Novel Baswedan Yakin Kapolri Sudah Punya Bukti Penyerangnya

Reporter

Selasa, 1 Agustus 2017 11:30 WIB

Novel Baswedan. istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Novel Baswedan menduga Kapolri Jenderal Tito Karnavian sudah mendapatkan laporan atau bukti bahwa ada keterlibatan polisi dalam kasus penyerangan terhadap dirinya. Bentuk keterlibatan itu, kata penyidik utama KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) ini, polisi tersebut menerima suap sebagai kompensasi meneror dirinya serta penyidik KPK lainnya.

Dugaan itu muncul setelah Tito bertemu dengan Presiden Joko Widodo melaporkan perkembangan kasus penyerangan terhadap Novel. “Oleh karena itu, perlu kerja sama dengan KPK. Sebab awal-awal investigasi, pernah KPK menawarkan akan membantu polisi, tapi ditolak karena bukan tupoksi (tugas pokok dan fungsi) KPK,” ujar Novel kepada Tempo, Selasa, 1 Agustus 2017.

Baca juga: Penjelasan Utuh Kapolri Soal Penyidikan Kasus Novel Baswedan

Dalam pertemuannya dengan Presiden Jokowi pada Senin, 31 Juli 2017, Tito mengatakan sudah mengajak KPK bergabung bersama tim penyidik kepolisian. Namun, tawaran yang diklaim sudah disampaikan sejak 16 Juni lalu tersebut belum mendapat respons dari KPK. Tito menuturkan kepolisian terbuka bila KPK ingin bergabung bersama mengungkap pelaku penyerangan Novel Baswedan.

Tito juga mengatakan segera membentuk tim investigasi beranggotakan Polri dan KPK untuk mengungkap kasus penyiraman air keras ke wajah Novel. Menurut Tito, tim ini akan meminta keterangan Novel terkait dengan dugaan keterlibatan jenderal polisi. Novel menyambut baik soal rencana tersebut.

Mestinya, kata Novel Baswedan, Kapolri diuntungkan apabila dibentuk tim investigasi. Dengan demikian, dalam pengungkapan kasus tersebut kepolisian dapat melihat secara obyektif proses yang sekarang sedang berjalan. “Hal itu sekaligus bisa menjadi legitimasi bagi Kapolri untuk menindak oknum yang terlibat,” ujar Novel.

Simak pula: Kasus Novel Baswedan, KPK Belum Bentuk Tim Gabungan dengan Polri

Novel yakin, apabila penyidikan pelaku teror hanya melibatkan kepolisian, teror yang menimpanya tidak akan terungkap. Novel Baswedan menyebutkan upaya untuk menggandeng KPK dikhawatirkan hanya untuk pembenaran seolah-olah penyidikan dilakukan dengan serius.

BUDI SETYARSO | LARISSA H

Berita terkait

Novel Baswedan dan Eks Pegawai KPK Lainnya Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK soal Dugaan Pelanggaran Kode Etik

4 hari lalu

Novel Baswedan dan Eks Pegawai KPK Lainnya Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK soal Dugaan Pelanggaran Kode Etik

Novel Baswedan dkk melaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron atas dugaan pelanggaran kode etik karena telah melaporkan Anggota Dewas KPK Albertina Ho.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Khawatir Penanganan Kasus Firli Bahuri Lambat karena Unsur Politis

6 hari lalu

Novel Baswedan Khawatir Penanganan Kasus Firli Bahuri Lambat karena Unsur Politis

Novel Baswedan mengakhatirkan proses yang lama itu akibat munculnya unsur politis dalam menangani kasus Firli Bahuri yang memeras SYL.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

6 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya

7 Tahun Lalu Penyidik Senior KPK Novel Baswedan Disiram Air Keras, Ini Kronologi Teror yang Dihadapinya

18 hari lalu

7 Tahun Lalu Penyidik Senior KPK Novel Baswedan Disiram Air Keras, Ini Kronologi Teror yang Dihadapinya

Selasa subuh, 11 April 2017, tujuh tahun lalu eks penyidik senior KPK Novel Baswedan disiram air keras oleh dua orang tak dikenal. Begini kronologinya.

Baca Selengkapnya

Sikap Tokoh yang Surati Parpol untuk Dukung Hak Angket, dari Novel Baswedan hingga Suciwati

48 hari lalu

Sikap Tokoh yang Surati Parpol untuk Dukung Hak Angket, dari Novel Baswedan hingga Suciwati

Novel Baswedan mendukung hak angket karena tak ingin kecurangan dan praktik koruptif dalam pemilu dianggap lumrah atau dimaklumi.

Baca Selengkapnya

Kasus Korupsi di Internal KPK Terkuak, Novel Baswedan Khawatir KPK Hanya Jadi Bagian Masalah

48 hari lalu

Kasus Korupsi di Internal KPK Terkuak, Novel Baswedan Khawatir KPK Hanya Jadi Bagian Masalah

Eks penyidik KPK Novel Baswedan perlu kepemimpinan KPK yang berintegritas dan komitmen tinggi serta berkompeten untuk memberantas korupsi.

Baca Selengkapnya

Abraham Samad Turut Dukung Hak Angket DPR: Hukum Orang-orang yang Terlibat dalam Kecurangan Pemilu

49 hari lalu

Abraham Samad Turut Dukung Hak Angket DPR: Hukum Orang-orang yang Terlibat dalam Kecurangan Pemilu

Abraham Samad Ketua KPK 2011-2015 termasuk dari 50 tokoh yang menandatangani surat untuk ketua umum parpol agar gulirkan hak angket. Ini alasannya.

Baca Selengkapnya

50 Tokoh Surati Parpol Dukung Hak Angket Pemilu 2024, Begini Syarat Pengajuannya di DPR

49 hari lalu

50 Tokoh Surati Parpol Dukung Hak Angket Pemilu 2024, Begini Syarat Pengajuannya di DPR

Partai politik memiliki peran penting untuk merealisasikan hak angket dugaan kecurangan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Alasan Novel Baswedan Ikut Dukung Surat Desak Parpol Gulirkan Hak Angket Pemilu 2024: Harus Diperiksa Tuntas

50 hari lalu

Alasan Novel Baswedan Ikut Dukung Surat Desak Parpol Gulirkan Hak Angket Pemilu 2024: Harus Diperiksa Tuntas

Eks penyidik KPK Novel Baswedan, satu dari 50 tokoh yang mengirimkan surat kepada partai politik untuk mendesak digulirkannya hak angket Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Korupsi di Internal KPK, Novel Baswedan ke Presiden: Jangan Hanya Diam Apalagi Justru Ikut Melemahkan

51 hari lalu

Korupsi di Internal KPK, Novel Baswedan ke Presiden: Jangan Hanya Diam Apalagi Justru Ikut Melemahkan

Eks Penyidik KPK Novel Baswedan, mengatakan banyaknya korupsi di KPK menggambarkan adanya upaya pelemahan terhadap lembaga antirasuah.

Baca Selengkapnya