Di Luar Nalar Bambang Widjojanto, Panitia Angket Temui Koruptor

Reporter

Jumat, 7 Juli 2017 14:31 WIB

Wakil Ketua KPK Non aktif Bambang Widjojanto berorasi dalam pentas Seni Lawan Korupsi di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, 05 Maret 2015. Sebanyak 23 Lembaga Seni menggelar aktivitas seni saat mendeklarasikan Seni Lawan Korupsi. TEMPO/Nurdiansah

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto mengaku ‘gerah’ dengan aksi Panitia Hak Angket KPK yang mendatangi beberapa terpidana korupsi di Lembaga Pemasyarakatan atau Lapas Sukamiskin, Bandung, Kamis, 6 Juli 2017.

“Langit keadilan tengah diporak-porandakan oleh sebagian anggota dewan di Pansus Hak Angket KPK,” kata Bambang Widjojanto kepada Tempo, Jumat, 7 Juli 2017.

Baca juga:
Pansus Angket KPK Temui Koruptor, Bambang: Melawan Kewarasan

Kemarin, sebanyak 14 pimpinan dan anggota Panitia Hak Angket KPK meminta keterangan sejumlah narapidana korupsi di aula sebelah barat Lapas Sukamiskin. Sekitar delapan jam pemeriksaan oleh tim yang dimpin Ketua Pansus Hak Angket KPK, Agun Gunandjar. Di antara mereka tampak terpidana korupsi penyelenggaraan haji 2010-2013 yang juga mantan Menteri Agama Suryadharma Ali, terpidana seumur hidup kasus suap mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar, dan terpidana 7 tahun kasus suap mantan Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini.


Agun Gunandjar mengatakan, banyak koruptor mengeluhkan prosedur penegakan hukum KPK yang mereka nilai sewenang-wenang. “Terjadi ancaman, intimidasi, pelanggaran hak asasi. Juga terjadi pelangaran yang bersifat privat. Itu semua mereka ungkapkan,” kata Agun seusai pemeriksaan

Baca pula:
Siapa Saja Koruptor yang Ditemui Panitia Angket KPK di Sukamiskin?

Namun, menurut Bambang Widjojanto, Pansus Hak Angket KPK datang ke LP Sukamiskin, dengan alasan mencari informasi dari para koruptor tak bisa ia pahami. “Mereka mencari alasan berupa informasi dari pelaku perampokan uang negara yang sudah dibuktikan di pengadilan, apakah bukan suatu tindakan yang bukan saja melawan kewarasan tapi sekaligus menunjukkan tumpul dan matinya nurani keadilan,” kata Bambang.

“Bagaimana mungkin proses peradilan yang sah dan meyakinkan dipertukarkan dengan politisasi yang hanya sekadar mencari sensasi dengan memperdagangkan pengaruh, seolah hendak menegakkan keadilan, padahal sekadar komoditifikasi saja,” ujar Bambang.

Simak:
Busyro Muqoddas Ingatkan Pansus Hak Angket KPK Segera Insyaf


Ia pun mengapresiasi gerakan untuk menolak hak angket KPK oleh DPR itu, di antaranya dari para profesor, tak kurang dari 400 guru besar di berbagai universitas di Indonesia, juga Koalisi Masyarakat Sipil yang menyebut pemeriksaan koruptor tersebut semakin menunjukkan bahwa Panitia Angket dibentuk untuk melemahkan KPK. “Ini jelas adalah kolaborasi koruptor dan Panitia Angket untuk melemahkan, bahkan membubarkan, KPK,” kata peneliti Indonesia Corruption Watch, Donal Fariz.


“Jika tindakan seperti ini didiamkan oleh masyarakat dan kekuasaan yang waras, bukankah sesungguh nya kita sedang ‘ditampar’ kejahatan yang makin brutal dan tak lagi bermoral?” kata Bambang Widjojanto, bertanya.

S. DIAN ANDRYANTO

Advertising
Advertising

Berita terkait

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

5 jam lalu

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

Nurul Ghufron dinilai panik karena mempermasalahkan prosedur penanganan perkara dugaan pelanggaran etiknya dan menyeret Alexander Marwata.

Baca Selengkapnya

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

6 jam lalu

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

Menurut KPK, keluarga SYL dapat dijerat dengan hukuman TPPU pasif jika dengan sengaja turut menikmati uang hasil kejahatan.

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

12 jam lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

KPK mengatakan, kuasa hukum Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor seharusnya berperan mendukung kelancaran proses hukum.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

15 jam lalu

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

Nurul Ghufron menyebut peran pimpinan KPK lainnya dalam kasus dugaan pelanggaran kode etik yang menjerat dirinya.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

1 hari lalu

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

Wakil KPK Nurul Ghufron menilai dirinya menggugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta bukan bentuk perlawanan, melainkan pembelaan diri.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

1 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

1 hari lalu

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

Nurul Ghufron mengatakan tak hadir dalam sidang etik Dewas KPK karena sengaja meminta penundaan sidang.

Baca Selengkapnya

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

1 hari lalu

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

KPK menyita kantor Partai NasDem di Labuhanbatu, Sumatera Utara, dalam perkara korupsi yang menjerat Bupati Erik Atrada Ritonga.

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

1 hari lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

1 hari lalu

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya