Eksklusif Video Penyerangan Novel, Imam Masjid Yakin Ini Teror  

Reporter

Editor

Elik Susanto

Senin, 31 Juli 2017 08:20 WIB

Novel Baswedan. istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Rekaman kamera pengintai closed-circuit television (CCTV) berisi video penyerangan Novel Baswedan mengungkap detik-detik penyiraman air keras oleh dua pengendara sepeda motor. Dalam rekaman CCTV berdurasi lebih dari 2 menit tersebut, penyidik senior KPK ini sempat menghalau penyerangnya dengan menggunakan tangan.

Sebelumnya, saat sebuah sepeda motor jenis skuter matik itu mendekatinya, Novel sempat berhenti berjalan karena mengira ada tetangganya yang hendak menyapa. Itu terjadi pada pukul 05.10:09 WIB. Berikut ini detik-detik teror bagian 2 dalam video CCTV tersebut.

05.10:12

Gerakan refleks Novel menghalau penyerangnya sempat membuat sepeda motor oleng sebelum akhirnya tancap gas lari ke arah Jalan Taska tembus ke Jalan Bellyra. Saking terburu-burunya, pengendara sepeda motor hampir menabrak dua perempuan yang berjalan di depan Novel. Sepintas, Sumarni Supandi, sempat melihat penunggang motor itu dua orang berbadan besar memakai jaket gelap dan helm yang menutup seluruh kepala.

Baca: Sudah 100 Hari Lebih Pelaku Tak Terungkap, Novel: Kami Tidak Gentar

Sumarni Supandi adalah tetangga Novel yang juga baru pulang dari salat subuh di masjid. "Yang di depan sempat nengok ke arah saya," kata perempuan 67 tahun ini seperti dikutip dari artikel Pria Seberang di Teror Keenam di majalah Tempo yang terbit Senin, 17 April 2017.










05.10:14

Mendapatkan siraman cairan yang terasa panas di wajahnya, Novel langsung berbalik untuk kembali ke arah masjid. Ia hendak mencari air buat membasuh wajahnya yang mulai perih. Karena gelap dan tak dapat melihat, Novel menabrak pohon nangka di depan rumah Ketua RT 003 RW 010, Wisnu Broto.

“Dari depan rumah saya, dia lari lalu terbentur pohon. Beliau lari mencari air. Saat itu juga ada beberapa orang yang membantu,” kata Wisnu. "Jubah dan sandal Pak Novel tertinggal di lokasi kejadian," ujar Wisnu yang ditemui Tempo di depan rumahnya, Selasa, 11 April 2017.










05.10:23

Tidak lama kemudian datang Iman, tukang bangunan yang bekerja di salah satu rumah dekat lokasi kejadian. Dibantu Iman, Novel menuju tempat wudu masjid. Jemaah yang masih berada di masjid terkejut dengan kedatangan Novel yang dipapah Iman.

Baca Juga: 9 Catatan Kasus Novel Baswedan, Penyidikan Polisi Jalan di Tempat

"Kami langsung membantu membasuh mukanya sambil meneriakkan Allahu Akbar," ujar imam Masjid Al-Ihsan, Abdul Rahim Hasan. "Kami tahu ini teror."




Advertising
Advertising







05.11:17










Mendengar keributan dan teriakan, satu per satu tetangga keluar dari rumah, melihat ke arah Masjid Jami Ah-Ihsan. Rekaman CCTV yang berdurasi 2 menit 15 detik itu terhenti pada pukul 05.12.08. Setelah kejadian itu, Novel dilarikan ke rumah sakit. Video penyerangan Novel ini menjadi bukti bahwa teror tersebut memang nyata.

Video Penyerangan Novel









TIM TEMPO

Berita terkait

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sudah Dua Kali Mangkir, KPK: Penyidik Bisa Menangkap Kapan Saja

42 menit lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sudah Dua Kali Mangkir, KPK: Penyidik Bisa Menangkap Kapan Saja

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengatakan jemput paksa terhadap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor tak perlu harus menunggu pemanggilan ketiga.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

1 hari lalu

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

Eks penyidik KPK, Yudi Purnomo Harahap, menilai Nurul Ghufron seharusnya berani hadir di sidang etik Dewas KPK jika merasa tak bersalah

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

1 hari lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

2 hari lalu

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

Alexander Marwata mengaku membantu Nurul Ghufron untuk mencarikan nomor telepon pejabat Kementan.

Baca Selengkapnya

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

2 hari lalu

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

Nurul Ghufron dinilai panik karena mempermasalahkan prosedur penanganan perkara dugaan pelanggaran etiknya dan menyeret Alexander Marwata.

Baca Selengkapnya

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

2 hari lalu

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

Menurut KPK, keluarga SYL dapat dijerat dengan hukuman TPPU pasif jika dengan sengaja turut menikmati uang hasil kejahatan.

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

2 hari lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

KPK mengatakan, kuasa hukum Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor seharusnya berperan mendukung kelancaran proses hukum.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

2 hari lalu

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

Nurul Ghufron menyebut peran pimpinan KPK lainnya dalam kasus dugaan pelanggaran kode etik yang menjerat dirinya.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

3 hari lalu

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

Wakil KPK Nurul Ghufron menilai dirinya menggugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta bukan bentuk perlawanan, melainkan pembelaan diri.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

3 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya