Begini Bachrun Naim Manfaatkan Telegram Untuk Merancang Teror

Reporter

Editor

Elik Susanto

Sabtu, 15 Juli 2017 08:22 WIB

Muhammad Bahrun Naim. ANTARA/DOK SOLOPOS/Dwi Prasetya

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informatika mengumumkan terhitung mulai pukul 11.00, Jumat, 14 Juli 2017 aplikasi Telegram diblokir di Indonesia. Pemblokiran dilakukan karena aplikasi pesan instan ini banyak digunakan kelompok radikal di Indonesia untuk berkomunikasi.

Tempo mendapatkan cerita bagaimana alur kerja kelompok radikal Bachrun Naim merencanakan teror, merekrut teroris baru, dan membagikan tutorial membuat bom lewat Telegram. Aplikasi percakapan yang dibuat dua anak muda Rusia ini tak bisa dilacak dan terlindung enkripsi yang membuatnya tak bisa disadap.

Baca juga: Telegram Diblokir, Kemenkominfo: Digunakan Kelompok Radikal

Bachrun Naim menggunakan aplikasi itu setelah Facebook, Twitter, dan blog-nya dibekukan, Bachrun memakai Telegram. Percakapan di dalamnya yang terlindungi enkripsi membuat pesan pentolah ISIS Asia Tenggara ini hanya bisa dibaca pengirim dan penerimanya.

Seorang polisi mengatakan Bachrun Naim membuat channel di Telegram yang cuma beranggotakan pengikutnya. “Channel Telegram Bachrun Naim auto-reply,” ujarnya. “Jadi, orang mau tanya apa, jawabannya otomatis.”

Jawaban Bachrun Naim, kata perwira itu, bisa berupa tausiyah. Ceramah Bachrun biasanya melabeli aparat keamanan sebagai thaghut—pemerintahan yang tidak berdasarkan kedaulatan Tuhan. Bachrun juga diduga menyediakan jawaban otomatis ketika ada yang bertanya soal teknis serangan dan tutorial membuat bom.

Baca: Dampak Telegram Diblokir Kementeri Komunikasi dan Indormasi

Serangan di Kepolisian Sumatera Utara merupakan serangan ketiga dengan sarana Telegram sebagai komunikasi. Menurut perwira itu, bom Kampung Melayu, Jakarta Timur, pada akhir Mei lalu memakai pola perintah yang sama. Juga bom Jalan Thamrin, Jakarta Pusat, awal tahun lalu. “Kami punya bukti, para teroris itu ada dalam channel Telegram Bachrun Naim,” ucapnya.

Menurut Kepala Polda Sumatera Utara Inspektur Jenderal Rycko Amelza Dahniel, para peneror merupakan jaringan Jamaah Ansharud Daulah (JAD). Organisasi yang dibentuk Aman Abdurrahman dari penjara Nusakambangan itu memang berafiliasi kepada ISIS. Aman, terhukum pelatihan militer Aceh, telah berbaiat kepada Abu Bakr al-Baghdadi, pemimpin ISIS.


Baca: Senang Disebut Kafir

Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto menambahkan, Ardial dan Syawaluddin menyerang Markas Polisi atas perintah Bachrun Naim, orang Indonesia yang kini berada di Suriah dan didaulat menjadi komandan ISIS Asia Tenggara. “Bachrun Naim menyebar seruan kepada pengikut ISIS untuk menyerang polisi dengan senjata apa pun yang mereka punya,” kata Setyo.

Terkait dengan Telegram, sebanyak 11 DNS diblokir. Mereka adalah t.me, telegram.me, telegram.org, core.telegram.org, desktop.telegram.org, macos.telegram.org, web.telegram.org, venus.web.telegram.org, pluto.web.telegram.org, flora.web.telegram.org, dan flora-1.web.telegram.org.

GADI MAKITAN | ARKHELAUS WISNU

Berita terkait

BNPT Apresiasi Partisipan yang Aktif Melakukan Pencegahan Terorisme

1 hari lalu

BNPT Apresiasi Partisipan yang Aktif Melakukan Pencegahan Terorisme

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), berikan Sertifikat Penerapan Standar Minimum Pengamanan kepada 18 pengelola objek vital strategis dan transportasi di Jakarta.

Baca Selengkapnya

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

6 hari lalu

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

Indonesia menjadi role model upaya penanggulangan terorisme. Uni Eropa sangat ingin belajar dari Indonesia.

Baca Selengkapnya

Remaja Penikam Uskup di Sydney Didakwa Terorisme, Terancam Penjara Seumur Hidup

12 hari lalu

Remaja Penikam Uskup di Sydney Didakwa Terorisme, Terancam Penjara Seumur Hidup

Remaja laki-laki berusia 16 tahun telah didakwa melakukan pelanggaran terorisme setelah menikam uskup gereja Asyur di Sydney saat kebaktian gereja.

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap Tujuh Orang Terduga Teroris Anggota Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

12 hari lalu

Densus 88 Tangkap Tujuh Orang Terduga Teroris Anggota Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

Tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap tujuh orang diduga terafiliasi sebagai anggota kelompok teroris Jamaah Islamiyah

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, Polri Diminta Waspadai Kebangkitan Sel Terorisme di Indonesia

15 hari lalu

Timur Tengah Memanas, Polri Diminta Waspadai Kebangkitan Sel Terorisme di Indonesia

Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) meminta Polri mewaspadai aktifnya sel terorisme di Indonesia saat konflik Timur Tengah memanas

Baca Selengkapnya

Telegram Diduga Digunakan untuk Rekrut Orang Bersenjata dalam Penembakan Moskow

34 hari lalu

Telegram Diduga Digunakan untuk Rekrut Orang Bersenjata dalam Penembakan Moskow

Telegram diduga digunakan untuk merekrut orang-orang bersenjata yang menjadi pelaku penembakan gedung konser Balai Kota Crocus di luar Moskow.

Baca Selengkapnya

Login ke Telegram Bisa Tanpa Sinyal, Waspadai Bahayanya

36 hari lalu

Login ke Telegram Bisa Tanpa Sinyal, Waspadai Bahayanya

Skema login baru membuat Telegram bisa diakses di luar daerah bersinyal. Namun, di baliknya ada risiko peretasan.

Baca Selengkapnya

Serangan Teror di Rusia, Kremlin: Tidak Ada Negara yang Kebal dari Terorisme

36 hari lalu

Serangan Teror di Rusia, Kremlin: Tidak Ada Negara yang Kebal dari Terorisme

Juru bicara Kremlin menepis adanya kegagalan dinas keamanan Rusia dalam mencegah penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

37 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya

Beredar Video Interogasi Brutal Empat Pria Tersangka Serangan Moskow

37 hari lalu

Beredar Video Interogasi Brutal Empat Pria Tersangka Serangan Moskow

Video interogasi brutal empat tersangka serangan Moskow yang belum terverifikasi beredar luas, salah satu tersangka ada yang menggunakan kursi roda.

Baca Selengkapnya