Lokasi penusukan dua anggota Brimob oleh seorang pria tak dikenal di Masjid Falatehan, Jakarta, 30 Juni 2017. Div Humas Polri
TEMPO.CO, Jakarta - Mulyadi, 28 tahun, pelaku teror di Mabes Polri yang melakukan serangan kepada dua anggota Korps Brigade Mobil (Brimob) di Masjid Falatehan, Jakarta Selatan, diduga merupakan anggota jaringan Jamaah Ansharud Daulah (JAD). Kini polisi sedang menelisik hubungan pelaku teror di Mabes Polri tersebut dengan JAD Bekasi pimpinan Nur Solihin, yang sempat merancang pengeboman Istana Negara tahun lalu.
“Kami sedang menelusurinya,” ujar juru bicara Kepolisian RI, Inspektur Jenderal Setyo Wasisto, ketika dihubungi Tempo, Ahad, 2 Juli 2017, terkait teror di Mabes Polri tersebut.
Jumat malam lalu, 30 Juni 2017, Mulyadi melakukan teror di Mabes Polri, tepatnya di Masjid Falatehan. Ia menyerang Ajun Komisaris Dede Suhatmi dan Brigadir Satu Syaiful Bakhtiar menggunakan sangkur. Penyerangan berlangsung ketika dua anggota Brimob itu baru saja selesai menunaikan salat isya berjamaah. Akibatnya, Syaiful dan Dede mengalami luka di leher dan wajah, sementara Mulyadi tewas tertembak ketika berupaya melarikan diri.
Berdasarkan kartu tanda penduduk (KTP) yang ditemukan di tubuh Mulyadi, ia adalah warga Cikarang Selatan, Bekasi. Ketika polisi melakukan pengecekan, alamat yang tertulis di KTP itu adalah kediaman kakak dan kakak ipar Mulyadi.
Dalam pemeriksaan polisi, keduanya mengakui bahwa pelaku teror di Mabes Polri itu merupakan Mulyadi saudara mereka. Untuk lebih memastikan hal itu, polisi akan melakukan pengecekan lebih lanjut. “Kami sedang tes DNA pelaku, tapi 75-80 persen itu sudah Mulyadi,” ujar Setyo Wasisto.
TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali
2 hari lalu
TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali
TPNPB-OPM menyatakan menembak empat anggota aparat gabungan TNI-Polri. Penembakan itu terjadi pada Rabu, 1 Mei 2024. Keempat orang itu ditembak saat mereka sedang berpatroli.