TEMPO Interaktif, Solo:PLN Area Pelayanan dan Jaringan (AJP) Surakarta melakukan pemadaman bergilir aliran listrik ke sejumlah pabrik menyusul defisitnya energi listrik karena berkurangnya pasokan bahan bakar gas ke beberapa pembangkit. Menurut Manajer PLN APJ Surakarta, J Wahjana, untuk wilayah eks Karesidenan Surakarta minus Klaten dan Boyolali, terjadi pengurangan sebanyak 23,4 megawatt dari total kebutuhan sebesar 400 megawatt per hari. "Pemadaman bergilir sudah sejak Kamis (23/11) lalu," kata dia, Sabtu (25/11).Menurut Wahjono, dua industri di Wonogiri terpaksa tidak dialiri listrik pada hari itu. Selain itu sebagian wilayah Wonogiri juga mendapatkan jatah pemadaman bergilir karena ternyata pemadaman dua pabrik tersebut belum bisa menutup defisit energi listrik di APJ Surakarta. Pemadaman dilakukan secara bergilir dari satu daerah ke daerah. Wahjono mengatakan kalau Jum'at kemarin enam perusahaan yang mendapatkan jatah pemadaman. "Pabrik yang yang mendapatkan pemadaman adalah perusahaan besar yang memiliki genset," ujar Wahyana.Pemadaman listrik bergilir ke perusahaan tersebut merupakan langkah yang terpaksa dilakukan, karena jika tidak pemadaman akan menimpa pelanggan umum, yang kebanyakan dari kalangan rumah tangga. Wahyana mengatakan sampai saat ini belum ada perusahaan yang mengeluh lantaran sudah ada kesepakatan sebelumnya, bahwa jika sewaktu-waktu terjadi defisit maka perusahaan besar harus dipadamkan. "Jika ada defisit, maka pelanggan umum yang diprioritaskan mendapat aliran listrik," ujarnya.Pembangkit listrik yang mengalami gangguan itu antara lain PLTU Paiton swasta unit 8 dengan kapasitas 600 MW, PLTU Tanjung Jati B unit 2 dengan kapasitas 600 MW, PLTGU Cilegon, dan PLTU Gresik. Kerusakan pembangkit besar itu secara otomatis akan membuat sistem kelistrikan Jawa-Bali mengalami defisit energi sebanyak 1.030 MW. "Jawa Tengah dan Yogyakarta mendapat pengurangan jatah 162 MW yang kemudian dibagi kepada 11 APJ dan APJ Surakarta mendapat aloaksi 24,3 MW," katanya. Imron Rosyid
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, melalui Dinas Lingkungan Hidup, kembali menggelar aksi hemat energi dan pengurangan emisi karbon dengan memadamkan lampu di sejumlah titik dan gedung di wilayah Jakarta.