Nurdin Halid Optimistis Jadi Gubernur Meski Pernah Terbelit Kasus

Reporter

Rabu, 5 Juli 2017 23:01 WIB

Wakil ketua Partai Golkar hasil Bali Nurdin Halid, memberikan keterangan kepada awak media terkait pelaksanaan silaturahim nasional rekonsiliasi antara dua kubu kepengurusan Partai Golkar, di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, 30 Oktober 2015. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Makassar-Pasangan Nurdin Halid - Aziz Qahhar Mudzakkar resmi diusung Partai Golkar dalam Pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan 2018. Nurdin Halid mengatakan yang membuat dirinya termotivasi maju sebagai calon gubernur karena pernah terlibat persoalan hukum.

"Tapi itulah hidup, untuk menjadi pemimpin maka dibutuhkan suatu kejujuran karena itu modal utama," kata Nurdin Halid usai mendapat rekomendasi maju di Pilgub Sulsel 2018, Rabu 5 Juli.

Baca: Setya Novanto Dicekal KPK, Nurdin Halid: Itu Proses Hukum Biasa

Nurdin menjelaskan kejujurannya pernah tersangkut masalah hukum jadi modal utama untuk menciptakan program-program yang langsung menyentuh masyarakat. Sehingga, kata dia, rakyat tak ragu lagi dalam memilih pemimpin. "Keikhlasan yang dilandasi kejujuran paling penting, bukan retorika. Tanpa program maka rakyat tak akan yakin," tutur mantan Ketua Umum PSSI ini.

Saat ditanya tentang apa yang akan dilakukan untuk meyakinkan rakyat Sulawesi Selatan, Nurdin berujar akan disampaikan saat deklarasi sekaligus menyampaikan program-program kerjanya. "Intinya kalau Bung Karno memiliki Tri Sakti, Soeharto punya Tri Murti dan Jokowi nawacita, maka NH mempunyai Tri Karya yang berbasis infrastruktur dan kearifan lokal," ujar Nurdin.

Simak: Kader Golkar Tersangka Korupsi E-KTP, Nurdin Halid: Ada Dampaknya

Nurdin Halid pernah tersandung beberapa kasus saat menjabat Ketua Umum PSSI pada 2004. Di antaranya dugaan kasus penyelundupan gula impor ilegal, korupsi distribusi minyak goreng dan pelanggaran kepabeanan impor beras dari Vietnam.

Dia pernah dijadikan tersangka atas dugaan penyimpangan penggunaan dana Bulog sebesar Rp 169 miliar, tapi dibebaskan dari tuntutan penjara 20 tahun dan denda Rp 30 juta oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Lihat: Nurdin Halid: Calon Ketua Umum Golkar Diduga Melanggar Etik

Meski sempat dipenjara pada 2004, namun setahun kemudian pria yang akrab disapa NH itu dinyatakan tidak bersalah oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Selanjutnya Nurdin Halid divonis penjara 2 tahun 6 bulan oleh Pengadilan Negeri Jakarta Utara pada Agustus 2005 dalam kasus dugaan pelanggaran kepabeanan impor beras dari Vietnam.

Hanya berselang setahun kembali dibebaskan lagi setelah mendapat remisi dari pemerintah. Kemudian pada 2007 divonis dua tahun penjara akibat tindak pidana korupsi dalam pengadaan minyak goreng.

DIDIT HARIYADI

Berita terkait

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

6 hari lalu

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

"Ya semuanya teman, halalbihalal yo ditekani kabeh (ya didatangi semua)," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

17 hari lalu

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

25 hari lalu

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

Ujang pun menyampaikan bahwa para tokoh itu memiliki modal yang cukup untuk dikatakan sebagai calon unggulan di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

26 hari lalu

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

Menurut Airlangga, dukungan dari ormas merupakan salah satu kunci agar dirinya dapat kembali terpilih untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar.

Baca Selengkapnya

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

26 hari lalu

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

Airlangga menyatakan dukungan itu merupakan amanah yang harus dijaga.

Baca Selengkapnya

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

27 hari lalu

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

Ketua Umum Golkar menargetkan partainya mampu menang lebih dari 50 persen dalam kontestasi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

30 hari lalu

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

Presiden Jokowi membantah dirinya sempat ingin merebut posisi Ketua Umum Partai Golkar maupun Ketua Umum PDI Perjuangan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

36 hari lalu

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

Menurut Prabowo, keinginan itu bisa dilakukan bila ada dukungan untuk memberi nasihat. Prabowo meminta Golkar mendukungnya membangun pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

36 hari lalu

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

Prabowo meminta maaf karena belum sempat mendatangi semua kader-kader Golkar di daerah dalam tahapan kampanye pemilu.

Baca Selengkapnya

Mantan Napi Korupsi Melenggang Menjadi Anggota Dewan: Nurdin Halid dan Desy Yusandi

36 hari lalu

Mantan Napi Korupsi Melenggang Menjadi Anggota Dewan: Nurdin Halid dan Desy Yusandi

ICW temukan 56 mantan napi korupsi ikut dalam proses pencalonan anggota legislatif Pemilu 2024. Nurdin Halid dan Desy Yusandi lolos jadi anggota dewan

Baca Selengkapnya