Bela Negara Dilanjutkan, Jokowi Ingin Ada Unsur Kekinian

Reporter

Rabu, 26 Juli 2017 23:01 WIB

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu saat memberi pembekalan Bela Negara pada pelajar asal Papua, di Pusdiklat Bela Negara Kemhan, Rumpin, Bogor, 19 Juli 2017. TEMPO/Yohanes Paskalis Pae Dale

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo sudah memberi lampu hijau untuk pelaksanaan Program Bela Negara. Namun, Jokowi meminta agar program itu tidak berkesan wajib militer.

Baca juga: Pimpin Rapat Program Bela Negara, Jokowi Sebut Soal Ancaman


"Pendekatannya tidak seperti wajib militer. Bela negara itu membangun rasa kebanggaan terhadap negaranya (bukan wajib militer)," ujar Sekretaris Kabinet PramonoAnung di kompleks Istana Kepresidenan, Rabu, 26 Juli 2017.

Program Bela Negara dirancang pertama kali oleh Kementerian Pertahanan. Tujuannya, ketika dirancang pertama kali, adalah untuk menumbuhkan semangat patriotisme dan cinta Indonesia pada warga Indonesia.

Namun, program itu dipertanyakan berbagai pihak ketika pertama kali diperkenalkan. Sebabnya, mengusung sifat wajib militer. Unsur itu dipertanyakan karena Indonesia tidak dalam situasi akan berperang dengan negara manapun.

Hari ini, Program Bela Negara itu dirapatkan di Istana Kepresidenan. Presiden Joko Widodo sama sekali tak menyinggung unsur wajib militer tersebut.

Pramono menjelaskan, unsur wajib militer tidak dipertahankan karena Presiden Joko Widodo ingin menekankan unsur kekinian dalam Program Bela Negara tersebut. Adapun yang dimaksud dengan kekinian adalah lebih melibatkan unsur kreativitas, sosial media, dan acara-acara hiburan yang edukatif.

"Jadi tak bersifat dogmatis seperti dulu. Contohnya seperti kampanye Saya Indonesia Saya Pancasila yang ternyata pengaruhnya cukup besar," ujar Pramono.

Pramono menambahkan bahwa Bekraf (Badan Ekonomi Kreatif) akan diikutkan untuk mewujudkan Program Bela Negara yang bersahabat untuk berbagai kalangan masyarakat Indonesia.

Ditanyai apa target dari Program Bela Negara, Pramono menyampaikan bahwa Presiden Joko Widodo ingin program itu menanamkan kembali patriotisme dan kecintaan kepada bangsa Indonesia, kepada bendera merah putih, kepada Pancasila. "Misalnya dulu pas ada upacara, anak-anak didik kita hapal lagu-lagu kebangsaan," ujar Pramono.

Secara terpisah, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan bahwa Program Bela Negara akan dimulai dari kelas 1 SD. Dengan kata lain, dimulai dari institusi pendidikan.

"Nanti plonco diganti dengan Program Bela Negara. Dan, ini akan dilakukan secara terus menerus karena ini menyangkut mindset. Lha, tentara yang diingatkan dari apel pagi, siang, malam, mau tidur saja masih melanggar, apalagi yang diingatkan sekali saja," ujar Ryamizard.
ISTMAN MP

Berita terkait

Akhir Politik Jokowi di PDIP

3 jam lalu

Akhir Politik Jokowi di PDIP

Kiprah politik Joko Widodo atau Jokowi di PDI Perjuangan sudah tamat. Mantan Wali Kota Solo itu butuh dukungan partai politik baru.

Baca Selengkapnya

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

8 jam lalu

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menyerahkan 300 sertifikat tanah secara simbolis untuk masyarakat Sulawesi Tenggara.

Baca Selengkapnya

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

10 jam lalu

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

Kaesang mengingatkan kader PSi untuk ikut berpartisipasi dalam Pilkada 2024 pada wilayah dengan potensi jumlah kursi terbanyak.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

11 jam lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

22 jam lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

22 jam lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

1 hari lalu

Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

Presiden Jokowi menerima laporan hasil lawatan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ke Vietnam beberapa hari lalu.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Lagi Dianggap Kader PDIP, Gibran Bilang Belum Bergabung Kemana-Mana

1 hari lalu

Usai Tak Lagi Dianggap Kader PDIP, Gibran Bilang Belum Bergabung Kemana-Mana

"Kami berteman dengan semua, semua partai kami anggap rumah ya," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Jokowi hingga Ma'ruf Amin Dukung Rencana Prabowo-Gibran Rangkul Semua Kalangan

1 hari lalu

Jokowi hingga Ma'ruf Amin Dukung Rencana Prabowo-Gibran Rangkul Semua Kalangan

Jokowi memastikan pemerintah mendukung proses peralihan pemerintahan ke Prabowo-Gibran dapat berjalan baik dan lancar.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

1 hari lalu

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menilai penting penanganan judi online dapat diselesaikan secara bekerja sama.

Baca Selengkapnya