Tunjangan DPRD Bakal Dinaikkan, Fitra: APBD 424 Daerah Bisa Tekor  

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

Senin, 24 Juli 2017 15:17 WIB

Ilustrasi wanita menghitung uang. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Sekjen Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran Yenny Sucipto mengatakan pemerintah menaikkan tunjangan anggota DPRD lewat peraturan pemerintah (PP) yang bisa membuat APBD tekor.

Peraturan pemerintah yang dimaksud adalah PP Nomor 18 tahun 2017 tentang Hak Keuangan dan Administrasi Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah pada 2 Juni 2017.
Baca : Gaji Anggota DPRD Boyolali Diklaim Tertinggi Se-Indonesia

Naiknya tunjangan DRPD se-Indonesia melalui PP Nomor 18 Tahun 2017 menjadi anomali di tengah defisit anggaran. "Kenaikan tunjangan DPRD tentu harus menyesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah. Jika daerah ingin menaikkan tunjangan anggota legislatif, daerah perlu memperhatikan ruang fiskal," kata Yenny saat konferensi pers di kantor Sekretariat Nasional FITRA, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Senin, 24 Juli 2017.

Menurut Yenny, hanya ada 12 provinsi dengan indeks ruang fiskal (IKF) yang tinggi di dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)-nya. Sisanya, IKF dari 22 provinsi dalam kondisi sedang dan rendah. Kalau dari APBD daerah tingkat II sekitar 60 kabupaten/kota masuk kategori kaya. "Ada sekitar 424 kabupaten/kota masuk kategori miskin," katanya.

Berdasarkan peta ruang fiskal tersebut, kata Yenny, FITRA menyarankan daerah (kabupaten/kota) dengan kondisi ruang fiskal rendah dan memiliki ketergantungan tinggi terhadap dana alokasi khusus (DAK) dan dana alokasi umum (DAU) menolak PP Nomor 18 Tahun 2017.

Jika tidak, PP tersebut bisa merepotkan pemerintah daerah mengatur belanjanya. "Bahkan APBD terancam defisit," ujarnya. FITRA, menurut Yenny, tidak yakin adanya kenaikan tunjangan anggota DRPD se-Indonesia bisa mengurangi praktik korupsi.

Pengaruh terhadap kinerja anggota legislatif juga tidak akan signifikan. Hal ini bisa dilihat dari kasus anggota DPRD yang terjerat praktik KKN dan lemahnya kinerja legislasi di beberapa daerah.
Simak juga: Gaji DPRD Naik, Setoran ke Partai juga Naik

"Jika pemda tetap melaksanakan PP Nomor 18 Tahun 2017 dengan kondisi daerah tidak mendukung, tentu akan membuat porsi belanja di daerah tidak produktif dan pembiayaan anggaran menjadi tidak efisien," katanya.

Substansi dari PP Nomor 18 Tahun 2017, ucap Yenny, adalah tambahan tunjangan bagi anggota DPRD. Kenaikan tunjangan bisa membuat anggota legislatif mengantongi pendapatan Rp 30-35 juta per bulan. Jika disimulasikan berdasarkan data dari Komisi Pemilihan Umum (KPU), jumalah kursi DPRD provinsi dan kabupaten/kota 20.257 kursi.

"Jumlah belanja pegawai yang harus dibayarkan negara dan daerah mencapai Rp 689 miliar, belum termasuk tunjangan komisi dan tunjangan kelengkapan," kata Yenny ihwal akibat kenaikan tunjangan anggota DPRD itu.

IRSYAN HASYIM

Berita terkait

15 Kamar Kos di Pejaten Kebakaran, Diduga Korsleting Listrik

14 Oktober 2018

15 Kamar Kos di Pejaten Kebakaran, Diduga Korsleting Listrik

Sebanyak 15 kamar indekos di Jalan Lebak RT8 RW8 Kelurahan Pejaten Timur, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Minggu pagi ludes akibat kebakaran.

Baca Selengkapnya

Cerita 3 Panti Pijat di Tebet Masih Beroperasi Setelah Digerebek

12 Agustus 2018

Cerita 3 Panti Pijat di Tebet Masih Beroperasi Setelah Digerebek

Tiga panti pijat yang telah digerebek pemerintah DKI ternyata masih beroperasi, yakni griya-griya pijat di kawasan Tebet, Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Golf Indonesia Open: Ranking 12, Rory Hie Pegolf Nasional Terbaik

29 Oktober 2017

Golf Indonesia Open: Ranking 12, Rory Hie Pegolf Nasional Terbaik

Rory Hie menjadi pegolf nasional terbaik dalam Turnamen Golf Indonesia Open 2017, yang berakhir Minggu 29 Oktober di Pondok Indah Golf, Jakarta.

Baca Selengkapnya

Juarai Golf Indonesia Open 2017, Pittayarat Raih Rp 734 Juta

29 Oktober 2017

Juarai Golf Indonesia Open 2017, Pittayarat Raih Rp 734 Juta

Pegolf Thailand, Panuphol Pittayarat, menjuarai Turnamen Golf Indonesia Open 2017 di Pondok Indah Golf, Jakarta Selatan dan meraih uang Rp 734 juta.

Baca Selengkapnya

Golf Indonesia Open 2017: Pittayarat Memimpin di Hari Kedua

27 Oktober 2017

Golf Indonesia Open 2017: Pittayarat Memimpin di Hari Kedua

Pegolf Thailand, Panuphol Pittayarat, memimpin di hari kedua Turnamen Golf Indonesia Open 2017 di Pondok Indah Golf Course, Jumat 27 Oktober.

Baca Selengkapnya

Golf Indonesia Open 2017: Danny Mampu Imbangi Gaganjeet

27 Oktober 2017

Golf Indonesia Open 2017: Danny Mampu Imbangi Gaganjeet

Pegolf Indonesia, Danny Masrin, mampu mengimbangi pegolf-pegolf asing dalam Turnamen Golf Indonesia Open 2017 yang sedang digelar di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Adidas Sponsori Sutan Zico Timnas Indonesia U-16

22 September 2017

Ini Alasan Adidas Sponsori Sutan Zico Timnas Indonesia U-16

Adidas mulai melirik Sutan Zico saat penyerang Timnas Indonesia U-16 itu bermain untuk Chelsea Soccer School Singapura.

Baca Selengkapnya

Profil Kepulauan Mariana Utara, Lawan Timnas Indonesia U-16 Besok

15 September 2017

Profil Kepulauan Mariana Utara, Lawan Timnas Indonesia U-16 Besok

Timnas Indonesia U-16 akan menghadapi Kepulauan Mariana Utara pada laga kualifikasi Piala AFC U-16 di Bangkok, Thailand, Sabtu besok.

Baca Selengkapnya

Pembeli Banjiri Matahari Blok M yang Gelar Aneka Diskon Besar

15 September 2017

Pembeli Banjiri Matahari Blok M yang Gelar Aneka Diskon Besar

Jumlah pembeli membludak dalam program diskon besar-besaran di gerai ritel Matahari Pasaraya Blok M, Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Cerita di Balik 5 Julukan Pemain Timnas Indonesia U 19

15 September 2017

Cerita di Balik 5 Julukan Pemain Timnas Indonesia U 19

Pemberian julukan kepada punggawa Timnas Indonesia U-19 di Piala AFF U-18 oleh Valentino Simanjuntak ternyata tak sembarangan. Ada makna di baliknya.

Baca Selengkapnya