MTQ di Istana Kepresidenan Sepi Peserta, Kok Bisa?

Reporter

Senin, 12 Juni 2017 15:25 WIB

TEMPO/Andry Prasetyo

TEMPO.CO, Jakarta - Kompetisi MTQ (Musabaqah Tilawatil Quran) di Istana Kepresidenan tak seramai yang dibayangkan awak media, Senin, 12 Juni 2017. Dari proyek 100 peserta, tak sampai 50 peserta yang hadir. Hal itu tampak dari sajadah seluas 100 meter persegi di tengah Istana Negara yang tak terisi sampai separuhnya.

Menurut Direktur Penerangan Agama Islam Kementerian Agama, Khaeruddin, minimnya peserta ini bukan karena rendahnya minat. Sebaliknya, menurutnya, kompetisi MTQ ini diminati namun tak semua calon pesertanya mampu untuk mengikuti. Calon peserta yang dimaksud di sini adalah anak yatim piatu.

Baca juga:
Menteri Lukman Mengklaim MTQ Kembali ke Khittahnya


"Terus terang tidak mudah menggelar acara ini. Tidak semua lancar membaca Al-Quran. Tapi, yang hadir hari ini, semuanya benar-benar asli anak yatim piatu," ujar Khaeruddin di Istana Negara.

Berdasarkan keterangan yang diterima Tempo, total peserta yang dijadwalkan hadir dalam kompetisi MTQ pertama khusus anak yatim piatu ini adalah 33 orang. Namun, ketika acara dimulai pada pukul 11.42 tadi, molor 42 menit dari jadwal semula, hanya 18 yang hadir.

Baca pula:
Membuka MTQ, Presiden Jokowi Kritik Sifat Serakah


Kehadiran 18 peserta tersebut hanya mampu menutupi sebagian kecil lokasi kompetisi. Meski para pendamping peserta, staf Istana Kepresidenan, maupun staf kementerian ikut duduk di arena kompetisi, tak sampai separuh lokasi terisi.

Menanggapi sepinya peserta, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy selaku pembuka acara hanya bisa maklum. Menurutnya, memang tak gampang mencari peserta yang pandai membaca Al-Quran hingga 30 Juz. Ia bahkan menyindir dirinya sendiri yang baru lancar membaca Quran kala mengenyam pendidikan SMP.

"Pasti sulit untuk Kementerian Agama memilih peserta MTQ yang sangat-sangat spesifik. Tugasnya malah relatif lebih mudah, cari calon penerima KIP yang bisa baca Quran dengan baik," ujar Muhadjir dengan nada bercanda.

Terlepas dari banyak atau sedikitnya peserta kompetisi MTQ hari ini, Muhadjir menyampaikan bahwa hal yang utama adalah Al-Quran tetap dianggap sebagai hal yang penting. Ia tak mau Al-Quran sepenuhnya dikesampingkan.

Kepada peserta, Muhadjir berkata, memahami dan mempelajari Al-Quran adalah hal penting. Banyak manfaat bisa didapat dari memahami Al-Quran. Salah satu buktinya, kata ia, banyak universitas negeri seperti UGM, UI, dan ITB yang memberikan beasiswa prestasi terkait Al-Quran.

"Saya jadi iri kalau kecil-kecil begini sudah bisa baca Al-Quran 30 juz. Saya, kalau bisa mengulang, saya mau hafal Quran dari awal," ujarnya ,mengakhiri.

ISTMAN MP

Berita terkait

Hari Kesiapsiagaan Bencana 2024, Muhadjir Effendy: Bencana Bukan Urusan Sembarangan

16 jam lalu

Hari Kesiapsiagaan Bencana 2024, Muhadjir Effendy: Bencana Bukan Urusan Sembarangan

Menko PMK Muhadjir Effendy meminta Sumatera Barat bisa mencanangkan sadar bencana setiap harinya dalam puncak Hari Kesiapsiagaan Bencana 2024.

Baca Selengkapnya

Menko PMK Muhadjir Effendy Harap MK Hasilkan Putusan Terbaik dalam Sengketa Pilpres

5 hari lalu

Menko PMK Muhadjir Effendy Harap MK Hasilkan Putusan Terbaik dalam Sengketa Pilpres

Muhadjir mengatakan, putusan terbaik perlu dibuat karena MK merupakan lembaga hukum tertinggi. Keputusan MK juga tidak bisa diganggu gugat.

Baca Selengkapnya

Beda Sikap PDIP dan Relawan Jokowi Soal Wacana Pertemuan dengan Megawati

12 hari lalu

Beda Sikap PDIP dan Relawan Jokowi Soal Wacana Pertemuan dengan Megawati

Relawan Jokowi menilai silaturahmi dengan Megawati penting dan strategis dalam kerangka kebangsaan dan kenegaraan.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Blak-blakan Kritik 3 Menteri Jokowi di Sidang Sengketa Pilpres: Mereka Hanya Baca Pidato Kenegaraan

13 hari lalu

Faisal Basri Blak-blakan Kritik 3 Menteri Jokowi di Sidang Sengketa Pilpres: Mereka Hanya Baca Pidato Kenegaraan

Faisal Basri menanggapi kesaksian empat menteri Presiden Jokowi dalam sidang sengketa Pilpres 2024. Tiga di antaranya disebut hanya membaca pidato.

Baca Selengkapnya

Diskon Tarif Tol Trans Jawa Arus Mudik dan Arus Balik Sampai Kapan? Catat Tanggal dan Ruas Jalan Tolnya

14 hari lalu

Diskon Tarif Tol Trans Jawa Arus Mudik dan Arus Balik Sampai Kapan? Catat Tanggal dan Ruas Jalan Tolnya

Batas waktu diskon tarif Tol Trans Jawa untuka rus mudik dan arus balik, sampai kapan dan di ruas jalan tol mana saja?

Baca Selengkapnya

Respons PDIP hingga Istana Soal Wacana Pertemuan Jokowi dan Megawati

15 hari lalu

Respons PDIP hingga Istana Soal Wacana Pertemuan Jokowi dan Megawati

Istana Kepresidenan menyatakan Presiden Jokowi sangat terbuka untuk bersilaturahmi dengan siapa saja, apalagi dengan tokoh-tokoh bangsa.

Baca Selengkapnya

Istana Minta Maaf, Ini Kronologi Open House Jokowi Ricuh

17 hari lalu

Istana Minta Maaf, Ini Kronologi Open House Jokowi Ricuh

Istana meminta maaf karena tak bisa mengakomodasi semua warga yang mengikuti acara open house Jokowi.

Baca Selengkapnya

Riwayat Pendidikan 4 Menteri Jokowi yang Beri Keterangan Saat Sidang Sengketa Pilpres di MK

20 hari lalu

Riwayat Pendidikan 4 Menteri Jokowi yang Beri Keterangan Saat Sidang Sengketa Pilpres di MK

Ini pendidikan terakhir 4 menteri Jokowi yang dipanggil MK pada sidang sengketa pilpres: Sri Mulyani, Risma, Muhadjir Effendy, Airlangga Hartarto.

Baca Selengkapnya

Ketua MK Tegur Muhadjir karena Bela Jokowi soal Bagi-bagi Bansos

21 hari lalu

Ketua MK Tegur Muhadjir karena Bela Jokowi soal Bagi-bagi Bansos

Menko PMK Muhadjir sempat kena tegur Hakim MK karena dianggap memberikan pembelaan untuk program bansos yang dilakukan Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jadi Saksi Sengketa Pilpres di MK, Muhadjir Sebut Tak Ada Pejabat 100 Persen Netral

21 hari lalu

Jadi Saksi Sengketa Pilpres di MK, Muhadjir Sebut Tak Ada Pejabat 100 Persen Netral

Muhadjir Effendy menyatakan tidak ada pejabat yang netral karena setiap orang memiliki preferensi dan tendensi politik.

Baca Selengkapnya