Seperti Ini Aktivitas Gudang PT Garam Pasca Dirut Ditahan
Editor
Budi Riza
Selasa, 13 Juni 2017 07:43 WIB
TEMPO.CO, Gresik – Pascapenahanan Direktur Utama PT Garam, Achmad Budiono, pada akhir pekan lalu, aktivitas di gudang milik perusahaan tidak terlihat ramai hari ini, Senin, 12 Juni 2017. Gudang penyimpanan garam milik perusahaan pelat merah itu beralamat di Jalan Kapten Sarmo Sugondo 234, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik.
Kawasan industri Kebomas berjarak sekitar satu kilometer dari gerbang perbatasan antara Kabupaten Gresik dan Kota Surabaya, Jawa Timur. PT Garam bertetangga dengan BUMN lainnya, seperti Barata Indonesia.
Baca: Bareskrim Polri Tangkap Direktur Utama PT Garam
Akses jalan menuju lokasi belum beraspal. Kontur tanah urukan berwarna cokelat kekuningan, sedikit terjal dan berbatu, dengan bekas tapak ban truk yang telah mengering terlihat di sana-sini.
Dua mobil tampak diparkir di depan gedung utama berwarna cokelat. Satu backhoe dan beberapa sepeda motor pekerja terparkir di beberapa sudut gudang dan pos jaga. Saat Tempo berkunjung ke sana, hanya terlihat satu-dua pegawai yang duduk-duduk di depan gudang maupun bangunan kantor utama.
Baca: Penangkapan Dirut PT Garam, Bareskrim: Negara Rugi Rp 3,5 Miliar
“Enggak ada aktivitas mbak, sepi. Direksi di kantor Surabaya semua,” ujar seorang petugas keamanan bernama Hoday dengan logat Madura yang kental. Sepinya aktivitas itu, kata dia, sudah terjadi sejak awal tahun karena tidak banyak hasil produksi garam yang dikirim ke gudang ini.
Kemarau basah berkepanjangan menyebabkan hasil produksi garam rakyat anjlok. Itu berdampak pula pada pasokan ke gudang PT Garam. “Ya, pokoknya sepi sudah lama karena di sana (Madura) musimnya jelek,” tutur dia.
Sekilas, gudang-gudang yang dicat biru dan kuning itu kosong. Dari balik pintu salah satu gudang yang terbuka, hanya ada belasan karung garam yang teronggok di tengah lantai yang kosong melompong. Satu penjaga tampak duduk terantuk di kursi.
Hoday mengatakan ia dan pekerja lainnya optimistis panen musim ini lebih menghasilkan daripada sebelumnya. “Nanti bulan-bulan depan baru mulai ramai. Di Madura sudah ada beberapa yang panen kok,” ucap dia.
Direktur Pemasaran PT Garam, Ali Mahdi, mengatakan dari 75 ribu ton yang diimpor semuanya sudah terjual habis. Namun masih ada sekitar 10 ribu ton yang disimpan di gudang Gresik.
“Sebenarnya 10 ribu ton itu tinggal diambil pemiliknya. Tapi belum diambil karena sekarang keburu diberi police line,” kata Ali kepada Tempo.
ARTIKA RACHMI FARMITA