Arif Wibowo Bantah Terima Duit Proyek E-KTP Rp 6 Miliar  

Reporter

Rabu, 5 Juli 2017 19:38 WIB

Anggota Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Arif Wibowo menjawab pertanyaan awak media dalam jumpa pers di ruang KK V Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Selatan, Rabu, 29 Oktober 2014. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Arif Wibowo, membantah menerima duit dari proyek Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP) sebesar US$ 500 ribu atau sekitar Rp 6 miliar. "Itu tidak ada sama sekali," kata Arif setelah diperiksa sebagai saksi di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Rabu, 5 Juli 2017.

Arif menuturkan, saat diperiksa sebagai saksi dengan tersangka Andi Agustinus atau Andi Narogong, ia ditanyai penyidik soal ada atau tidaknya aliran dana dari proyek e-KTP kepadanya. "Alhamdulillah, saya katakan kepada penyidik tidak ada sama sekali," ujarnya.

Baca juga: Proyek E-KTP, Cerita Paulus Tannos Dua Kali Bertemu Setya Novanto

Menurut Arif, ia tidak pernah menerima aliran dana e-KTP, apalagi ditawari duit dari tersangka Andi. "Kenal sama dia juga enggak," katanya.

Selain mengaku tidak mengenal tersangka Andi, Arif mengelak bahwa ia pernah mengikuti pertemuan-pertemuan bersama anggota Dewan lain untuk membahas e-KTP. "Itu enggak ada," ucapnya.

Arif menyatakan semua tuduhan yang dialamatkan kepadanya tidak benar mengingat ia tidak pernah menerima duit tersebut.

Karena itu, Arif meminta KPK menyelidiki dan mendalami permasalahan e-KTP sedetail mungkin agar semuanya terang-benderang.

Atas bantahan tersebut, juru bicara KPK, Febri Diansyah, mempersilakannya. "Nanti kita lihat saja proses pembuktiannya," tutur Febri.

Febri juga menyampaikan, dalam agenda pemeriksaan saksi terkait dengan kasus e-KTP hari ini, 5 Juli 2017, ada dua orang saksi yang tidak bisa datang karena masalah kesehatan dan urusan keluarga.

Selain itu, Febri berujar KPK masih akan mendalami aliran dana serta pertemuan-pertemuan saat e-KTP dibahas. Saat ini, kata dia, KPK masih menyelidiki tersangka AA dan pengembangan kasus e-KTP. "Dalam waktu dekat, diharapkan ada perkembangan yang signifikan," ujarnya.

ALBERT ADIOS GINTINGS | TSE

Berita terkait

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

41 menit lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

1 hari lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

1 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

2 hari lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

2 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

3 hari lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

3 hari lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

4 hari lalu

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

PKS belum membuat keputusan resmi akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

6 hari lalu

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

7 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya