Banser dan Ansor Tak Takut Ancaman ISIS

Reporter

Rabu, 5 Juli 2017 06:55 WIB

Anggota GP Ansor dan Banser se Jawa Barat saat apel akbar di Bandung, 10 Mei 2017. Apel akbar diikuti ribuan anggota Ansor Banser Nahdlatul Ulama yang meramaikan harlah ke 83 GP Ansor. TEMPO/Prima Mulia
TEMPO.CO, Jakarta - Komandan Detasemen Khusus 99 Banser GP Ansor Nurruzaman mengatakan pihaknya tidak takut terhadap ancaman yang mengatasnamakan ISIS menyusul pemasangan bendera ISIS di Polsek Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. “Tidak ada satu pun yang perlu ditakutkan karena kami berada di jalan yang benar,” katanya dalam keterangan tertulis, Selasa, 4 Juli 2017.

Meski begitu, Nurruzaman menuturkan pihaknya tetap waspada. GP Ansor dan Banser akan berkoordinasi dengan aparat kepolisian serta mendukung langkah polisi menindak pelaku teror. Banser pun tetap konsisten menolak paham khilafah islamiyah atau daulah islamiyah. Bagi Ansor dan Banser, NKRI dan Pancasila sudah final dan tidak perlu diperdebatkan lagi.

Baca juga:
Mapolsek Kebayoran Lama Diteror, Ada Bendera ISIS dan Ancaman
Banser GP Ansor Gelar Kirab Kebangsaan


Menurut Nurruzaman, sudah menjadi risiko Ansor untuk memperjuangkan NKRI. “Bagi kami, apabila kami mati dalam mempertahankan NKRI, kami mati dalam keadaan syahid,” ujarnya.

Dalam kasus ini, selain memasang bendera ISIS di kantor Polsek Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, kelompok tersebut juga menuliskan pesan bernada ancaman di atas kertas karton berwarna kuning. Ancaman itu ditujukan pula kepada Ansor dan Banser, selain polisi, TNI, dan Densus 88 Antiteror.

Baca pula:
GP Anshor Bandung Sebut Hizbut Tahrir Hendak Mengganti Pancasila

Menurut Nurruzaman, pihaknya dijadikan target lantaran menolak khilafah islamiyah atau daulah islamiyah. Sehingga ISIS, kata dia, menilai Ansor dan Banser murtad serta wajib diperangi.

Namun Nurruzaman justru mempertanyakan ancaman yang ditujukan kepada pihaknya, GP Ansor dan Banser. Sebab, sebenarnya siapa pun yang menolak khilafah islamiyah atau daulah islamiyah adalah murtad menurut ISIS. “Yang menolak khilafah adalah mayoritas masyarakat Indonesia. Jadi mayoritas penduduk Indonesia murtad, kafir, dong. Bagaimana bisa begitu,” ucapnya.

Nurruzaman menduga kejadian di Polsek Kebayoran Lama bukan tindakan yang dilakukan ISIS, tapi kelompok lain yang sengaja mencari momentum untuk menyerang polisi. Sebab, apabila itu tindakan ISIS, pasti Polsek sudah diserang. “Mungkin saja simpatisan ISIS atau bisa juga kelompok lain yang sengaja memperkeruh keadaan setelah akhir-akhir ini terjadi penyerangan kepada aparat kepolisian,” tuturnya.

DANANG FIRMANTO

Video Terkait:
Beredar Video ISIS Akan Serang Indonesia dan Malaysia






Berita terkait

BNPT Apresiasi Partisipasipan yang Aktif Melakukan Pencegahan Terorisme

22 jam lalu

BNPT Apresiasi Partisipasipan yang Aktif Melakukan Pencegahan Terorisme

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), berikan Sertifikat Penerapan Standar Minimum Pengamanan kepada 18 pengelola objek vital strategis dan transportasi di Jakarta.

Baca Selengkapnya

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

6 hari lalu

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

Indonesia menjadi role model upaya penanggulangan terorisme. Uni Eropa sangat ingin belajar dari Indonesia.

Baca Selengkapnya

Remaja Penikam Uskup di Sydney Didakwa Terorisme, Terancam Penjara Seumur Hidup

12 hari lalu

Remaja Penikam Uskup di Sydney Didakwa Terorisme, Terancam Penjara Seumur Hidup

Remaja laki-laki berusia 16 tahun telah didakwa melakukan pelanggaran terorisme setelah menikam uskup gereja Asyur di Sydney saat kebaktian gereja.

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap Tujuh Orang Terduga Teroris Anggota Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

12 hari lalu

Densus 88 Tangkap Tujuh Orang Terduga Teroris Anggota Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

Tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap tujuh orang diduga terafiliasi sebagai anggota kelompok teroris Jamaah Islamiyah

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, Polri Diminta Waspadai Kebangkitan Sel Terorisme di Indonesia

15 hari lalu

Timur Tengah Memanas, Polri Diminta Waspadai Kebangkitan Sel Terorisme di Indonesia

Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) meminta Polri mewaspadai aktifnya sel terorisme di Indonesia saat konflik Timur Tengah memanas

Baca Selengkapnya

Serangan Teror di Rusia, Kremlin: Tidak Ada Negara yang Kebal dari Terorisme

36 hari lalu

Serangan Teror di Rusia, Kremlin: Tidak Ada Negara yang Kebal dari Terorisme

Juru bicara Kremlin menepis adanya kegagalan dinas keamanan Rusia dalam mencegah penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

37 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya

Beredar Video Interogasi Brutal Empat Pria Tersangka Serangan Moskow

37 hari lalu

Beredar Video Interogasi Brutal Empat Pria Tersangka Serangan Moskow

Video interogasi brutal empat tersangka serangan Moskow yang belum terverifikasi beredar luas, salah satu tersangka ada yang menggunakan kursi roda.

Baca Selengkapnya

Sestama BNPT Ajak Seluruh Pihak Dukung Pembaharuan Perpres RAN PE

43 hari lalu

Sestama BNPT Ajak Seluruh Pihak Dukung Pembaharuan Perpres RAN PE

Sekretaris Utama (Sestama) Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI), Bangbang Surono, mengharapkan dukungan dari semua pihak agar pembaharuan Perpres RAN PE bisa berjalan dengan lancar.

Baca Selengkapnya

BNPT Gandeng Kemendes PDTT Sukseskan Desa Siapsiaga

57 hari lalu

BNPT Gandeng Kemendes PDTT Sukseskan Desa Siapsiaga

Program Desa Siapsiaga merupakan pelibatan semua unsur masyarakat di desa dalam mencegah terorisme.

Baca Selengkapnya