jenis Cendrawasih dalam hutan di Distrik Nimbokrang, Kabupaten Jayapura. Selama ini pengetahuan masyarakat akan Cendrawasih terbatas pada satu jenis saja. Padahal, kata dia, ada 43 jenis Cendrawasih. "Kami sedang mendatanya juga," ucapnya.

Upaya Alex menjaga Cendrawasih tidak dilakukan sendiri. Ia membentuk kelompok Pecinta Alam Isyo Hill's Repang Muaif dengan mengajak suku-suku yang ada di Distrik Nimbokrang untuk tidak menebang Pohon Besi. Sebab pohon itu merupakan sumber makanan burung surga. "Kalau tidak ada pohon besi bisa hilang pakannya," kata Alex.

Kelompok itu juga membangun sekolah alam dan mengajarkan bahasa lokal kepada anak-anak karena diklaim sudah jarang digunakan. Selain itu, Alex bersama 10 suku di Nimbokrang sepakat melepas 98 ribu hektare hutan untuk dijadikan kawasan konservasi. Semua pihak sepakat untuk tidak menebang hutan konservasi itu. "Hutan itu harta, jadi harus dijaga dan lindungi," ucapnya.

Ada 10 orang/pihak yang mendapatkan penghargaan Kalpataru dari pemerintah. Selain Alex (kelompok Pecinta Alam Isyo Hill's Repang Muaif), beberapa diantaranya ialah Anuar (Sumatera Utara), Agus Bei (Kalimantan Timur), dan Heri Supriyatna (Jawa Barat).

ADITYA BUDIMAN

Berita terkait

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

7 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

BRIN Kembangkan Metode Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

28 hari lalu

BRIN Kembangkan Metode Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

Peneliti BRIN tengah mengembangkan metode baru daur ulang baterai litium. Diharapkan bisa mengurangi limbah baterai.

Baca Selengkapnya

Mengenal Antropomorfisme, Sifat Manusia yang Memberikan Empati ke Sekitarnya

44 hari lalu

Mengenal Antropomorfisme, Sifat Manusia yang Memberikan Empati ke Sekitarnya

Antropomorfisme memiliki arti pengenalan ciri-ciri manusia hingga empati kepada binatang, tumbuh-tumbuhan, atau benda mati.

Baca Selengkapnya

Alasan Masyarakat Adat Suku Awyu Mengajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

48 hari lalu

Alasan Masyarakat Adat Suku Awyu Mengajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Masyarakat adat suku Awyu mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung dalam sengketa izin lingkungan perusahaan sawit PT ASL di Boven Digoel, Papua Selatan.

Baca Selengkapnya

4 Bulan DPO, Mantan Pejabat Pemkab Bangka Tersangka Kasus Perambahan Hutan Ditangkap KLHK

59 hari lalu

4 Bulan DPO, Mantan Pejabat Pemkab Bangka Tersangka Kasus Perambahan Hutan Ditangkap KLHK

Tersangka Barlian merupakan aktor intelektual kasus perusakan dan perambahan hutan di kawasan hutan produksi Sungai Sembulan Bangka.

Baca Selengkapnya

Menteri Lingkungan Hidup Bertemu Dubes Norwegia Bahas Capaian Pengurangan Emisi

13 Februari 2024

Menteri Lingkungan Hidup Bertemu Dubes Norwegia Bahas Capaian Pengurangan Emisi

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya bertemu Duta Besar Norwegia Rut Kruger Giverin membahas capaian emisi.

Baca Selengkapnya

Pertemuan Anies Baswedan - Emil Salim, Mengenang Saat SMA Wawancara Menteri Lingkungan Hidup Itu

31 Januari 2024

Pertemuan Anies Baswedan - Emil Salim, Mengenang Saat SMA Wawancara Menteri Lingkungan Hidup Itu

Saat SMA, Anies Baswedan mewawancarai Emil Salim. Kini, mereka bertemu kembali untuk berdiskusi. Sehari sebelumnya, Ganjar bertemu Emil pula.

Baca Selengkapnya

Anies dan Ganjar Kompak Temui Emil Salim, Ada Apa?

29 Januari 2024

Anies dan Ganjar Kompak Temui Emil Salim, Ada Apa?

Capres Anies dan Capres Ganjar menemui mantan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Emil Salim jelang pencoblosan Pilpres. Ada apa?

Baca Selengkapnya

Temui Emil Salim, Ganjar Diskusi soal Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim

28 Januari 2024

Temui Emil Salim, Ganjar Diskusi soal Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim

Selain persoalan lingkungan, Ganjar mengatakan dirinya juga membahas pemerataan dan peningkatan kualitas pendidikan

Baca Selengkapnya

Tim Kampanye Anies Baswedan Serukan Revisi UU Cipta Kerja

25 Januari 2024

Tim Kampanye Anies Baswedan Serukan Revisi UU Cipta Kerja

Tim kampanye tiga pasangan capres-cawapres bicara tentang perlindungan lingkungan hidup. Timnas Anies Baswedan menilai UU Cipta Kerja harus direvisi.

Baca Selengkapnya