Jangan Nyinyir, Jokowi: Kepala Daerah Berani Ambil Kebijakan

Reporter

Editor

Budi Riza

Kamis, 20 Juli 2017 23:00 WIB

Presiden Joko Widodo (keempat kanan) berfoto bersama para Wali Kota seusai menutup Rakernas Apeksi 2017 di Hotel Savana, Malang, Jawa Timur, 20 Juli 2017. Kegiatan tersebut diselenggarakan selama tiga hari dan diikuti Wali Kota serta delegasi dari 98 kota se-Indonesia. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Malang -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Kepala Daerah tidak merasa bimbang dalam mengambil kebijakan. Bupati, Wali Kota dan Gubenur harus berani mengambil keputusan.


"Kepala Daerah memiliki kewenangan untuk memutuskan suatu kebijakan," kata Jokowi usai menutup Rekernas Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) di Malang, Kamis 20 Juli 2017.


Baca: Presiden Jokowi Minta Wali Kota Fokus Bangun Infrastruktur

Selain itu, petugas penegak hukum harus bisa memilah antara kebijakan, atau mencuri uang rakyat. Menurut Jokowi, penindakan hukum dibutuhkan untuk memberikan efek jera kepada kepala daerah yang korup. Jokowi melihat selama ini ada Kepala Daerah yang bimbang untuk memutuskan kebijakan.

"Ingat aparat harus memilah mana kebijakan mana yang nyolong duit rakyat. Aparat harus melihat kebijakan (yang) tak masuk wilayah pidana korupsi," ujarnya. Selain itu, Presiden Jokowi juga menuntut perbaikan sistem pemerintahan. Ini agar setiap kepala daerah mematuhi sistem dan tidak melakukan tindakan korupsi.


Baca: Soal RUU Pemilu, Jokowi: Jangan sampai Ada Partai yang Dirugikan


"Jangan sampai ada pejabat loncat pagar. (Ini) Penting (untuk) perbaikan sistem itu," kata Jokowi.


Advertising
Advertising

Survei Gallub World Poll menempatkan Indonesia peringkat pertama dalam kepercayaan publik terhadap pemerintah. Atas hasil survei ini, Jokowi menegaskan kepercayaan publik yang besar menjadi momentum untuk membangun optimisme.

"Jangan nyinyir, dan pesimis. Hadirkan optimisme, negara kedepan akan lebih baik. Gallup bukan lembaga ecek-ecek," kata Jokowi. Selain itu, Lembaga survei Polling Centre dan Indonesia Corruption Watch (ICW) menempatkan Presiden dan KPK yang paling dipercaya publik.

Presiden Jokowi menilai kepercayaan publik harus dijaga. Sebagai Presiden, dia mengaku menyiapkan manajemen dalam penyelengaraan negara. "Manajemen itu yang penting. Merencanakan, mengorganisasi, melaksanakan dan mengontrol," kata Jokowi.

Jokowi menambahkan dia selalu mengecek batas waktu, target waktu, dan biaya.


Ketua Dewan Pengurus Apeksi, Airin Rachmi Diany, meminta Wali Kota mendapat perlindungan hukum. Ini agar mereka tidak menjadi korban kriminalisasi setelah mengambil kebijakan.

Airin meminta ada nota kesepahaman atau surat keputusan bersama antara Kementerian Dalam Negeri, Kepolisian dan Kejaksaan tentang mekanisme koordinasi dan kerjasama antara aparatur pemerintah dengan petugas penegak hukum.

"Penegakan hukum harus memberikan akses seluas-luasnya untuk memberikan perlindungan hukum kepada pejabat dalam penyelenggaraan pemerintahan," ujarnya.


EKO WIDIANTO

Berita terkait

Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Pembangunannya Telan Biaya Rp 1,4 Triliun

1 jam lalu

Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Pembangunannya Telan Biaya Rp 1,4 Triliun

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, NTB, pada Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Mentan Amran Dampingi Presiden Gowes Sapa Warga di Mataram

1 jam lalu

Mentan Amran Dampingi Presiden Gowes Sapa Warga di Mataram

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman turut serta bersama presiden menyapa warga Mataram.

Baca Selengkapnya

Soal Kewarganegaraan Ganda untuk Diaspora, Bagaimana Peraturannya?

2 jam lalu

Soal Kewarganegaraan Ganda untuk Diaspora, Bagaimana Peraturannya?

Jokowi pernah memerintahkan pengkajian soal status bagi diaspora, tapi menurun Menteri Hukum bukan kewarganegaraan ganda.

Baca Selengkapnya

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

3 jam lalu

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

Pengamat menilai hubungan Jokowi dengan Megawati yang renggang membuat Jokowi dan Prabowo akan terus bersama.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

3 jam lalu

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

Jokowi meresmikan pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Kamis pagi, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin Usai Timnas Indonesia Dikalahkan Uzbekistan

3 jam lalu

Komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin Usai Timnas Indonesia Dikalahkan Uzbekistan

Timnas Indonesia kalah melawan Uzbekistan dalam semifinal Piala Asia U-23 2024. Ini komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi dalam Sorotan Aksi Hari Buruh Internasional Kemarin

3 jam lalu

Presiden Jokowi dalam Sorotan Aksi Hari Buruh Internasional Kemarin

Aksi Hari Buruh Internasional pada Rabu kemarin menyoroti janji reforma agraria Presiden Jokowi. Selain itu, apa lagi?

Baca Selengkapnya

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Melawan KPK Akan Digelar Hari Ini

8 jam lalu

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Melawan KPK Akan Digelar Hari Ini

Gugatan praperadilan Bupati Sidoarjo itu akan dilaksanakan di ruang sidang 3 Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pukul 09.00.

Baca Selengkapnya

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

16 jam lalu

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

Peserta aksi Hari Buruh Internasional atau May Day membakar baliho bergambar Presiden Jokowi di kawasan Patung Arjuna Wijaya, Jakpus

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

18 jam lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya