Tim Kejaksaan Agung Selesai Mengkaji Kasus Priok

Reporter

Editor

Selasa, 15 Juli 2003 11:16 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Tim Satuan Tugas HAM Kejaksaan Agung telah menyelesaikan pengkajian berkas kasus peristiwa penembakan warga sipil di Tanjungpriok pada 1984. Rencananya, pada 27 Januari mendatang, berkas itu akan disempurnakan terakhir kali sebelum dilimpahkan ke pengadilan pada awal Februari. Hal itu diungkapkan Ketua Satuan Tugas HAM, BR Pangaribuan, di Jakarta, Selasa (14/1). Seperti diketahui, peristiwa yang menewaskan belasan aktivis Islam di kawasan pelabuhan Jakarta itu menyeret 14 orang terdakwa. Mereka adalah Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus, Mayor Jenderal Sriyanto Muntasram; Mayor Jenderal (Purn) Pranowo; Mayor Jenderal (Purn) Rudolf Butarbutar; dan Kapten Infantri Sutrisno Mascung bersama 10 prajurit berpangkat sersan dua. Menurut Pangaribuan, setelah selesai mengkaji berkas itu, Jaksa Agung M.A. Rachman akan melantik 16 orang jaksa yang terdiri dari 12 jaksa sipil dan empat oditur militer. Setiap berkas akan ditangani oleh tiga jaksa sipil dan satu oditur. Namun, dia enggan membeberkan nama-nama para jaksa penuntut itu. Alasannya, "Khawatir ada ancaman terhadap para jaksa. Nanti saja kalau berkasnya sudah dilimpahkan," kilahnya. Ke-14 tersangka itu dimasukan dalam empat berkas dakwaan. Untuk Sriyanto, Pranowo, dan Butarbutar berkasnya sendiri-sendiri, sedangkan Pranowo disatukan bersama prajurit yang diduga menembak langsung para korban. Pangaribuan menyebutkan, tersangka yang satu bisa menjadi saksi bagi tersangka lainnya. "Agar kesaksian bertambah kuat, karena saling berhubungan. Undang-Undang kita membolehkan soal itu," katanya. Seperti diketahui, pada akhir Desember lalu, Ketua Komnas HAM, Abdul Hakim Garuda Nusantara, melayangkan surat ke Kejaksaan Agung. Ia menanyakan jumlah tersangka kasus ini yang menyusut dari 23 orang hasil temuan KPP HAM Tanjungpriok. Dalam urusan ini, menurut Pangaribuan, yang baru bertemu dengan Garuda, Komnas hanya menyampaikan klarifikasi atas jumlah tersangka itu. Dalam temuan KPP HAM, bekas Panglima ABRI Jenderal (Purn) Leonardus Benjamin Moerdani dan bekas Panglima Kodam Jakarta Raya Jenderal (Purn) Try Sutrisno tercantum dalam berkas penyelidikan. Tapi, menurut Pangaribuan, "Tak ada benang merah antara Moerdani dan Try dalam kasus itu." Buntutnya, keduanya tak termasuk sebagai orang yang disangka terlibat kasus berdarah itu. Pangaribuan menjelaskan, kasus Priok berbeda dengan kasus pelanggaran HAM Timor Timur. Di bekas propinsi ke-27 Indonesia itu ditemukan rantai komando dua arah antara Komandan Kodim dan Panglima Kodam Udayana. "Ditemukan laporan dari Dandim, lalu ke Danrem, terus ke Panglima, dan ada perintah sebaliknya dari Panglima ke Danrem, lalu ke Dandim," katanya. Sedangkan dalam kasus Priok, "Peristiwanya terjadi seketika sehingga yang didakwa hanya pelaku lapangan." Dan, penembakan diduga berasal dari perintah Komandan Distrik Militer Jakarta Utara, yang saat itu dipegang Rudolf Butarbutar. Menurut Pangaribuan, Komnas HAM mencantumkan dua nama jenderal itu karena setelah peristiwa terjadi keduanya datang ke lokasi kejadian. "Waktu penyelidikan keduanya dimasukkan. Pertimbangannya mungkin daripada jumlah tersangka kurang, lebih baik dilebihkan," ungkapnya. (Bagja Hidayat-Tempo News Room)

Berita terkait

Revisi UU Polri, Peneliti BRIN Soroti Potensi Kecemburuan di Internal Polisi

22 menit lalu

Revisi UU Polri, Peneliti BRIN Soroti Potensi Kecemburuan di Internal Polisi

Peneliti BRIN Sarah Nuraini Siregar menanggapi potensi kecemburuan di internal polisi akibat revisi UU Polri yang dapat memperpanjang masa jabatan aparat penegak hukum tersebut.

Baca Selengkapnya

Pertamina Hulu Rokan Jadi Penghasil Migas Nomor 1 di Indonesia Sepanjang Tahun 2023

26 menit lalu

Pertamina Hulu Rokan Jadi Penghasil Migas Nomor 1 di Indonesia Sepanjang Tahun 2023

Tahun 2023 merupakan momentum penting bagi PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) dalam meneguhkan posisinya sebagai produsen minyak dan gas (migas) terbesar di Indonesia.

Baca Selengkapnya

VoA 7 Hari Tak Kunjung Ditetapkan Kemenkeu, Target Kunjungan Wisman ke Kepri akan Diturunkan

29 menit lalu

VoA 7 Hari Tak Kunjung Ditetapkan Kemenkeu, Target Kunjungan Wisman ke Kepri akan Diturunkan

Visa on Arrival 7 hari ini sangat penting untuk mengejar target kunjungan turis ke Kepri

Baca Selengkapnya

Rekap Hasil Thailand Open 2024 Jumat 17 Mei: 5 Wakil Indonesia Kandas, 2 Lolos ke Babak Semifinal

29 menit lalu

Rekap Hasil Thailand Open 2024 Jumat 17 Mei: 5 Wakil Indonesia Kandas, 2 Lolos ke Babak Semifinal

Indonesia menyisakan satu wakil dari ganda campuran dan ganda putri di semifinal Thailand Open 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

34 menit lalu

Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

Berita terkini bisnis: Presiden Jokowi dan Sri Mulyani rapat membahas pembatasan impor, sertifikat tanah di Kabupaten Bekasi beralih ke elektronik.

Baca Selengkapnya

Dinas Kelautan dan Perikanan Berhasil Realisasikan 33 Janji Kerja Gubernur Arinal Djunaidi

34 menit lalu

Dinas Kelautan dan Perikanan Berhasil Realisasikan 33 Janji Kerja Gubernur Arinal Djunaidi

Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Lampung telah mengemban 33 Janji Kerja Gubernur yang digagas oleh Arinal Djunaidi

Baca Selengkapnya

Ratu Camilla Tak akan Lagi Beli Baju dari Bulu Hewan

34 menit lalu

Ratu Camilla Tak akan Lagi Beli Baju dari Bulu Hewan

Istana Buckingham mengirimkan surat ke PETA kalau Ratu Camilla tak akan lagi membeli baju baru yang terbuat dari bulu hewan asli.

Baca Selengkapnya

Penembakan Robert Fico, Tanggapan NATO hingga Kondisinya

36 menit lalu

Penembakan Robert Fico, Tanggapan NATO hingga Kondisinya

Robert Fico ditembak saat menghadiri pertemuan pemerintahannya di Handlova

Baca Selengkapnya

Santer Isu Prabowo Tambah Kementerian, Rumah Dinas Menteri di IKN Bakal Ditambah?

39 menit lalu

Santer Isu Prabowo Tambah Kementerian, Rumah Dinas Menteri di IKN Bakal Ditambah?

Bagaimana pembangunan rumah tapak jabatan menteri di IKN di tengah bergulirnya isu penambahan kementerian di kabinet Prabowo?

Baca Selengkapnya

Tak sampai Sepekan, Dua Orang Lompat dari Jembatan Barelang Batam hingga Tewas

40 menit lalu

Tak sampai Sepekan, Dua Orang Lompat dari Jembatan Barelang Batam hingga Tewas

Dua orang tewas usai melompat dari Jembatan Barelang di Kota Batam dalam waktu yang berdekatan

Baca Selengkapnya