Putusan Tata Usaha Negara DL Sitorus Dibatalkan

Reporter

Editor

Rabu, 29 November 2006 20:57 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (TUN) Jakarta membatalkan putusan Pengadilan TUN yang menyatakan Surat Menteri Kehutanan tentang pencabutan izin pengelolaan perkebunan kelapa sawit milik pengusaha DL Sitorus tidak berlaku. Dengan putusan itu, Pengadilan Tinggi mensahkan keputusan Menteri Kehutanan untuk mencabut izin pengelolaan perkebunan di dalam kawasan hutan register 40 Padang Lawas, Sumatera Utara.Majelis hakim Pengadilan Tinggi TUN yang dipimpin hakim Soegeng beranggotakan Jacob Gerungan dan Soemarjono memutus perkara itu pada pekan lalu. ”Putusannya membatalkan putusan pengadilan tingkat pertama,” ujar Bachtiar, Panitera Sekretaris Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara, saat ditemui Tempo di ruang kerjanya Rabu (29/11). Kasus ini bermula dari terbitnya Surat Menteri Kehutanan pada 13 Oktober 2004 tentang pencabutan permohonan pengelolaan perkebunan di dalam kawasan hutan register 40 Padang Lawas, Sumatera Utara. Salah satu pengelolanya di kawasan itu adalah DL Sitorus, terdakwa kasus dugaan korupsi penguasaan hutan produksi negara di Kawasan Padang Lawas, Sumatera Utara. Saat ini Sitorus masih mendekam di tahanan kejaksaan.Surat keputusan itu digugat karena dinilai bertentangan dengan surat keputusan menteri sebelumnya pada 2002 yang mengizinkan pengelolaan perkebunan register 40 Padang Lawas. Pada Juli 2006, Pengadilan Tata Usaha Negara (tingkat pertama) mengabulkan gugatan. Tapi, pengadilan banding sebaliknya membatalkan putusan.Bachtiar mengatakan, berkas putusan banding akan segera diserahkan ke pengadilan tingkat pertama. ”Putusan akan segera diserahkan. Saat ini tinggal menunggu tanda tangan majelis,” ujarnya.Amir Syamsuddin, pengacara DL Sitorus, mengatakan belum mengetahui putusan banding itu. Ia menyatakan belum bisa berkomentar jauh karena salinan putusan belum diterima. Amir hanya berujar,”Biasa saja, toh, kami masih bisa mengajukan kasasi atas putusan itu.” Kendati begitu, Amir tampak kecewa atas putusan itu. Dia menilai, kondisi seperti ini akan menyulitkan dalam berinvestasi. Tito Sianipar | Sukma Loppies

Berita terkait

Menteri Raja Juli Temui Kapolri, Beberkan Berbagai Masalah Kehutanan

1 hari lalu

Menteri Raja Juli Temui Kapolri, Beberkan Berbagai Masalah Kehutanan

Menteri Kehutanan Raja Juli menemui Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk kerja sama penegakan hukum di lingkungan kehutanan.

Baca Selengkapnya

Kementerian Kehutanan Segera Susun MoU Baru dengan Polri untuk Penegakan Hukum

1 hari lalu

Kementerian Kehutanan Segera Susun MoU Baru dengan Polri untuk Penegakan Hukum

Menteri Kehutanan Raja Juli menemui Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk penyusunan MoU penegakan hukum di masalah kehutanan.

Baca Selengkapnya

Raja Juli Berkomitmen Berantas Potensi Kebocoran Anggaran di Kementerian Kehutanan

13 hari lalu

Raja Juli Berkomitmen Berantas Potensi Kebocoran Anggaran di Kementerian Kehutanan

Menteri Kehutanan Kabinet Merah Putih, Raja Juli Antoni, mengatakan akan bertanggung jawab terhadap potensi-potensi kebocoran anggaran di Kementerian Kehutanan.

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Menteri, Siti Nurbaya Bakar Menyampaikan Pesan kepada Dua Menteri Penggantinya di Kabinet Prabowo

14 hari lalu

Tidak Lagi Jadi Menteri, Siti Nurbaya Bakar Menyampaikan Pesan kepada Dua Menteri Penggantinya di Kabinet Prabowo

Mantan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar menyoroti sejumlah isu kunci, seperti keanekaragaman hayati dan EUDR.

Baca Selengkapnya

Kementerian Lingkungan Hidup Dipisah dari Kehutanan, Menteri Hanif: Pelayanan Publik Jalan Seperti Biasa

15 hari lalu

Kementerian Lingkungan Hidup Dipisah dari Kehutanan, Menteri Hanif: Pelayanan Publik Jalan Seperti Biasa

Pemerintah memisah kementerian lingkungan hidup dengan kementerian kehutanan. Prabowo memilih Hanif Faisol Nurofiq sebagai menteri lingkungan hidup.

Baca Selengkapnya

AIPA, FAO, dan IISD Bahas Implementasi Investasi Pangan dan Kehutanan

26 Juli 2024

AIPA, FAO, dan IISD Bahas Implementasi Investasi Pangan dan Kehutanan

Hasil dari investasi berkelanjutan diharapkan dapat menjadi alat penting memajukan rantai nilai pertanian dan investasi di seluruh Asia Tenggara

Baca Selengkapnya

KLHK Jerat Dua Tersangka Tambang Ilegal Batu Bara di Kawasan Penyangga IKN Nusantara

7 Maret 2024

KLHK Jerat Dua Tersangka Tambang Ilegal Batu Bara di Kawasan Penyangga IKN Nusantara

KLHK menetapkan dua operator excavator sebagai tersangka tambang ilegal batu bara di Tahura Bukit Soeharto, kawasan penyangga IKN Nusantara.

Baca Selengkapnya

Badan Kehutanan Amerika Pantau Penanganan Kebakaran Hutan di Kalimantan Tengah

25 Januari 2024

Badan Kehutanan Amerika Pantau Penanganan Kebakaran Hutan di Kalimantan Tengah

Kepala Badan Kehutanan AS Randy Moore menghargai langkah Indonesia dalam mengatasi krisis iklim.

Baca Selengkapnya

Rimbawan Muda: Debat Cawapres Gagal Elaborasi Partisipasi Masyarakat Adat

23 Januari 2024

Rimbawan Muda: Debat Cawapres Gagal Elaborasi Partisipasi Masyarakat Adat

Debat cawapres 2024 kedua dinilai Rimbawan Muda Indonesia (RMI) gagal memahami aspek tata kelola kehutanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pengusaha Sebut Indonesia telah Buka Skema Perdagangan Karbon Serap Emisi Gas Rumah Kaca

10 November 2023

Pengusaha Sebut Indonesia telah Buka Skema Perdagangan Karbon Serap Emisi Gas Rumah Kaca

Indonesia telah membuka skema perdagangan karbon untuk meningkatkan serapan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) dari sektor kehutanan dan penggunaan lahan.

Baca Selengkapnya