Enkripsi Telegram Tetap Tidak Bisa Diakses Kominfo  

Reporter

Selasa, 1 Agustus 2017 20:48 WIB

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara bertemu dengan CEO Telegram, Pavel Duvov. twitter.com/rudiantara_id

TEMPO.CO, Jakarta - CEO Telegram Pavel Durov tidak bisa memberikan akses enkripsi percakapan di Telegram kepada pemerintah. Hal ini disampaikan dalam pertemuan CEO Telegram bersama Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara.

Telegram memiliki dua channel, yaitu channel pribadi dan terbuka. Channel terbuka tersebut dapat mempublikasikan konten secara terbuka dan luas, mirip dengan media sosial Twitter. Pihak Telegram hanya dapat memberikan akses pemerintah untuk menurunkan konten yang bermuatan radikal dan terorisme pada channel terbuka tersebut. Namun untuk channel pribadi yang bersifat encrypted masih tidak bisa diakses.

“Untuk channel pribadi tidak ada perubahan, kami ada aturan dan kesepakatan untuk 100 persen encrypted privacy. Kami tidak akan memberikan pengecualian kepada negara mana pun. Hal yang saya ketahui juga konstitusi di Indonesia melindungi hak informasi pribadi,” kata Pavel di Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta Pusat, Selasa, 1 Agustus 2017.

Baca: Kominfo Sebut Telegram Harus Terapkan Filter Otomatis dan SOP

Dalam pertemuan Pavel bersama Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara membahas SOP yang akan dirumuskan jika Telegram sudah dapat kembali diakses oleh masyarakat Indonesia.

“Tadi rapatnya untuk menyiapkan SOP untuk bagaimana berkomunikasi dengan pihak Telegram. Jadi nanti kalau SOP-nya udah dibuat, udah ada contact person-nya siapa dan service level-nya berapa lama,” kata Rudiantara.

Sistem komunikasi yang dirancang dalam SOP tersebut berfungsi agar penurunan konten negatif terutama yang berbau terorisme dapat diturunkan lebih cepat.

“Kami ini bahas Internet. Internet itu viralnya lebih cepat. Jadi kita bikin channel yang khusus agar ditanganinnya lebih cepat,” kata Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kemenkominfo Semuel Abrijani Pangerapan.

Pavel juga menjelaskan bahwa pihak Telegram telah menambahkan moderator yang dapat berbahasa Indonesia untuk berkomunikasi langsung dengan pemerintah.

Telegram dikabarkan oleh Kominfo akan dapat kembali diakses oleh masyarakat Indonesia. “Kalau apabila sudah resolve, kita segera minggu ini untuk buka, kita lihat waktunya enaknya kapan,” kata Semuel.

PUTRI THALIAH | EA

Berita terkait

Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

7 hari lalu

Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

Orang tua harus memiliki aturan yang jelas dan konsisten untuk mendisiplinkan penggunaan ponsel dan aplikasi pada anak.

Baca Selengkapnya

Kominfo Gandeng Tony Blair Institute Antisipasi Kejahatan Artificial Intelligence

12 hari lalu

Kominfo Gandeng Tony Blair Institute Antisipasi Kejahatan Artificial Intelligence

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan Tony Blair Institute for Global Change bekerja sama antisipasi kejahatan Artificial Intelligence.

Baca Selengkapnya

Telegram Diduga Digunakan untuk Rekrut Orang Bersenjata dalam Penembakan Moskow

35 hari lalu

Telegram Diduga Digunakan untuk Rekrut Orang Bersenjata dalam Penembakan Moskow

Telegram diduga digunakan untuk merekrut orang-orang bersenjata yang menjadi pelaku penembakan gedung konser Balai Kota Crocus di luar Moskow.

Baca Selengkapnya

Login ke Telegram Bisa Tanpa Sinyal, Waspadai Bahayanya

37 hari lalu

Login ke Telegram Bisa Tanpa Sinyal, Waspadai Bahayanya

Skema login baru membuat Telegram bisa diakses di luar daerah bersinyal. Namun, di baliknya ada risiko peretasan.

Baca Selengkapnya

Cerita Shobur Membangun Jaringan Pornografi Anak Lintas Negara di Grup Telegram

45 hari lalu

Cerita Shobur Membangun Jaringan Pornografi Anak Lintas Negara di Grup Telegram

Terpidana kasus jaringan pornografi anak Muhamad Shobur menceritakan bagaimana ia membuat jaringan pornografi anak melalui aplikasi Telegram.

Baca Selengkapnya

Puncak Gunung Es Pornografi Anak di Indonesia, Terbongkar Karena Informasi dari FBI

46 hari lalu

Puncak Gunung Es Pornografi Anak di Indonesia, Terbongkar Karena Informasi dari FBI

Kasus pornografi anak di Indonesia ibarat puncak gunung es yang melibatkan jaringan internasional. Terbongkar setelah ada informasi dari FBI.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Kode Transaksi Jual Beli Konten Pornografi Anak di Media Sosial

46 hari lalu

Polisi Ungkap Kode Transaksi Jual Beli Konten Pornografi Anak di Media Sosial

Terdapat kode khususn yang diberikan saat seorang pelaku ingin membeli konten video pornografi anak.

Baca Selengkapnya

Kasus Pornografi Anak Laki-laki di Bawah Umur, Polres Bandara Soekarno-Hatta Temukan 3.870 Video

24 Februari 2024

Kasus Pornografi Anak Laki-laki di Bawah Umur, Polres Bandara Soekarno-Hatta Temukan 3.870 Video

Polres Bandara Soekarno-Hatta menemukan sebanyak 3.870 video dan 1.245 foto bermuatan pornografi anak laki-laki.

Baca Selengkapnya

Polres Bandara Soekarno-Hatta Ungkap Jual Beli Video Porno Diperankan Anak Indonesia ke Jaringan lnternasional

24 Februari 2024

Polres Bandara Soekarno-Hatta Ungkap Jual Beli Video Porno Diperankan Anak Indonesia ke Jaringan lnternasional

"Pak Kapolres Berto terima adalah adanya video porno atau konten pornografi yang diduga di dalamnya anak anak Indonesia sebagai pemeran."

Baca Selengkapnya

Militer Israel Akui Jalankan Grup Telegram Rayakan Aksi Sadis Tentaranya di Gaza

6 Februari 2024

Militer Israel Akui Jalankan Grup Telegram Rayakan Aksi Sadis Tentaranya di Gaza

Militer Israel mengakui mengoperasikan grup Telegram yang merayakan kejahatan perang terhadap warga Palestina di Gaza

Baca Selengkapnya