Gempa Magnitudo 5,3 di Zona Megathrust Guncang Bengkulu

Reporter

Rabu, 26 Juli 2017 11:27 WIB

Ilustrasi Gempa

TEMPO.CO, Bandung - Zona Megathrust Sumatera kembali bergerak, mengguncang wilayah barat Bengkulu dan Pulau Enggano dengan gempa tektonik bermagnitudo 5,3. Gempa itu, yang terjadi pada Rabu 26 Juli 2017, pukul 06.23 WIB, tidak menghasilkan tsunami.

Kepala Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG Daryono menyebutkan, pusat gempa atau episenter terletak pada koordinat 5,76 LS dan 101,36 BT. "Tepatnya di laut pada jarak 246 kilometer arah barat daya Kota Bintuhan, Bengkulu, pada kedalaman 10 kilometer," katanya lewat keterangan tertulis, Rabu, 26 Juli 2017.

Dari kedalaman dangkal itu, gempa tersebut tidak memicu tsunami.

Baca: Gempa 5.0 SR Guncang Barat Daya Sumatera

Dampak gempa berdasarkan peta tingkat guncangan BMKG menunjukkan daerah yang mengalami guncangan yaitu Pulau Enggano pada skala II versi BMKG atau III MMI. Di Pulau Enggano, gempa ini dirasakan oleh orang banyak dan sempat membuat panik warga pulau.

Wilayah pesisir Bengkulu seperti Manna, Bintuhan, Tanjungraya, Pasartalo, Pasaralas, dan Kaur, juga ikut mengalami guncangan lemah pada skala intensitas I versi BMKG atau II MMI. Di daerah ini gempa hanya dirasakan oleh beberapa orang saja.

"Gempa ini termasuk dalam klasifikasi dangkal di zona megathrust," ujar Daryoni. Zona megathrust merupakan lokasi subduksi lempeng dangkal dan landai sehingga rentan terjadi tsunami jika terjadi gempa berkekuatan besar.

Baca: Awas, Gempa Samudra Hindia Berdampak pada Megathrust Sumatera

Gempa disebabkan pergerakan lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah lempeng Eurasia sehingga mengalami deformasi kerak bumi.

Hingga pukul 07.30 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan telah terjadi 2 aktivitas gempa susulan (aftershock) dengan kekuatan magnitudo 5,0 pada pukul 06.57 WIB dan skala 4, 8 pukul 07.21 WIB.

Kepala Badan Geologi Ego Syahrial menyatakan, wilayah barat Pulau Sumatera khususnya Provinsi Bengkulu pada umumnya disusun oleh batuan sedimen berumur kuarter, atau sekitar 0,01 hingg 1,8 juta tahun lalu. Adapun Pulau Enggano didominasi oleh batuan sedimen tersier yang berumur 1,8 hingga 65 juta tahun lalu.

Baca: Temuan Ahli LIPI, Gempa di Sumatera Ternyata Saling Ngobrol

"Guncangan gempa akan terasa kuat pada batuan kuarter serta tersier yang telah mengalami pelapukan karena bersifat urai, lepas, tidak kompak dan memperkuat efek guncangan," kata dia.

ANWAR SISWADI

Berita terkait

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Laut Jawa dan Samudra Hindia

8 jam lalu

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Laut Jawa dan Samudra Hindia

Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah Indonesia dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran.

Baca Selengkapnya

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

13 jam lalu

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

Stasiun Klimatologi BMKG Jawa Barat memprakirakan 52,1 persen wilayah berkategori hujan rendah.

Baca Selengkapnya

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

21 jam lalu

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

Garut dan sebagian wilayah di Jawa Barat kembali digoyang gempa pada Rabu malam, 1 Mei 2024. Buat Garut ini yang keempat kalinya sejak Sabtu lalu.

Baca Selengkapnya

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

1 hari lalu

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

Gempa bumi M4,2 mengguncang Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut. BPBD Kabupaten Bandung mengecek informasi kerusakan akibat gempa.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

1 hari lalu

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

BMKG melaporkan gempa berkekuatan M4,2 di Kabupaten Bandung. Ditengarai akibat aktivitas Sesar Garut Selatan. Tidak ada laporan kerusakan.

Baca Selengkapnya

Cara BMKG Memantau Bahaya Tsunami Gunung Ruang yang Masih Berstatus Awas

1 hari lalu

Cara BMKG Memantau Bahaya Tsunami Gunung Ruang yang Masih Berstatus Awas

BMKG mengawasi kondisi muka air di sekitar pulau Gunung Ruang secara ketat. Antisipasi jika muncul tsunami akibat luruhan erups.

Baca Selengkapnya

Hari Pertama Mei 2024, BMKG Perkirakan Sebagian Jakarta Hujan Saat Siang

1 hari lalu

Hari Pertama Mei 2024, BMKG Perkirakan Sebagian Jakarta Hujan Saat Siang

Jakarta diprediksi cenderung berawan hari ini, Rabu, 1 Mei 2024. Sejumlah wilayah berpeluang hujan siang nanti.

Baca Selengkapnya

Gempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate

1 hari lalu

Gempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate

BMKG mencatat kejadian gempa bumi dengan kekuatan M5,5 di wilayah Maluku Utara. Pusat gempa di laut, dipicu deformasi batuan Lempeng Laut Maluku.

Baca Selengkapnya

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

2 hari lalu

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

Lokasi sumber gempa lebih dekat dengan daratan sehingga potensi untuk merusak lebih besar

Baca Selengkapnya

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

2 hari lalu

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

Wilayah Garut, Cianjur, Tasikmalaya, Pangandaran dan Sukabumi memiliki sejarah kejadian gempa bumi yang sering terulang sejak tahun 1844.

Baca Selengkapnya