Mendagri Berharap RUU Pemilu Diputuskan Lewat Musyawarah

Reporter

Kamis, 20 Juli 2017 13:17 WIB

Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan revisi UU ormas telah selesai dibahas pemerintah, di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta Selatan, 10 Juli 2017. TEMPO/Lidwina Tanuhardjo

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo berharap keputusan akhir terkait lima isu krusial Rancangan Undang Undang Pemilu (RUU Pemilu) diambil melalui musyawarah mufakat, bukan voting. Keputusan itu akan diambil dalam rapat paripurna yang digelar di Gedung Nusantara II DPR RI, hari ini, Kamis, 20 Juli 2017.

Tjahjo mengaku sempat berkomunikasi dengan anggota Panitia Khusus RUU Pemilu, serta fraksi di DPR, untuk merundingkan keputusan yang bisa memuaskan semua pihak. Namun, perbedaan pendapat masih terjadi.

Baca: Berstatus Tersangka, Setya Novanto Hadiri Paripurna RUU Pemilu

"Walaupun dari hasil lobi ada yang mengatakan ini prinsip, tidak bisa berubah karena menyangkut strategi partai, pertimbangan politik, garis kebijakan partai dan sebagainya. Ya, kami serahkan pada hasil lobi," ujar Tjahjo di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 20 Juli 2017.

Tjahjo berharap ada kesepakatan dalam pembahasan RUU Pemilu. Namun, dia melanjutkan, pemerintah telah menyiapkan skenario lain jika pengambilan keputusan dilakukan secara voting. "Ya pasti ada (skenario) dong. Opsi pasti ada, opsi diam juga ada, makanya nanti kita lihat yang terbaik," kata dia.

Tjahjo juga mengingatkan agar semua fraksi mengedepankan penguatan demokrasi dan presidensial. "Bagi pemerintah, yang penting pemerintah dan DPR mampu segera memutuskan undang-undang ini, disahkan dalam upaya untuk menyiapkan aturan KPU supaya tahapan tak terganggu," tutur Tjahjo.

Baca juga: Seperti Apa Peta Dukungan Partai Terhadap RUU Pemilu?

Ambang batas presidensial menjadi salah satu poin yang kerap diperdebatkan. Sejumlah fraksi meminta ambang batas 15 persen, 10 persen, bahkan 0 persen. Pemerintah menginginkan ambang batas 20 persen karena pada pemilu sebelumnya aturan itu tidak menimbulkan masalah. Penandatanganan naskah RUU Pemilu pun belum bisa dilakukan lantaran masih menyisakan lima paket yang belum diputuskan.

YOHANES PASKALIS PAE DALE

Berita terkait

Pendaftaran IPDN Dibuka, Apa Saja Syarat dan Berkas Administrasinya?

9 hari lalu

Pendaftaran IPDN Dibuka, Apa Saja Syarat dan Berkas Administrasinya?

Institut Pemerintahan Dalam Negeri atau IPDN merupakan salah satu perguruan tinggi kedinasan yang banyak diminati selain STAN.

Baca Selengkapnya

Dukcapil DKI Jakarta Akan Nonaktifkan 92. 493 NIK Warga, Begini Cara Cek Status NIK Anda

12 hari lalu

Dukcapil DKI Jakarta Akan Nonaktifkan 92. 493 NIK Warga, Begini Cara Cek Status NIK Anda

Kepala Dinas Dukcapil DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri pekan ini

Baca Selengkapnya

Irjen Kemendagri Minta Pemda Lakukan Operasi Pasar

50 hari lalu

Irjen Kemendagri Minta Pemda Lakukan Operasi Pasar

Tomsi Tohir berpesan kepada pemda jangan sampai hingga mendekati perayaan Idulfitri, harga komoditas, khususnya beras, belum terkendali

Baca Selengkapnya

AHY Beri Penghargaan untuk Dirjen Dukcapil

56 hari lalu

AHY Beri Penghargaan untuk Dirjen Dukcapil

Ditjen Dukcapil menyediakan database kependudukan dalam aplikasi komputerisasi kegiatan pertanahan.

Baca Selengkapnya

Pertimbangan MK Soal Penetapan Besaran Persentase Ambang Batas Parlemen

1 Maret 2024

Pertimbangan MK Soal Penetapan Besaran Persentase Ambang Batas Parlemen

Menurut MK, ambang batas parlemen berdampak pada konversi suara sah menjadi jumlah kursi DPR yang terkait dengan proporsionalitas hasil pemilu.

Baca Selengkapnya

Mendagri Ingatkan Peran Dukcapil Sangat Penting untuk Bangsa

28 Februari 2024

Mendagri Ingatkan Peran Dukcapil Sangat Penting untuk Bangsa

Data kependudukan sangat berguna untuk membuat analisis yang detil dalam perencanaan pembangunan

Baca Selengkapnya

Pemda Diminta Koordinasi dengan Bulog Bantu Salurkan Beras SPHP

26 Februari 2024

Pemda Diminta Koordinasi dengan Bulog Bantu Salurkan Beras SPHP

Penyaluran beras SPHP dimaksimalkan sebanyak 200 ribu ton per bulan untuk periode Januari-Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Korupsi IPDN, Eks Pejabat Kemendagri Dudy Jocom Dituntut 5 Tahun

22 Februari 2024

Korupsi IPDN, Eks Pejabat Kemendagri Dudy Jocom Dituntut 5 Tahun

Dudy Jocom dituntut 5 tahun penjara dalam kasus korupsi pembangunan tiga kampus IPDN di Riau, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Selatan

Baca Selengkapnya

Stafsus Mendagri Hoiruddin Hasibuan Dikukuhkan Jadi Guru Besar Unissula

7 Februari 2024

Stafsus Mendagri Hoiruddin Hasibuan Dikukuhkan Jadi Guru Besar Unissula

Guru besar memiliki tanggung jawab untuk meningkatkan kualitas pengabdian kepada bangsa dan negara Indonesia

Baca Selengkapnya

Mahkamah Konstitusi Kabulkan Gugatan Masa Jabatan Kepala Daerah, Kuasa Hukum: Langsung Berlaku

23 Desember 2023

Mahkamah Konstitusi Kabulkan Gugatan Masa Jabatan Kepala Daerah, Kuasa Hukum: Langsung Berlaku

Mahkamah Konstitusi memutuskan kepala daerah yang terpilih pada 2018 dan dilantik pada 2019 tetap menjabat hingga 2024.

Baca Selengkapnya