TEMPO Interaktif, Yogyakarta:Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan pemerintah berhasil menurunkan jumlah pengangguran sebesar sejuta orang. Namun tingkat pengangguran masih tetap tinggi. "Angka pengangguran berhasil diturunkan dari 11 juta orang menjadi 10 juta orang. Tapi angka 10 juta pengangguran itu tetap saja tinggi. Masalah ini yang sekarang sedang kami bahas dengan para menteri dan gubernur di sini," kata Yudhoyono kepada wartawan usai Rapat Koordinasi Khusus Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran di Istana Kepresidenan Gedong Agung Yogyakarta, Kamis (14/12) petang. Pemerintah, kata dia, bertekad menekan angka pengangguran dan berharap sektor swasta lebih berperan membantu mengatasinya. Pemerintah akan memberi banyak kemudahan termasuk insentif jika sektor swasta mampu membawa kebaikan dan menyerap lapangan kerja. Rakor khusus diikuti sepuluh menteri dan enam gubernur se-Jawa. Masing-masing gubernur diminta memaparkan kondisi di daerahnya. Mereka juga diminta menyampaikan langkah yang sudah dan akan dilakukan termasuk hambatan yang dihadapi. Yudhoyono mengatakan, lapangan kerja belum sebanding dengan pertambahan angkatan kerja setiap tahunnya. Penerimaan pegawai di lingkungan pemerintahan termasuk TNI dan Polri, kata Yudhoyono, dalam setahun hanya sebanyak 300 ribu orang. Sementara pertambahan angkatan kerja baru tiap tahun mencapai 1,5 juta orang. Tenaga kerja yang berhasil diserap di lingkungan pemerintahan dan TNI/Polri hanya 20 hingga 25 persen dari angkatan kerja yang ada. "Dalam rakor tadi, kami sudah melakukan identifikasi masalah termasuk langkah-langkah yang akan dilakukan. Misalnya di sektor pertanian, kami akan melakukan revitalisasi dengan harapan sektor ini akan lebih menyerap tenaga kerja. Sektor industri manufaktur, meski sektor ini ada permasalahan, tapi kita berharap tetap berkembang karena sektor ini cukup banyak menyerap tenaga kerja. Kami juga berharap adanya relokasi industri manufaktur dari luar ke negara kita," katanya. syaiful amin