TEMPO.CO, Jakarta -Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri Brigadir Jenderal Rikwanto menyatakan ada dugaan pelaku penyerangan terhadap polisi di Masjid Falatehan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Mulyadi, adalah sipatisan kelompok radikal ISIS. Dugaan itu didapat dari keterangan sejumlah saksi dan barang bukti yang ditemukan polisi setelah terjadi aksi teror di Mabes Polri.
“Mulyadi merupakan simpatisan ISIS yang terkooptasi radikal dari materi-materi yang diunggah pada website radikal maupun grup-grup messenger radikal yang diikutinya,” kata Rikwanto dalam keterangan tertulis di Jakarta, Ahad, 2 Juli 2017. Mulyadi, kata dia, diduga tidak bergabung dengan kelompok-kelompok jaringan teror yang ada di Indonesia.
Baca: Kondisi Dua Brimob Korban Penusukan di Mabes Polri Sudah Stabil
Rikwanto menjelaskan Mulyadi melakukan aksi terornya secara lone wolf. Menurut dia, Mulyadi termotivasi dari maraknya materi-materi yang diunggah pada grup telegram radikal. “Khususnya mengenai amaliyah dengan modus penusukan kepada anggota Polri dan kemudian melakukan perampasan senjata,” ujarnya.
Rikwanto menjelaskan, dari hasil penelusuran barang bukti digital yang ditemukan di lokasi kejadian, belum ada temuan yang menyatakan Mulyadi terkait dengan kelompok jaringan teror yang ada di Indonesia. Namun, terdapat materi yang menunjukan Mulyadi adalah simpatisan kelompok radikal ISIS. “Untuk perkembangan kasus menyusul,” ujar dia.
Dalam serangan teror di lingkungan Mabes Polri, polisi menemukan Kartu Tanda Penduduk (KTP) milik Mulyadi, 28 tahun. Teror di Mabes Polri itu terjadi saat anggota Brimob baru selesai salat Isya berjamaah di Masjid Faletehan. Pelaku yang juga ikut salat, tiba-tiba berteriak "thogut" dan "kafir" sambil mengeluarkan pisau. Dia menyerang dua korban yang paling dekat dengannya.
Baca juga: Teror di Mabes Polri, Rumah Mulyadi Empang Digerebek Polisi
Pelaku kemudian lari sejauh kurang lebih 200 meter ke arah terminal Blok M. Polisi sempat melepas tembakan peringatan dan meminta pelaku menyerah. tetapi pelaku justru berusaha menyerang polisi sambil berteriak "thogut" dan "kafir". Polisi akhirnya mengarahkan tembakan ke tubuh pria itu. Jenazah pelaku teror saat ini sudah berada di Rumah Sakit Polri Kramatjati untuk diotopsi.
Dua anggota brimob yang menjadi korban sempat dibawa ke Rumah Sakit Pusat Pertamina, Kebayoran Baru. Tetapi, keduanya kemudian dipindahkan ke Rumah Sakit Polri Said Sukanto, Kramat Jati, Jakarta Timur. Kondisi keduanya membaik.
ARKHELAUS W. | INGE KLARA SAFITRI
Video Terkait:
Aksi Teror di Mabes Polri, 2 Anggota Brimob Ditusuk usai Salat Isya