Presiden Minta Pemda Perhatikan Kesejahteraan Tenaga Medis

Reporter

Editor

Jumat, 24 November 2006 19:44 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Presiden Susilo Bambang Yudhoyono minta pemerintah daerah lebih memperhatikan pelayanan kesehatan dan kesejahteraan tenaga medis di wilayahnya. "Desentralisasi di bidang kesehatan belum berjalan dengan baik," kata Yudhoyono dalam sambutannya saat membuka Muktamar Ikatan Dokter Indonesia ke -26 di Istana Negara, Jumat (24/11).Yudhoyono mengatakan, pemda wajib memperhatikan pelayanan kesehatan dan kesejahteraan tenaga medis di daerahnya. Apalagi, kata dia, dalam otonomi daerah pemerintah pusat telah mendistribusikan kewenangan dan pendapatan negara kepada pemda.Yudhoyono meminta Departemen Kesehatan dan pemda untuk membuat sistem yang memberikan kesejahteraan dan kesempatan pengembangan karir kepada tenaga medis yang bertugas di daerah. Perhatian terhadap kesejahteraan tenaga medis, kata dia, bisa berupa perbaikan gaji ataupun pemberian insentif. Presiden menilai perhatian pemda kepada tenaga medis diperlukan untuk mengatasi kurangnya jumlah tenaga kesehatan di daerah.Pemerintah, kata dia, akan membangun sistem serupa dengan yang diberlakukan di TNI. Dalam sistem tersebut, jelasnya, anggota TNI yang bertugas di daerah terpencil sekalipun tetap memiliki harapan untuk mengembangkan karirnya di masa depan.Yudhoyono meminta pembangunan kesehatan seperti rumah sakit modern di daerah juga jangan sampai mengabaikan puskesmas dan akses pelayana kesehatan hingga daerah terpencil. Selain itu, Yudhoyono juga meminta para dokteruntuk mau ditempatkan di daerah karena banyak yang enggan melakukannya. "Boleh tampatkan saya dimana saja asalkan Monas masih kelihatan. Ada yang (bilang) begitu," ujarnya.Sementara itu secara terpisah, Ketua IDI Jakarta Prijo Sidipratomo, mengatakan pemda harus mau memberikan insentif untuk mengurangi ketimpangan jumlah dokter di kota besar dan daerah. Misalnya, kata dia, pemberian subsidi pendidikan kepada mahasiswa kedokteran sehingga ketika lulus mereka mau kembali ke daerahnya.Menurut Prijo ketimpangan pusat dan daerah yang memprihatinkan dalam pelayanan kesehatan juga terdapat dalam hal ketersediaan dokter spesialis. Menurutnya, sepertiga dari 14 ribu dokter spesialis berkumpul di Jakarta.Kondisi itu, kata dia, diperparah dengan minimnya jumlah dokter spesialis. Prijo mengatakan, jika seluruh dokter spesialis dibagi rata dengan 1.300rumah sakit di seluruhIndonesia maka masing-masing hanya mendapatkan dua tenaga spesialis.Padahal, kata dia, setiap rumah sakit minimal harus memiliki tenaga spesialis di biang bedah, penyakit dalam, kebidanan, dan anak. Karena itu, Prijo meminta institusi pendidikan untuk mengubah kebijakan masa waktu pendidikan spesialisasi."Pendidikan spesialis di luar negeri itu lima tahun tapi untuk kebutuhan negeri ini jangan diperpanjang dong," ujarnya. Ia mengusulkan pendidikan spesialissasi cukup tiga tahun dulu dan setelah itu bisa ditambah lewatjalan lainnya.Selain masalah pelayanan kesehatan di daerah, Presiden juga mengatakan pembangunan kesehatan di Indonesia masih terhambat masih tingginya angka penderita ataupun korban meninggal akibat penyakit infeksi dan penyakit menular. Rendahnya kesadaran masyarakat untuk hidup sehat, kata dia, juga membuat pembangunan kesehatan terhambat.OKTAMANDJAYA WIGUNA

Berita terkait

Bamsoet Soroti Pertanggungjawaban Hukum Dokter Spesialis

14 Juli 2023

Bamsoet Soroti Pertanggungjawaban Hukum Dokter Spesialis

Bamsoet menjadi penguji dalam ujian sidang tertutup mahasiswa Pascasarjana Program Doktor Hukum Universitas Borobudur.

Baca Selengkapnya

Kabupaten Bekasi Lirik Vaksinasi Covid-19 Bisa di Praktek Dokter hingga Bidan

30 September 2021

Kabupaten Bekasi Lirik Vaksinasi Covid-19 Bisa di Praktek Dokter hingga Bidan

Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan mengatakan setelah lebih dari 50 persen warga dapat vaksinasi Covid-19, progres vaksinasi tidak lagi signifikan.

Baca Selengkapnya

Pengakuan Calo Klinik Aborsi di Percetakan Negara Jakpus Meraup Untung Jumbo

26 September 2020

Pengakuan Calo Klinik Aborsi di Percetakan Negara Jakpus Meraup Untung Jumbo

Polda Metro Jaya menyebutkan calo klinik aborsi ilegal di Percetakan Negara, Jakarta Pusat meraup untung lebih banyak dibanding pemilik dan dokter.

Baca Selengkapnya

Klinik THT Ilegal Digrebek, Polisi: Lima Saksi Sudah Diperiksa

23 Januari 2020

Klinik THT Ilegal Digrebek, Polisi: Lima Saksi Sudah Diperiksa

Penyidik Polda Metro memeriksa lima orang saksi terkait penggerebekan klinik di Jakarta Utara lantaran mempekerjakan secara ilegal dokter asal Cina.

Baca Selengkapnya

Praktek Ilegal Klinik THT, Begini Dokter Asal Cina Raup Rp 1 M

23 Januari 2020

Praktek Ilegal Klinik THT, Begini Dokter Asal Cina Raup Rp 1 M

Seorang WNA asal Cina berinisial L, telah 3 bulan melakukan praktik ilegal penyembuhan sinusitis di Klinik Utama Cahaya Mentari, Jakarta Utara.

Baca Selengkapnya

Kasus Stem Cell Ilegal, Praktek Dokter Pelaku Terancam Dicabut

16 Januari 2020

Kasus Stem Cell Ilegal, Praktek Dokter Pelaku Terancam Dicabut

Menimbang terbongkarnya kasus praktik stem cell ilegal, Kemenkes menyebut izin praktik dr. Oeping sebagai dokter umum terancam dicabut.

Baca Selengkapnya

Waspadai Fenomena Dokteroid, Orang yang Ngaku-Ngaku Dokter

2 Februari 2018

Waspadai Fenomena Dokteroid, Orang yang Ngaku-Ngaku Dokter

Penipuan bisa terjadi di mana saja. Saat ini ada modus penipuan ala dokteroid. Dokter yang praktik dokter secara ilegal

Baca Selengkapnya

Kucing Suka Tempat Tinggi, Simak Kata Ahli

24 November 2017

Kucing Suka Tempat Tinggi, Simak Kata Ahli

Kucing menyukai tempat tinggi untuk memantau predatornya

Baca Selengkapnya

Korban Penodongan Dokter Praktik ALT Trauma Beberapa Hari

18 Oktober 2017

Korban Penodongan Dokter Praktik ALT Trauma Beberapa Hari

AS, korban penodongan senjata api oleh dokter praktik ALT, mengaku sempat trauma beberapa hari akibat peristiwa itu.

Baca Selengkapnya

Dokter Praktik Pengancam Tembak Karyawan Mundur dari RS Yadika

18 Oktober 2017

Dokter Praktik Pengancam Tembak Karyawan Mundur dari RS Yadika

Direktur Rumah Sakit Yadika Hendrik Silo mengatakan dokter praktik ALT memohon maaf kepada korban, AS, dan menyatakan keluar dari RS Yadika.

Baca Selengkapnya