Tim Ahli Cagar Budaya Menemukan Uang Emas Diduga Asli Banyuwangi  

Reporter

Senin, 3 Juli 2017 17:38 WIB

Tim Ahli Cagar Budaya Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, menemukan empat keping uang emas yang diduga asli berasal dari Banyuwangi. Tempo/Maya Ayu

TEMPO.CO, Banyuwangi - Tim Ahli Cagar Budaya Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, menemukan empat keping uang emas yang diduga asli berasal dari daerah setempat. Praktisi logam Tim Ahli Cagar Budaya Banyuwangi Bonavita Budi Wijayanto menjelaskan dugaan ini sangat kuat karena motif yang terukir dalam uang emas itu belum pernah ditemukan di koin-koin lainnya.

"Saya sangat yakin itu asli Blambangan (sebutan untuk Kabupaten Banyuwangi)," ujar Bonavita saat ditemui Tempo di Banyuwangi, Senin, 3 Juli 2017.

Empat keping uang emas yang ditemukan di Desa Tlogosari, Banyuwangi, itu berbentuk pipih. Satu bunga besar tampak terukir di tengah. Bunga-bunga kecil mengitari sekelilingnya.

Baca: DKI Akan Buat Makam Mbah Priok Jadi Cagar Budaya

Menurut Bonavita keping uang ini tak sengaja ditemukan. Awalnya, timnya berniat mencari keping uang gobok atau uang Cina yang banyak beredar di abad ke-12 hingga ke-16 Masehi.

Pada 2015, praktisi barang antik Tim Ahli Cagar Budaya Banyuwangi Winarso Yusuf Sumardi bertemu dengan seorang warga Desa Tlogosari bernama Katirin. Kepada Winarso, Katirin menceritakan bahwa dulu di dekat rumahnya ada orang yang menemukan uang gobok. Namun, karena zaman dahulu orang masih percaya klenik, uang-uang itu dikubur kembali lantaran banyak bayi menangis saat uang itu dibawa pulang.

Beberapa pekan kemudian, Winarso dan Bonavita memutuskan untuk mencari keping uang gobok itu. Keduanya lantas menemui Katirin untuk meminta petunjuk lokasi uang gobok ditemukan. "Dengan bantuan alat pendeteksi anomali bawah tanah, ternyata betul ada dari lokasi yang ditunjuk Pak Katirin," kata Bonavita.

Simak: Cegah Kerusakan Situs Majapahit, Polres Sosialisasi Cagar Budaya

Saat pertama kali terdeteksi, rupanya tim hanya menemukan bokor persembahan yang terbuat dari perunggu. Kondisinya sudah terpatina sehingga warna perunggu yang seharusnya merah dan kuning keemasan berubah menjadi biru kehijauan. "Itu menunjukkan benda itu sudah tertanam dan berusia ratusan tahun," ujar Bonavita.

Sekitar 10 meter dari titik ditemukannya bokor, tim akhirnya menemukan ribuan keping uang gobok. Tak jauh, alat pendeteksi anomali bawah tanah kembali berbunyi dan tim menemukan pasu atau tempat air yang terbuat dari perunggu.

Di dalam pasu itu, tim menemukan mangkuk-mangkuk kecil yang biasa disebut cupu lengkap dengan tutupnya. Bonavita menerangkan pasu dan cupu itu berasal dari Dinasti Ming Cina yang menunjukkan dibuat pada abad 14 hingga 16 Masehi.

Lihat: Begini Para Seniman Bali Melestarikan Koin Kuno

"Setelah diangkat, di dalamnya ditemukan empat keping uang emas," ujar Bonavita. "Kami yakin itu uang karena bukan berbentuk perhiasan."

Menurut Bonavita, motif keping uang yang ditemukan itu sangat langka dan unik. Motif uang itu tak ada di British Museum yang memiliki koleksi 13 ribu keping uang di seluruh penjuru dunia. "Kami ambil referensi dari Museum Nasional dan dicocokkan dengan data tujuh koin emas yang ditemukan di Indonesia ternyata juga tidak sama," katanya.

Akhirnya, Tim Ahli Cagar Budaya Banyuwangi menyimpulkan bahwa uang emas ini adalah varian baru mata uang emas yang ada di wilayah Banyuwangi. "Ini bisa memperkaya inventaris mata uang nusantara," ucap dia.

MAYA AYU PUSPITASARI

Berita terkait

Dongkrak Kunjungan Museum dan Cagar Budaya, Begini Langkah Kemendikbudristek

10 jam lalu

Dongkrak Kunjungan Museum dan Cagar Budaya, Begini Langkah Kemendikbudristek

Indonesian Heritage Agency (IHA) yang bertugas menangani pengelolaan museum dan cagar budaya nasional sejak September 2023.

Baca Selengkapnya

Sleman Luncurkan Prangko Buk Renteng, Ini Peran Saluran Irigasi Bersejarah Itu di Yogyakarta

12 jam lalu

Sleman Luncurkan Prangko Buk Renteng, Ini Peran Saluran Irigasi Bersejarah Itu di Yogyakarta

Selokan yang menghubungkan wilayah Sleman Yogyakarta dan Magelang Jawa Tengah itu dibangun pada masa Hindia Belanda 1909. Kini jadi prangko.

Baca Selengkapnya

Penataan Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi Siap Dilakukan

18 hari lalu

Penataan Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi Siap Dilakukan

Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid minta pembangunan fisik Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi dilakukan dengan standar yang baik.

Baca Selengkapnya

Digelar Tiga Hari, Festival Pecinan Banyuwangi Angkat Kuliner dan Kesenian Khas Tionghoa

23 Februari 2024

Digelar Tiga Hari, Festival Pecinan Banyuwangi Angkat Kuliner dan Kesenian Khas Tionghoa

Festival Pecinan yang digelar tiga hari, 23-25 Februari 2024, menunjukkan bagaimana keguyuban dan keramahan semua etnis yang ada di Banyuwangi.

Baca Selengkapnya

Gratis, Tour de Kotabaru Ajak Wisatawan Lari Santai Lintasi Heritage Yogyakarta Pekan Ini

19 Februari 2024

Gratis, Tour de Kotabaru Ajak Wisatawan Lari Santai Lintasi Heritage Yogyakarta Pekan Ini

Kotabaru di masa silam merupakan permukiman premium Belanda yang dibangun Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono VII sekitar 1877-1921.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi Destinasi Wisata Kawasan Pecinan di Surabaya Saat Libur Tahun Baru Imlek

8 Februari 2024

Rekomendasi Destinasi Wisata Kawasan Pecinan di Surabaya Saat Libur Tahun Baru Imlek

Libur tahun baru imlek, kunjungan wisata ke kampung pecinan menjadi pilihan. Berikut rekomendasi destinasi wisata pecinan yang unik di Kota Surabaya

Baca Selengkapnya

Makam Korban Pembantaian Rawagede Ditetapkan Jadi Cagar Budaya

26 Januari 2024

Makam Korban Pembantaian Rawagede Ditetapkan Jadi Cagar Budaya

Kompleks pemakaman korban tragedi pembantaian Rawagede ditetapan menjadi cagar budaya.

Baca Selengkapnya

Mengenal Kampung Majapahit Mojokerto, Ini Daya Tariknya

23 Januari 2024

Mengenal Kampung Majapahit Mojokerto, Ini Daya Tariknya

Berikut daya tarik Kampung Majapahit, Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Apa saja?

Baca Selengkapnya

4 Gedung dari Zaman Hindia Belanda di Palembang yang Direkomendasikan sebagai Cagar Budaya

4 Januari 2024

4 Gedung dari Zaman Hindia Belanda di Palembang yang Direkomendasikan sebagai Cagar Budaya

Dari Gedung Ledeng hingga kantor dagang Belanda Jacobson Van Den Berg & Co di Palembang dinilai layak dijadikan cagar budaya.

Baca Selengkapnya

Kupas Tuntas Suku Osing, Penduduk Asli Banyuwangi

28 Desember 2023

Kupas Tuntas Suku Osing, Penduduk Asli Banyuwangi

Dengan warisan tradisi, bahasa, seni, dan kepercayaan yang unik, Suku Osing di Banyuwangi membentuk identitas budaya yang kaya dan beragam.

Baca Selengkapnya