Menko Polhukam Wiranto menjawab pertanyaan awak media usai menggelar pertemuan tertutup dengan Duta Besar Spanyol untuk Indonesia Jose Maria Matres Manso, di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, 21 Juni 2017. TEMPO/Imam Sukamto
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Jenderal (Purn) Wiranto mengharapkan tak ada aktivitas yang meresahkan di hari Idul Fitri 1438 hijriah ini. Wiranto juga mengatakan telah memantau kondisi keamanan saat ini dan tak menemukan kejadian mencolok, kecuali insiden penyerangan Markas Polda Sumatera Utara, dini hari tadi.
"Kita berdoa kegiatan masyarakat semua tidak terganggu oleh hal yang bisa bikin kita resah," kata Wiranto saat ditemui usai salat Idul Fitri di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Ahad, 25 Juni 2017.
Wiranto mengatakan telah memantau keamanan nasional dalam beberapa hari terakhir. Baik terkait mudik Lebaran maupun keamanan keseluruhan. Ia mengatakan hingga saat ini, situasi di seluruh Indonesia masih terpantau stabil. "Secara umum laporan semua kondusif, ada beberapa kejadian tapi bisa ditangani," kata dia.
Wiranto berharap dalam momen Lebaran ini, masyarakat Indonesia dapat lebih bersatu. Apalagi Indonesia memiliki dasar budaya yang kuat terkait toleransi. Hal ini, kata dia, bisa menjadi modal kuat untuk menghadapi tantangan ke depan."Tantangan ke depan akan sangat beragam, tanpa bersatu gak mungkin bisa lawan itu," kata Wiranto.
Wiranto salat Ied di Istiqlal, sekaligus mendampingi Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Selain Wiranto, hadir pula Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri, Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Zulkifli Hasan, juga Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Mochammad Iriawan.
Quraish Shihab menjadi pengisi khotbah itu. Ia menyampaikan khotbah bertemakan Idul Fitri dan semangat memperkokoh persatuan dan kesatuan. Salat Ied diikuti ribuan jemaah. Meski menumpuk hingga halaman masjid, namun tak ada jamaah yang meluber hingga ke jalan raya.