Kasus dan Kisruh Beras Oplosan, KPPU: Mata Rantai Harus Dirombak

Reporter

Jumat, 28 Juli 2017 21:54 WIB

Ilustrasi beras Bulog/Badan Urusan Logistik. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Palembang--Kepala Satuan Tugas Pangan yang juga Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto bersama Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) M. Syarkawi Rauf menggelar jumpa pers terkait dugaan tindak pidana pengoplosan beras oleh Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub Divisi Regional Lahat, Sumatera Selatan serta kasus serupa di Jawa.

Menurut Syarkawi perlu penataan kembali mata rantai distribusi beras yang saat ini diindikasikan dikuasai oleh segelintir pengusaha. "Selain panjang distribusi beras juga tidak adil bagi petani," kata M. Syarkawi Rauf, di Markas Polda Sumatera Selatan, Jumat, 28 Juli 2017.

Baca: Gerebek Gudang Bulog, Polisi Temukan Beras Tak Layak Konsumsi

Menurutnya disebut panjang karena distribusi beras dari petani harus melewati beberapa pihak mulai dari tengkulak, pengepul, penggilingan, agen dan subagen.

Sebelum tiba dipasaran, beras juga sering dipermainkan oleh oknum tertentu untuk meningkatkan jumlah keuntungan dengan berbagai cara , termasuk dioplos dan ditambah pemutih. "Khusus di Sumsel ini kasusnya unik karena berasal dari beras yang tak layak konsumsi," ujarnya.

Dari penelusuran KPPU secara umum harga beras di pasaran tidak menguntungkan petani. Penikmat untung, katanya, hanya diraskan oleh segelintir pengusaha.

Sedangkan petani tetap miskin dengan penghasilan tidak sesuai dengan jeripayah yang telah dikeluarkan. "Adapula oligopoli ditengah mata rantai itu."

Simak: Menteri Khofifah Ajak Menteri Amran Atur Kembali Tata Niaga Beras

Polda Sumatera Selatan membongkar dugaan pengoplosan beras oleh Bulog Lahat, Senin lalu. Sebanyak 39,3 ton beras oplosan yang sudah tidak layak bercampur kutu disegel polisi digudang penyimpanannya.

Modusnya beras yang tidak layak didistribusikan ke masyarakat miskin tersebut, telah dioplos oleh oknum pekerja Bulog dengan beras kualitas sedang.

PARLIZA HENDRAWAN

Berita terkait

Kakek Pencari Batu Hilang Tenggelam di Sungai Lematang, Basarnas Kerahkan Tim SAR Gabungan

7 hari lalu

Kakek Pencari Batu Hilang Tenggelam di Sungai Lematang, Basarnas Kerahkan Tim SAR Gabungan

Basarnas Palembang menurunkan satu tim rescue di Pos SAR Pagaralam lengkap dengan peralatan SAR Air ke lokasi pencarian orang hilang tenggelam itu.

Baca Selengkapnya

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

8 hari lalu

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

Harga gabah anjlok menjadi Rp 4.500 per kilogram. Kemendag sebut gara-gara panen raya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

9 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

9 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

9 hari lalu

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

Bulog mengaku siap jika diminta pemerintah menjadi off-taker gabah dari kerjasama pertanian Indonesia dan Cina

Baca Selengkapnya

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

10 hari lalu

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

Luhut Pandjaitan menyatakan bahwa Cina bersedia turut memberikan teknologi padinya ke Indonesia

Baca Selengkapnya

Bulog Cirebon Mulai Serap Gabah Petani, Panen Raya sampai Mei

13 hari lalu

Bulog Cirebon Mulai Serap Gabah Petani, Panen Raya sampai Mei

Bulog cabang Cirebon mulai menyerap gabah hasil panenan petani. Panen diperkirakan semakin banyak pada akhir April hingga Mei.

Baca Selengkapnya

Pergantian Kepala Bulog Disinggung di MK, Budi Waseso Bilang Tak Ada Masalah

27 hari lalu

Pergantian Kepala Bulog Disinggung di MK, Budi Waseso Bilang Tak Ada Masalah

Hakim konstitusi Arief Hidayat mempertanyakan alasan Buwas diganti Wakil Menteri Perdagangan 2011-2014 Bayu Krisnamurthi di tengah masa kritis.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ikut Salurkan Bansos Beras di Jambi, Pastikan Penyalurannya Dilanjutkan Sampai Juni

28 hari lalu

Jokowi Ikut Salurkan Bansos Beras di Jambi, Pastikan Penyalurannya Dilanjutkan Sampai Juni

Presiden Joko Widodo alias Jokowi ikut menyalurkan bantuan pangan atau bansos beras di Jambi hari ini. Jokowi mengklaim bantuan ini menjadi salah satu program pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat dan menekan inflasi, utamanya inflasi beras.

Baca Selengkapnya

PT Suri Nusantara Sebut Tahun Ini Tidak Dapat Izin Impor Daging Kerbau

29 hari lalu

PT Suri Nusantara Sebut Tahun Ini Tidak Dapat Izin Impor Daging Kerbau

Tidak disebutkan detail kapan izin impor daging kerbau diberikan.

Baca Selengkapnya