Kisruh Penerimaan Akpol, IPW: Copot Kapolda Jawa Barat  

Reporter

Rabu, 5 Juli 2017 08:43 WIB

Kapolda Sulawesi Selatan Irjon Pol Anton Charliyan Menunjukkan barang bukti berupa ikan yang sudah diberi formalin. TEMPO/Iqbal Lubis

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia Police Watch (IPW) meminta Markas Besar Kepolisian RI (Mabes Polri) memberhentikan Kepala Polda Jawa Barat Inspektur Jenderal Anton Charliyan yang diduga menerapkan kuota khusus 51 persen kepada putra daerah untuk mendaftar taruna Akademi Kepolisian (Akpol).

“Copot Kapolda Jawa Barat, umumkan hasil tim investigasi, umumkan hasil seleksi penerimaan Akpol, dan tindak semua aparatur Polda Jawa Barat yang menyebabkan kekisruhan,” kata Ketua Presidium IPW Neta S. Pane dalam keterangan tertulis, Selasa, 4 Juli 2017, terkait dengan kisruh penerimaan Polda Jawa Barat.

Baca juga:
IPW: Polri Harus Umumkan Investigasi Penerimaan Akpol Polda Jabar

Menurut Neta, langkah itu harus dilakukan agar Mabes Polri dapat leluasa melakukan investigasi. Ia menilai, selama ini, sistem penerimaan Akpol sudah ditata Mabes Polri dengan baik. Di berbagai daerah, terutama di Polda Jawa Barat, tidak pernah ada masalah.

Neta mempertanyakan kenapa di era Anton Charlian timbul masalah yang sangat memalukan Polri. Ia sangsi kenapa surat keputusan yang memberi prioritas bagi putra daerah bisa sampai keluar. Menurut dia, surat keputusan itu sangat rasialis, intoleransi, diskriminatif, dan anti-kebinekaan.

Baca pula:
Rekrutmen Anggota Polri di Polda Jabar Diprotes, Ini Kata Kapolri

Neta menegaskan Polri menganut sistem kepolisian Negara Kesatuan Republik Indonesia, yaitu semua suku bisa menjadi anggota Polri asalkan sesuai dengan tingkat prestasi yang ditentukan. Selain itu, semua anggota Polri, terutama lulusan Akpol, harus siap ditempatkan di mana saja di seluruh wilayah Indonesia.

Kasus di Polda Jawa Barat, kata Neta, tidak boleh terulang di lingkungan Polri. Selain sangat memalukan, kebijakan itu dinilai sebagai langkah mundur Polri. Karena itu, pihaknya mendukung penuh langkah Mabes Polri mengambil alih kasus tersebut.

Silakan baca:
8 Orang Tua Calon Taruna Akpol Akan Gugat Kapolda Jabar ke PTUN

Neta menuturkan Mabes Polri tidak perlu takut dengan siapa pun. Apalagi pada figur-figur yang mencoba mengintervensi kasus ini. “Publik ada di belakang dan mendukung penuh Mabes Polri,” ujarnya.

Adapun Kapolda Jawa Barat Irjen Anton Charliyan mengaku, sejak awal proses perekrutan calon anggota polisi tingkat Tamtama, Bintara, Akpol, hingga Sespim di Polda Jawa Barat, memang bermasalah.

"Memang di awal sudah ditemukan ada penyimpangan. Kita juga sudah menangkap beberapa orang yang terlibat, ada anggota Polri dan calo. Makanya, saya ingin bersih-bersih," ucapnya di Mapolda Jawa Barat, Senin, 3 Juli 2017.

Anton mengatakan permasalahan itu diketahui setelah tertangkapnya empat oknum panitia daerah, yakni dua anggota Polda Jawa Barat, satu aparatur sipil negara Polda Jawa Barat, dan satu calo, yang melakukan pungutan kepada orang tua peserta, oleh Tim Sapu Bersih Pungutan Liar. Menurut dia, dengan adanya pungli ini, sekitar 219 peserta yang seharusnya tidak lolos karena berbagai kendala, tapi diluluskan.

DANANG FIRMANTO | S. DIAN ANDRYANTO | ANTARA

Berita terkait

Kisah Taruna Akpol 2023: Anak Ferdy Sambo sampai Anak Buruh Harian dan Nelayan

29 Juli 2023

Kisah Taruna Akpol 2023: Anak Ferdy Sambo sampai Anak Buruh Harian dan Nelayan

Tribatra Putra anak Ferdy Sambo, lolos seleksi Taruna Akpol 2023. Ada kisah lain, anak buruh harian dan anak nelayan dari Maluku.

Baca Selengkapnya

Kominfo Sebut Influencer yang Promosikan Judi Online Bisa Dipidana, Ferdian Paleka jadi Bukti?

29 Juli 2023

Kominfo Sebut Influencer yang Promosikan Judi Online Bisa Dipidana, Ferdian Paleka jadi Bukti?

Youtuber Ferdian Paleka yang ditangkap Polda Jawa Barat karena promosi judi online jadi bukti pernyataan kominfo.

Baca Selengkapnya

Jadi Siswa Akademi Polisi, Kang Daniel Bertemu Chae Soo Bin di Drakor Rookies

3 November 2021

Jadi Siswa Akademi Polisi, Kang Daniel Bertemu Chae Soo Bin di Drakor Rookies

Drama Korea Rookies yang akan tayang di Disney+ Hotstar menjadi debut Kang Daniel di dunia akting.

Baca Selengkapnya

Tim PBB di Indonesia dan Tempo Gelar Kompetisi Karya Jurnalistik Bertema Pemulihan Inklusif Dampak Pandemi Indonesia

15 Oktober 2021

Tim PBB di Indonesia dan Tempo Gelar Kompetisi Karya Jurnalistik Bertema Pemulihan Inklusif Dampak Pandemi Indonesia

Tim PBB di Indonesia dan Tempo Gelar Kompetisi Karya Jurnalistik Bertema Pemulihan Inklusif Dampak Pandemi Indonesia

Baca Selengkapnya

Informasi Lengkap Syarat dan Cara Mendaftar di Akpol

31 Juli 2021

Informasi Lengkap Syarat dan Cara Mendaftar di Akpol

Ingin menjadi taruna polri? Berikut informasi komplit mulai syarat umum, khusus hingga proses pendaftaran Akademi Polisi atau Akpol.

Baca Selengkapnya

Disebut Banyak Polisi Perutnya Buncit, Ini Kata Humas Mabes Polri

21 November 2019

Disebut Banyak Polisi Perutnya Buncit, Ini Kata Humas Mabes Polri

Trimedya menyentil soal bentuk tubuh anggota kepolisian yang buncit.

Baca Selengkapnya

Polda Jabar Tangkap Tersangka Penyebar Hoaks tentang PPK Plumbon

15 Mei 2019

Polda Jabar Tangkap Tersangka Penyebar Hoaks tentang PPK Plumbon

Kepada polisi SGS mengaku tidak berniat menyebarkan berita bohong alias hoaks. Dia hanya tak tahu bahwa video yang dibagikannya masuk kategori hoaks.

Baca Selengkapnya

Polda Jawa Barat Kerahkan 24.250 Personel Amankan Pilpres 2019

2 April 2019

Polda Jawa Barat Kerahkan 24.250 Personel Amankan Pilpres 2019

Meski wilayah Jawa Barat terbilang aman dari konflik saat pemilu, Agung meminta anak buahnya untuk tetap bersiaga dalam mengamankan pilpres 2019.

Baca Selengkapnya

Maju Caleg, Mantan Kapolda Anton Charliyan Kembali Blusukan

11 Februari 2019

Maju Caleg, Mantan Kapolda Anton Charliyan Kembali Blusukan

Anton Charliyan maju caleg DPR dari daerah pemilihan Jawa Barat XI.

Baca Selengkapnya

Keluarga Pertanyakan Penahanan Bahar bin Smith di Polda Jabar

5 Februari 2019

Keluarga Pertanyakan Penahanan Bahar bin Smith di Polda Jabar

Kuasa Hukum Habib Bahar bin Smith, Ichwan Tuankotta mengatakan, pihaknya mempertanyakan sikap kepolisian yang menahan kliennya.

Baca Selengkapnya