Gubernur Zainul Majdi Dukung Penguatan Pendidikan Karakter

Reporter

Senin, 10 Juli 2017 23:00 WIB

M Zainul Majdi. ANTARA/Ahmad Subaidi

TEMPO.CO, Mataram - Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Muhammad Zainul Majdi menyambut baik kebijakan program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) yang digulirkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Gubernur Zainul menyatakan akan menerapkan program tersebut di wilayah NTB secara bertahap sesuai kesiapan daerahnya.

"Konsepnya bagus sekali yah. Mudah-mudahan kita punya konsistensi untuk melaksanakannya," kata Gubernur yang akrab disapa Tuan Guru Bajang saat ditanya wartawan usai acara Ceramah PPK oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, di Mataram, Minggu malam 9 Juli 2017.


Sebelumnya, Mendikbud diundang untuk memberi ceramah tentang PPK di depan 1.275 peserta yang terdiri atas guru, kepala sekolah, rektor dan para pegiat pendidikan se-Lombok, NTB.


Muhadjir Effendy menyatakan bahwa salah satu program prioritas Kementerian Pendidikan adalah Penguatan Pendidikan Karakter (PPK). Sedangkan prioritas yang lain sudah berjalan dengan baik, yakni evaluasi Ujian Nasional, revitalisasi pendidikan kejuruan, dan percepatan akses pendidikan melalui Program Indonesia Pintar (PIP).

"Penguatan pendidikan karakter tahun lalu baru rintisan pada 1.500 sekolah dan alhamdulillah berhasil. Tahun ini akan diimplementasikan kepada lebih banyak lagi sekolah yang sudah siap," katanya.

Ia menyebut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 23 Tahun 2017 sebagai pintu masuk penerapan PPK melalui pengaturan jam kerja guru.

Menurut Muhadjir , salah satu kunci pendidikan karakter adalah guru. Maka beban kerja guru harus diatur sedemikian rupa sehingga selain dapat memenuhi kewajiban sertifikasi juga menjadi pihak yang harus bisa membangun sinergi tripusat pendidikan.

"Tripusat itu adalah sekolah, masyarakat dan keluarga. Guru harus mampu menjadikannya beririsan satu sama lain sehingga siswa terbentuk karakternya tidak hanya dari jam tatap muka di kelas saja, tetapi juga dengan lingkungan dan masyarakat," terang Guru Besar Universitas Negeri Malang ini.

Dalam PPK, lanjutnya, guru harus mampu mengolah situasi agar siswa memiliki 4C. Yakni, critical thinking, communication skill, creativity and innovation, serta collaboration.

Untuk itu kata dia, pembelajaran tidak hanya mengandalkan kelas. Guru harus bisa mengajak siswa lebih aktif, memecahkan masalah, bekerja dalam tim, saling menghormati dan menghargai.

Dukungan juga diberikan oleh Ketua Yayasan Lentera Hati Mataram, Muazhar Habibi. Menurutnya, di Mataram pendidikan karakter sudah jalan. "Jadi kalau ada program Mendikbud seperti ini kita tinggal menyesuaikan saja," ungkapnya.

Sebelum menghadiri ceramah PPK Muhadjir juga berlunjung ke tiga sekolah, yakni Lentera Hati Boarding School, Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Jannah Nahdhatul Watan Ampenan, dan Muhammadiyah Boarding School di Mataram.

SUPRIYANTHO KHAFID

Berita terkait

Konser Salam Metal, TGB: Ini Momentum Kemenangan Ganjar-Mahfud

3 Februari 2024

Konser Salam Metal, TGB: Ini Momentum Kemenangan Ganjar-Mahfud

TGB Zainul Majdi mengatakan Konser Salam Metal sebagai momentum kemenangan pasangan nomor urut 3 Ganjar-Mahfud.

Baca Selengkapnya

FSGI Catat Setiap Pekan Terjadi 1 Kekerasan Seksual di Sekolah

3 Juni 2023

FSGI Catat Setiap Pekan Terjadi 1 Kekerasan Seksual di Sekolah

Selama awal 2023, telah terjadi 22 kasus kekerasan seksual di lingkungan sekolah dengan jumlah korban 202 anak.

Baca Selengkapnya

Dari Menara Pandang di Sintung Park, Terlihat Keindahan Gunung Rinjani dan Kota Mataram

21 Mei 2023

Dari Menara Pandang di Sintung Park, Terlihat Keindahan Gunung Rinjani dan Kota Mataram

Di Sintung Park, selain ada kolam renang yang airnya berasal dari sumur bor hingga kedalaman 35 meter, terdapat pemandangan alam sawah terasering.

Baca Selengkapnya

MWA UNS Tetap Gelar Pelantikan Rektor, Kemendikbud: Acara itu Ilegal

6 April 2023

MWA UNS Tetap Gelar Pelantikan Rektor, Kemendikbud: Acara itu Ilegal

Kemendikbud mengatakan acara pelantikan yang dilakukan MWA UNS adalah ilegal.

Baca Selengkapnya

Satu Jenazah ABK Kapal MT Kristin yang Terbakar di Mataram Ditemukan

27 Maret 2023

Satu Jenazah ABK Kapal MT Kristin yang Terbakar di Mataram Ditemukan

Satu Jenazah ABK Kapal MT Kristin yang terbakar di perairan Pantai Ampenan, Kota Mataram ditemukan. Jenazah dibawa ke RS Bhayangkara.

Baca Selengkapnya

Bentuk Simpati Bencana, Kota Mataram Tak Akan Gelar Perayaan Tahun Baru

13 Desember 2022

Bentuk Simpati Bencana, Kota Mataram Tak Akan Gelar Perayaan Tahun Baru

Pemerintah Kota Mataram biasanya menggelar perayaan tahun baru di Lapangan Sangkareang secara meriah.

Baca Selengkapnya

Bangunan Bambu di KTT G20, Mahakarya Otentik Anak Bangsa

5 Desember 2022

Bangunan Bambu di KTT G20, Mahakarya Otentik Anak Bangsa

Pengerjaannya hanya tiga pekan. Hujan dan angin menjadi ujian berharga Bamboo Dome, sehari sebelum Presiden meninjau.

Baca Selengkapnya

Kantor Pos Mataram Terapkan 3 Metode Penyaluran BSU

7 November 2022

Kantor Pos Mataram Terapkan 3 Metode Penyaluran BSU

Penerima BSU yang belum mengambil hingga akhir penyaluran akan mendapat pemberitahuan khusus melalui perusahaan tempatnya bekerja.

Baca Selengkapnya

Kota Mataram Diguncang Gempa Magnitudo 3,7, Warga Panik Keluar Rumah

13 Oktober 2022

Kota Mataram Diguncang Gempa Magnitudo 3,7, Warga Panik Keluar Rumah

Warga di kota Mataram panik keluar dari rumahnya saat digoyang gempa berkekuatan magnitudo 3,7 pada pukul 11.51 WIT.

Baca Selengkapnya

Merosot Daya Beli Pertamax di Mataram Sejak Harga Naik

19 Juli 2022

Merosot Daya Beli Pertamax di Mataram Sejak Harga Naik

Setelah naiknya harga bahan bakar minyak (BBM), pembelian Pertamax di SPBU menurunmenjadi hanya lima persen.

Baca Selengkapnya