Siapa Jenderal Peneror yang Dimaksud Novel Baswedan?

Reporter

Rabu, 2 Agustus 2017 11:48 WIB

Novel Baswedan

TEMPO.CO, Jakarta - Novel Baswedan, penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), pesimis kalau polisi berhasil mengungkap aktor di balik upaya penyerangan terhadapnya. Meskipun Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian telah mengeluarkan sketsa wajah terduga pelaku pada Senin, 31 Juli lalu.

"Kok, saya justru sangat yakin mereka tak tertangkap," katanya dalam percakapan dengan Tempo, Selasa, 1 Agustus 2017. Novel masih berada di Singapura untuk menjalani perawatan setelah matanya disiram dengan air keras pada 11 April 2017.

Baca juga: Penjelasan Utuh Kapolri Soal Penyidikan Kasus Novel Baswedan

Novel beralasan, hingga kini, langkah polisi menuntaskan kasusnya sungguh masih jauh. Hingga saat ini saja polisi belum menangkap pelaku penyerangan di lapangan. "Apalagi berpikir sampai ke otak penyerangan," ujarnya.



Dalam wawancara sebelumnya dengan Tempo pada Juni 2017, Novel menyebut banyak orang terlibat dalam penyerangan itu. Keterlibatan itu tak lepas dari perintah jenderal polisi untuk mengaburkan fakta dan bukti peristiwa penyiraman dengan air keras pada 11 April lalu.

Jenderal aktif itu diduga memerintahkan tim penyidik menghapus sidik jari pelaku yang tertinggal di cangkir wadah air keras saat olah tempat kejadian perkara. Jenderal ini juga diduga terlibat dalam sejumlah rencana penyerangan terhadap Novel dan penyidik KPK lain.

BACA: Kontras: Kasus Novel Harus Fokus pada Siapa Penghapus Sidik Jari

Hingga kemarin, Novel tak menampik soal dugaannya itu. Bahkan ia mengaku menerima informasi yang sangat akurat soal keterlibatan jenderal polisi dalam aksi penyerangan itu. "Ini informasi benar meski saya tak bisa bilang bagaimana saya mendapatkannya," ucapnya.

Novel menolak menyebutkan siapa nama sang jenderal, yang disebut menjadi perancang penyerangan itu. Novel berdalih penyebutan nama akan menimbulkan respons negatif. Ia hanya menyebutkan penyiraman air keras terhadapnya terkait dengan teror yang dialaminya sejak lama. Tak hanya kepada dirinya, tapi juga penyidik lain.

BACA: Sejak 2011, Novel Baswedan Terus Diteror

Sang jenderal, menurut Novel, memiliki posisi kuat dalam struktur kepolisian dan mempunyai kekuatan atau pendukung di kepolisian. Karena itu, Novel berharap kasus ini bisa diungkap. "Jika tidak, citra kepolisian akan semakin buruk," ujarnya.

Rabu pekan lalu, 26 Juli 2017, Tito Karnavian mengatakan akan mendalami informasi dugaan keterlibatan jenderal polisi dalam kasus Novel. Informasi itu akan ditelusuri untuk bahan penyidikan sebagai isu atau fakta hukum. "Selama ini, informasi itu baru disampaikan Novel Baswedan melalui media," katanya.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Rikwanto berharap Novel Baswedan bersedia blak-blakan memberikan informasi atas kabar dugaan keterlibatan jenderal dalam penyiraman terhadap penyidik senior KPK itu.

“Itu yang perlu kami dalami dari saudara Novel,” tuturnya di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa, 1 Agustus 2017.

Baca:
Ada Tiga Sketsa Wajah Penyerang Novel Baswedan

Rekaman CCTV Novel Baswedan Bisa Diperjelas, tapi...

Rikwanto belum bisa mengkonfirmasi keterangan yang disampaikan Novel tersebut. Termasuk soal dugaan ada aliran suap kepada jenderal sebagai bentuk kompensasi untuk menyerang Novel dengan air keras.

Menurut Rikwanto, kepolisian masih belum meyakini apakah dugaan itu hanya isu atau sudah masuk ke fakta hukum. “Untuk itu, biar makin jelas, kami perlu ke sana (Singapura) mengambil keterangan dari saudara Novel Baswedan” katanya.

TIM TEMPO

Berita terkait

Novel Baswedan dan Eks Pegawai KPK Lainnya Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK soal Dugaan Pelanggaran Kode Etik

7 hari lalu

Novel Baswedan dan Eks Pegawai KPK Lainnya Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK soal Dugaan Pelanggaran Kode Etik

Novel Baswedan dkk melaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron atas dugaan pelanggaran kode etik karena telah melaporkan Anggota Dewas KPK Albertina Ho.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Khawatir Penanganan Kasus Firli Bahuri Lambat karena Unsur Politis

9 hari lalu

Novel Baswedan Khawatir Penanganan Kasus Firli Bahuri Lambat karena Unsur Politis

Novel Baswedan mengakhatirkan proses yang lama itu akibat munculnya unsur politis dalam menangani kasus Firli Bahuri yang memeras SYL.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

9 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya

7 Tahun Lalu Penyidik Senior KPK Novel Baswedan Disiram Air Keras, Ini Kronologi Teror yang Dihadapinya

21 hari lalu

7 Tahun Lalu Penyidik Senior KPK Novel Baswedan Disiram Air Keras, Ini Kronologi Teror yang Dihadapinya

Selasa subuh, 11 April 2017, tujuh tahun lalu eks penyidik senior KPK Novel Baswedan disiram air keras oleh dua orang tak dikenal. Begini kronologinya.

Baca Selengkapnya

Sikap Tokoh yang Surati Parpol untuk Dukung Hak Angket, dari Novel Baswedan hingga Suciwati

52 hari lalu

Sikap Tokoh yang Surati Parpol untuk Dukung Hak Angket, dari Novel Baswedan hingga Suciwati

Novel Baswedan mendukung hak angket karena tak ingin kecurangan dan praktik koruptif dalam pemilu dianggap lumrah atau dimaklumi.

Baca Selengkapnya

Kasus Korupsi di Internal KPK Terkuak, Novel Baswedan Khawatir KPK Hanya Jadi Bagian Masalah

52 hari lalu

Kasus Korupsi di Internal KPK Terkuak, Novel Baswedan Khawatir KPK Hanya Jadi Bagian Masalah

Eks penyidik KPK Novel Baswedan perlu kepemimpinan KPK yang berintegritas dan komitmen tinggi serta berkompeten untuk memberantas korupsi.

Baca Selengkapnya

Abraham Samad Turut Dukung Hak Angket DPR: Hukum Orang-orang yang Terlibat dalam Kecurangan Pemilu

53 hari lalu

Abraham Samad Turut Dukung Hak Angket DPR: Hukum Orang-orang yang Terlibat dalam Kecurangan Pemilu

Abraham Samad Ketua KPK 2011-2015 termasuk dari 50 tokoh yang menandatangani surat untuk ketua umum parpol agar gulirkan hak angket. Ini alasannya.

Baca Selengkapnya

50 Tokoh Surati Parpol Dukung Hak Angket Pemilu 2024, Begini Syarat Pengajuannya di DPR

53 hari lalu

50 Tokoh Surati Parpol Dukung Hak Angket Pemilu 2024, Begini Syarat Pengajuannya di DPR

Partai politik memiliki peran penting untuk merealisasikan hak angket dugaan kecurangan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Alasan Novel Baswedan Ikut Dukung Surat Desak Parpol Gulirkan Hak Angket Pemilu 2024: Harus Diperiksa Tuntas

54 hari lalu

Alasan Novel Baswedan Ikut Dukung Surat Desak Parpol Gulirkan Hak Angket Pemilu 2024: Harus Diperiksa Tuntas

Eks penyidik KPK Novel Baswedan, satu dari 50 tokoh yang mengirimkan surat kepada partai politik untuk mendesak digulirkannya hak angket Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Korupsi di Internal KPK, Novel Baswedan ke Presiden: Jangan Hanya Diam Apalagi Justru Ikut Melemahkan

55 hari lalu

Korupsi di Internal KPK, Novel Baswedan ke Presiden: Jangan Hanya Diam Apalagi Justru Ikut Melemahkan

Eks Penyidik KPK Novel Baswedan, mengatakan banyaknya korupsi di KPK menggambarkan adanya upaya pelemahan terhadap lembaga antirasuah.

Baca Selengkapnya