Jusuf Kalla: Negara Kuat Didukung Para Pengusaha Kuat  

Reporter

Editor

Budi Riza

Sabtu, 1 Juli 2017 16:18 WIB

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengunjungi pusat perbelanjaan di Makassar, 28 Juni 2017. Foto: Sekretariat Wakil Presiden

TEMPO.CO, Makassar - Wakil Presiden RI Jusuf Kalla mengatakan pengusaha harus mendapat dukungan. Ini karena pengusaha berperan memberikan pekerjaan kepada masyarakat. Bahkan, negara yang maju pasti didukung para pengusaha yang kuat.

"Tak ada negara yang maju tanpa pengusaha yang kuat. Yang memberikan pekerjaan masyarakat itu kan pengusaha bukan pemerintah," kata Jusuf Kalla saat menghadiri pertemuan Saudagar Bugis Makassar di Hotel Fourt Point by Sheraton Makassar, Sabtu, 1 Juli 2017.

Baca: Ribuan Warga Hadiri Open House JK, Acara Dibuka Lebih Awal

Menurut Kalla, peran pengusaha sangat penting karena mereka yang menghubungkan pulau-pulau di Indonesia serta produsen dan konsumen. Sehingga untuk menjadi pengusaha yang maju maka diperlukan ide-ide kreatif dan inovatif.

"Siapa yang bayar pajak kalau bukan pengusaha. Jadi semangat pengusaha ditumbuhkan," tutur JK, sapaan Jusuf Kalla.

Baca: Seusai Lebaran, Wapres JK Kunjungi Proyek Infrastruktur Makassar

Dia menjelaskan seseorang bisa menjadi pengusaha itu tanpa harus bersekolah tinggi karena yang bisa mengajarkannya hanya dari pengalaman kesuksesan dan kegagalan.

"Kenapa menteri tak bisa mengajar pengusaha? Karena mereka belajar dari kesuksesan dan kegagalan bukan diukur dari sekolahnya. Kalau dari belajar maka profesor juga bisa berdagang luar biasa."

Karena itu, JK melanjutkan, negeri ini perlu keseimbangan pengusaha Tionghoa, Bugis Makassar, Aceh, Jawa, Minang, Bali, dan Padang. "Kalau hanya pengusaha Tionghoa yang maju terus yang lain tidak maka tidak seimbang," kata JK memeparkan. "Tapi pengusaha Bugis Makassar dan Padang itu mudah bergaul."

Bahkan, kata JK, polisi dan tentara kuat lantaran pengusaha yang bayar pajak dan 25 persen saham pemerintah itu ada pada pengusaha dalam bentuk pajak penghasilan. "Jadi kita bukan berbicara suku tapi negara dan Indonesia harus perkuat perekonomian sosialnya. Ingat juga pengusaha agar memajukan daerahnya, misalnya perbaiki rumahnya sendiri," ujar JK.

Kendati demikian, ucap dia, masih banyak mahasiswa yang berharap menjadi pegawai negeri. Padahal banyak orang makmur dan sukses bukan karena pegawai tapi menjadi pengusaha.

"Zaman dulu kalau mahasiswa ditanya mau jadi apa, jawabnya PNS. Tapi banyak orang makmur itu karena pengusaha. Itulah setiap pertemuan, bagus kalau ada mahasiswa diundang," ujar orang nomor dua di Indonesia ini.

DIDIT HARIYADI

Berita terkait

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

1 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

3 hari lalu

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.

Baca Selengkapnya

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

5 hari lalu

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

Presiden Jokowi mendiskusikan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu Cina, pernah akan dibangun pada 2018.

Baca Selengkapnya

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

5 hari lalu

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

16 hari lalu

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

Open house yang diadakan oleh JK dihadiri oleh Anies Baswedan, Hamdan Zoelva, hingga Tom Lembong selaku perwakilan koalisi perubahan.

Baca Selengkapnya

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

16 hari lalu

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

Jusuf Kalla menilai positif kunjungan Roeslan Roeslani ke rumah Megawati Soekarnoputri. Soal rekonsiliasi nasional, ia menilai ada banyak waktu lain.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

16 hari lalu

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

Anies Baswedan bersamuh dengan Jusuf Kalla pada hari pertama Lebaran. Mengaku tak bicara soal politik.

Baca Selengkapnya

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

17 hari lalu

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) akan merayakan hari raya Idul Fitri 1445 H atau 2024 M di Jakarta. Rencananya, JK juga akan menerima kunjungan para kolega di kediaman pribadinya di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Lebaran, Anies Baswedan Gelar Open House di Rumahnya hingga Sowan ke JK

17 hari lalu

Lebaran, Anies Baswedan Gelar Open House di Rumahnya hingga Sowan ke JK

Calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan, bakal merayakan lebaran tahun ini di Jakarta. Rencananya, Anies akan salat id di masjid dekat rumahnya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Setelah itu, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut akan bersilaturahmi dengan tokoh-tokoh partai politik pengusungnya dan para politikus senior.

Baca Selengkapnya

Arti 9 Pilar di Gedung MK, Begini Sejarah Pembangunannya 17 Tahun Lalu

35 hari lalu

Arti 9 Pilar di Gedung MK, Begini Sejarah Pembangunannya 17 Tahun Lalu

Di depan Gedung MK terdapat 9 pilar besar, apa artinya? Ini riwayat pembangunannya di Jalan Merdeka Barat, Jakarta.

Baca Selengkapnya