Pesawat Jenis Pilatus Porter milik Maskapai Susi Air melakukan tes mendarat (landing test) di Lapangan Terbang Perintis Arwanop, Distrik Tembagapura, Timika, Papua, 29 Juni 2017. Lapangan Terbang Perintis Arwanop ini memiliki panjang landasan pacu 461 meter dan lebar 18 meter serta berada di ketinggian 2200 feet DPL. ANTARA FOTO
TEMPO.CO, Jayapura - Lokasi jatuhnya pesawat Pilatus PK-RCX milik maskapai penerbangan AMA telah ditemukan di daerah pegunungan Wamena, Papua. "Untuk desa atau distriknya (lokasi pesawat jatuh) belum kami dapat informasi. Tapi di lokasi sudah ada tim evakuasi yang dibantu masyarakat sudah bergerak dari rumahnya ke lokasi pada malam hari," kata Kepala Unit Pelaksana Bandar Udara (UPBU) Kelas I Wamena Rasburhany, Kamis, 6 Juli 2017.
Tim evakuasi jenazah korban pesawat jenis pilatus yang jatuh itu terdiri atas Basarnas, Komite Nasional Keselamatan Transportasi, dan pihak Airfast. Sebanyak kurang-lebih empat orang sudah tiba di lokasi kejadian. Tim evakuasi tersebut diberangkatkan dari Bandara Wamena pada pukul 06.35 WIT.
"Tadi pukul 06.35 WIT telah diberangkatkan tim evakuasi dengan helikopter milik Airfast untuk melihat situasi lokasi jatuhnya pesawat PK-RCX milik AMA," kata Rasburhany. Selanjutnya, pukul 08.05 WIT, helikopter tersebut kembali mendarat di Wamena untuk menjemput tim beserta perlengkapan guna membantu pelaksanaan evakuasi.
Berdasarkan gambar visual lewat udara, pesawat itu hancur dan berada di lereng bukit. "Memang terlihat, ada lima jenazah di lokasi, dan masih kesulitan untuk mengevakuasi, jadi perlu waktu. Mohon doa dari semua pihak sehingga pekerjaan ini bisa kita selesaikan hari ini," ujarnya.
Rasburhany menginformasikan, posko untuk evakuasi jenazah dipusatkan di kantor maskapai AMA di Distrik Wamena. "Telah disiapkan juga peti-peti jenazah dan kesiapan lainnya sesuai yang kita harapkan," tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, pesawat nahas jenis pilatus dengan nomor penerbangan PK-RCX mengalami musibah dalam penerbangan dari Wamena ke Darakma pada Rabu, 5 Juli 2017. Pesawat itu mengangkut lima penumpang dan kru serta barang–barang penumpang sebanyak 508 kilogram. Total muatan dan penumpang 703 kilogram.
Lima penumpang pesawat itu termasuk dua kru, yakni pilot Mouder Wauters dan kopilot Ido Naibaho. Adapun tiga penumpang pesawat tersebut adalah Don, Serabut, dan Ondomget.
Pesawat Korean Air dan Cathay Pacific Bertabrakan Sayap di Bandara Jepang
17 Januari 2024
Pesawat Korean Air dan Cathay Pacific Bertabrakan Sayap di Bandara Jepang
Pesawat Korean Air menabrak pesawat Cathay Pacific yang kosong saat sedang meluncur di bandara Jepang yang dilanda salju. Sayap pesawat Korean Air rusak.