Presiden Jokowi: Jangan Benturkan Islam dan Pancasila

Reporter

Jumat, 14 Juli 2017 08:30 WIB

Presiden Joko Widodo bersama Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siroj (kiri), Dewan Pembina Majelis Dzikir Hubbul Wathon, Ma'ruf Amin (kedua kanan) dan Pengasuh Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang, Wafie Maimoen Zubair (kanan) pada Halaqah Nasional Alim Ulama di Jakarta, Kamis (13/7/2017). ANTARA FOTO/Rivan Awal

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo minta agar tidak ada yang mencoba membenturkan Islam dengan Pancasila di Indonesia, sebuah negara dengan pemeluk agama Islam terbesar di dunia. Menurut dia, Pancasila adalah dasar negara sedangkan Islam merupakan akidah yang harus dipedomani.

Baca juga: Presiden Jokowi: Islam Radikal Bukan Islamnya Indonesia

Pancasila, kata Jokowi, mengakui dan menghormati nilai-nilai ketuhanan dan keagamaan. Pancasila mampu berdampingan dengan agama Islam dan agama lainnya di Indonesia, kata Jokowi saat memberikan sambutan dalam acara Halaqah Nasional Alim Ulama Majelis Dzikir Hubbul Wathon di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis, 13 Juli 2017.

Jokowi juga minta, tidak ada lagi upaya merongrong Pancasila sebagai dasar negara. Ia mengajak masyarakat untuk sama-sama memegang komitmen kebangsaan.

Menurut Jokowi, Indonesia patut bersyukur memiliki Pancasila sebagai ideologi negara di tengah keragaman suku, bangsa, budaya, dan agama yang dimilikinya. "Jangan ada lagi agenda lain, agenda politik yang baik secara sembunyi dan terang-terangan untuk meruntuhkan NKRI yang berbhineka. Gak boleh lagi ada agenda yang mau mengganti sistem tata negara kita yang Pancasila," katanya.

Rais Aam Majelis Ulama Indonesia, Ma'ruf Amin mengatkan, keutuhan bangsa Indonesia menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah (umara) dan ulama.

Sebabnya, bila persatuan bangsa tengah diuji lewat kelompok-kelompok yang ingin mengubah dasar negara, ulama dan umara harus ambil inisiatif untuk menyatukannya kembali. "Bagi ulama, NKRI harga mati, Pancasila adalah final, karena itu harus dijaga," ucapnya.

Ma'ruf menegaskan Indonesia bukanlah negara Islam, negara kafir, atau negara perang. Indonesia adalah negara perdamaian yang lahir dari rasa saling membutuhkan di antara masyarakatnya.

"Karenanya tatanan kehidupan bangsa, hubungan antara muslim dan non-muslim adalah saling berjanji hidup berdampingan secara damai, saling mencintai dan menyayangi, saling tolong-menolong dan membantu. "Kata Imam Ghazali, negara terbentuk karena adanya saling bergantung dan membutuhkan," ucapnya.

Presiden Joko Widodo sebelumnya mengingatkan akan menggebuk pihak-pihak yang ingin mengganti dasar negara. Dia menyatakan pemerintah akan mengambil langkah-langkah sesuai dengan prosedur hukum jika ada kelompok-kelompok tertentu yang ingin melakukannya. Baca juga: Jokowi Akan Gebuk Kelompok yang Ingin Ganti Dasar Negara

AHMAD FAIZ

Berita terkait

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

11 jam lalu

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

Peserta aksi Hari Buruh Internasional atau May Day membakar baliho bergambar Presiden Jokowi di kawasan Patung Arjuna Wijaya, Jakpus

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

12 jam lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

4 Lika-liku Perjalanan RUU DKJ Hingga Resmi Disahkan Presiden Jokowi

13 jam lalu

4 Lika-liku Perjalanan RUU DKJ Hingga Resmi Disahkan Presiden Jokowi

Pengesahan RUU DKJ ditandatangani Presiden Jokowi di Jakarta 25 April 2024 dan diundangkan di Jakarta pada tanggal yang sama oleh Mensesneg.

Baca Selengkapnya

Massa Aksi Hari Buruh Gagal Demo di Depan Istana, Presiden Jokowi Ada di Mana?

13 jam lalu

Massa Aksi Hari Buruh Gagal Demo di Depan Istana, Presiden Jokowi Ada di Mana?

Demonstrasi memperingati Hari Buruh itu membawa dua tuntutan. Salah satunya tuntutan mencabut Omnibus Law UU Cipta Kerja.

Baca Selengkapnya

Harapan Jokowi dan Prabowo di Hari Buruh Internasional 2024

14 jam lalu

Harapan Jokowi dan Prabowo di Hari Buruh Internasional 2024

Jokowi dan Prabowo mengucapkan selamat Hari Buruh. Berikut harapan Presiden dan Presiden terpilih 2024-2029 itu.

Baca Selengkapnya

Bos Microsoft ke Indonesia, Investasi hingga Luhut Menjamin Keuntungan

20 jam lalu

Bos Microsoft ke Indonesia, Investasi hingga Luhut Menjamin Keuntungan

Presiden Jokowi menerima kunjungan kerja Chief Executive Officer Microsoft Satya Nadella di Istana Kepresidenan Jakarta, pada Selasa, 30 April 2024

Baca Selengkapnya

CEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella

21 jam lalu

CEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella

CEO sekaligus Chairman Microsoft Satya Nadella bertemu Jokowi, kemarin. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Siapa Sosok David Tobing yang Gugat Rocky Gerung?

22 jam lalu

Siapa Sosok David Tobing yang Gugat Rocky Gerung?

Rocky Gerung dinyatakan tidak bersalah dalam gugatan penghinaan presiden yang diajukan David Tobing. Bagaimana kilas baliknya?

Baca Selengkapnya

Ragam Pendapat Pakar Soal Komposisi Kabinet Prabowo-Gibran

1 hari lalu

Ragam Pendapat Pakar Soal Komposisi Kabinet Prabowo-Gibran

Prabowo-Gibran diminta memperhatikan komposisi kalangan profesional dan partai politik dalam menyusun kabinetnya.

Baca Selengkapnya

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

1 hari lalu

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan keterlibatan Kementerian BUMN dalam proyek percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya