BAP DPD RI Konsultasi Ke BPK RI Soal Aspirasi Masyarakat

Kamis, 15 Juni 2017 18:06 WIB

BAP DPD RI Konsultasi Ke BPK RI Soal Aspirasi Masyarakat

INFO NASIONAL - Badan Akuntabilitas Publik Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (BAP DPD RI) mendatangi BPK RI untuk konsultasi mengenai aduan masyarakat mengenai masalah belum dibayarnya pesangon para pensiunan BRI dan sengketa tanah antara masyarakat dan PT. KAI di Provinsi Lampung. Berdasarkan aduan tersebut BAP DPD RI meminta kewenangan BPK RI untuk melakukan audit terhadap tata kelola keuangan yayasan dana pensiun BRI. “Kami tidak ingin masuk ke sengketa antara pensiunan BRI dan PT. Bank BRI, namun kami ingin BPK mengaudit tata kelola keuangan terhadap BRI, agar lebih jelas aliran uang yayasan dana pensiunnya”, jelas Ketua BAP DPD RI Abdul Gafar Usman.


Sebelumnya Persatuan Paguyuban Pensiunan BRI mengadu ke DPD RI terkait uang pesangon untuk 1.339 orang pensiunan BRI senilai Rp 273.533.140.089 yang belum dibayar. Berdasarkan telaah dari BPK RI mengenai kasus tersebut yaitu pengelolaan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) BRI saat ini dikelola oleh unit bisnis Bank BRI sehingga merupakan ranah dari keuangan negara. Hal ini berarti bagian dari obyek pemeriksaan BPK.


Sementara itu Eddy Mulyadi Soepardi, Anggota VII BPK RI mengatakan bahwa dana pensiun yang menjadi masalah krusial adalah soal penempatan investasi dana tersebut. Ia menjelaskan DPD RI bisa meminta BPK RI untuk mengaudit yayasan dana pensiun BRI. Eddy menjelaskan mekanisme permintaan audit yaitu setelah BAP DPD RI bersurat kepada BPK RI, maka akan dibahas di sidang badan untuk mendapat persetujuan 9 badan. “Dana pensiun BRI merupakan lingkup keuangan negara jadi kita bisa mengauditnya, kita melakukan pemeriksaan tujuan tertentu terhadap pengelolaan dana pensiun, dari sana kita bisa lihat arahnya,” urai Eddy Mulyadi.


Selanjutnya BAP DPD RI juga meminta kejelasan BPK RI mengenai aset tanah di Provinsi Lampung yang diklaim milik PT.KAI, sementara warga di sekitar rel telah menghuni daerah tersebut selama 50 tahun. “Menteri keuangan sudah menjelaskan secara akumulasi tapi tidak bisa menjelaskan secara konkret, apakah ini memang menjadi aset negara atau bagaimana?”, kata Abdul Gafar Usman.


Terkait aset tanah PT.KAI, BPK RI akan mengkonfirmasi ke Kementerian Keuangan bagaimana proses tanah ini masuk menjadi milik PT. KAI. “Namun karena sudah masuk ranah peradilan, apapun temuan kami tidak bisa membatalkan putusan pengadilan”, ujar Agus Joko Pramono, Anggota II BPK RI. (*)

Advertising
Advertising

Berita terkait

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

10 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Begini Pengaturan Soal Zoonosis dan Masyarakat Adat dalam RUU KSDAHE

18 hari lalu

Begini Pengaturan Soal Zoonosis dan Masyarakat Adat dalam RUU KSDAHE

Sejumlah aspek dalam RUU KSDAHE dianggap masih memerlukan penguatan dan penyelarasan.

Baca Selengkapnya

Ditarget Rampung Tahun Ini, Begini RUU KSDAHE Beri Ruang Dukungan untuk Konservasi Internasional

19 hari lalu

Ditarget Rampung Tahun Ini, Begini RUU KSDAHE Beri Ruang Dukungan untuk Konservasi Internasional

Rancangan Undang-undang tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya atau RUU KSDAHE ditarget segera disahkan pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Lupakan Kejadian Pilkada Jatim 2018, LaNyalla Hadiri Open House Prabowo Subianto

25 hari lalu

Lupakan Kejadian Pilkada Jatim 2018, LaNyalla Hadiri Open House Prabowo Subianto

Ketua DPD RI LaNyalla Mahmud Mattaliti menghadiri open house presiden terpilih Prabowo Subianto

Baca Selengkapnya

Didorong Maju Pilkada Depok, Begini Jawaban Nyeleneh Komeng

32 hari lalu

Didorong Maju Pilkada Depok, Begini Jawaban Nyeleneh Komeng

"Tertarik atau enggaknya, saya kan orang bukan tambang ya, jadi kita akan lihat ke sana," kata Komeng.

Baca Selengkapnya

Inilah Daftar 25 Instansi Pemerintah yang Siap Pindah ke IKN

46 hari lalu

Inilah Daftar 25 Instansi Pemerintah yang Siap Pindah ke IKN

Sebanyak 25 Instansi yang terdiri dari 12 ribu pegawai akan dipindahkan ke IKN melalui beberapa tahap.

Baca Selengkapnya

Calon Anggota DPD asal NTT Gugat Hasil Pemilu ke MK

47 hari lalu

Calon Anggota DPD asal NTT Gugat Hasil Pemilu ke MK

El Asamau menduga ada kecurangan dalam proses penghitungan suara pemilihan senator di Nusa Tenggara Timur.

Baca Selengkapnya

Komeng Raih 5,3 Juta Suara, 'Juara' DPD Jawa Barat

47 hari lalu

Komeng Raih 5,3 Juta Suara, 'Juara' DPD Jawa Barat

Komedian Alfiansyah Komeng menjadi pemenang perolehan suara DPD daerah pemilihan Jawa Barat dengan mengumpulkan 5,3 juta suara lebih.

Baca Selengkapnya

Raih 5,3 Juta Suara, Komeng Dipastikan Lolos ke DPD RI

47 hari lalu

Raih 5,3 Juta Suara, Komeng Dipastikan Lolos ke DPD RI

Komedian Alfiansyah Komeng dipastikan lolos ke Senayan.a memperoleh 5.399.699 suara, dari 27 kabupaten/kota Se - Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Empat Calon Anggota DPD Jawa Barat dengan Suara Terbanyak, Komeng Unggul Telak

48 hari lalu

Empat Calon Anggota DPD Jawa Barat dengan Suara Terbanyak, Komeng Unggul Telak

Rapat pleno terbuka yang dipimpin Komisioner KPU Jawa Barat Ahmad Nur Hidayat mengesahkan hasil rekapitulasi calon anggota DPD.

Baca Selengkapnya