Fadli Zon: Tidak Ada Urgensi Penerbitan Perpu Ormas

Reporter

Sabtu, 15 Juli 2017 14:36 WIB

Wakil Ketua DPR Fadli Zon menggelar tadarus puisi Ramadan dalam memperingati Hari Lahir Pancasila di Taman Ismail Marzuki, 1 Juni 2017. Tempo/Danang Firmanto

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fadli Zon menganggap dasar pembuatan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 atau Perpu Ormas masih belum jelas. Ia mengatakan urgensi atau situasi kritis yang melandasi pembuatan Perpu masih belum terpenuhi.

"Kalau kita mau lihat perasaan masyarakat, saya kira tak ada kegentingan yang memaksa. Yang terasa itu sulit mencari kerja, hidup makin susah. Tak ada soal kegentingan karena ormas," kata Fadli dalam diskusi soal Perpu Ormas yang digelar di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu, 15 Juli 2017.

Baca juga: Perpu Ormas: Reaksi dari MUI, PBNU, hingga Fadli Zon

Ia mengatakan penerbitan Perpu Ormas hanya akan membuat pemerintah seperti diktator dan merupakan jenis kediktatoran gaya baru. Beberapa minggu lalu, Fadli pernah menerima perwakilan dari Hizbut Tahrir Indonesia di gedung DPR. HTI merupakan salah satu ormas yang sempat dipertanyakan ideologinya oleh pemerintah.

Dalam pertemuan itu, Fadli mengatakan tak ada ajaran yang salah dalam idealisme mereka. "HTI yang dianggap melawan Pancasila, kami terima di DPR, ternyata masih mendukung Pancasila. Saya kira tak ada suatu urgensinya dan karena itu (Perpu Ormas) harus dilawan," kata politikus Partai Gerindra itu.

Fadli mengatakan anggota Dewan akan mempertimbangkan menerima atau menolak Perpu ini. Sikap DPR, kata dia, akan ditentukan pada sidang paripurna setelah 16 Agustus 2017, atau pascareses. "Keputusannya hanya diterima atau ditolak. Pembahasan lain tidak ada koreksi, tidak ada revisi, hanya iya atau tidak, setuju atau tidak setuju," kata Fadli.

Sementara itu, Direktur Ormas Kementerian Dalam Negeri Laode Ahmad mengatakan penerbitan Perpu Ormas sudah melewati pertimbangan yang matang. Langkah ini juga ia nilai sebagai bentuk respons pemerintah terhadap berbagai masukan yang ada.

"Nanti kalau tidak (masukan tak ditanggapi), nanti dianggap abai dan lambat. Padahal sebetulnya ini tidak ujug-ujug. Kita sudah melakukan pendalaman pembahasan dengan para pihak. Mendengarkan masukan dari masyarakat. Mendengarkan masukan dari berbagai pihak," kata Laode saat ditemui seusai diskusi soal Perpu Ormas yang juga dihadiri Fadli Zon.

EGI ADYATAMA

Berita terkait

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

6 jam lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

20 jam lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

1 hari lalu

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

PKS belum membuat keputusan resmi akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

3 hari lalu

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

4 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

4 hari lalu

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

Pasca-putusan MK, pasangan Prabowo-Gibrang resmi ditetapkan KPU sebagai pemenang pemilu. Sumpah jabatan mereka akan diikrarkan pada Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

5 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

Wacana Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Berpotensi Langgar UU Penerbangan

5 hari lalu

Wacana Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Berpotensi Langgar UU Penerbangan

Penarikan iuran yang akan dimasukkan dalam komponen perhitungan harga tiket pesawat itu dinilainya berpotensi melanggar Undang-Undang (UU).

Baca Selengkapnya

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

5 hari lalu

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

5 hari lalu

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya