Petani Panik dengan Rencana Kenaikan Harga Pupuk

Reporter

Editor

Jumat, 24 November 2006 01:32 WIB

TEMPO Interaktif, Sukoharjo:Meski pemerintah telah membatalkan untuk sementara kenaikan harga pupuk, namun petani terlanjur panik. Di Sukoharjo, para petani melakukan aksi borong dengan membeli pupuk lebih awal guna menghadapi musim tanam akhir November ini. Mereka khawatir akan kesulitan mendapatkan pupuk dengan harga eceran versi pemerintah sebesar Rp 1.200 per kilogram. "Kalau harga pupuk tiba-tiba naik, kami yang kerepotan sendiri," kata Suradi, seorang petani di Nguter, Sukoharjo, kemarin.Kepala Dinas Pertanian Sukoharjo Sri Sutarni membenarkan terjadinya pembeliaan dalam jumlah yang cukup banyak oleh para petani di daerahnya. Namun, dia menilai pembelian yang dilakukan petani tersebut masih dalam batas yang wajar. Dia melihat tidak ada upaya penimbunan pupuk untuk mencari keuntungan dengan menjualnya lagi saat pemerintah benar-benar menaikkan harga. "Mereka hanya membeli lebih banyak dari biasanya untuk persediaan, supaya saat dibutuhkan tidak perlu repot mencari. Jadi, bukan penimbunan mengantisipasi kenaikan harga pupuk," kata dia.Menurut Sutarni, meski setiap daerah mendapatkan jatah pupuk bersubsid berdasarkan kuota yang ditetapkan di pemerintah, namun setiap kali memasuki musim tanam, kenyataan di lapangan petani selalu kesulitan untuk mendapatkan pupuk bersubsidi, khususnya urea. Suradi mengatakan, daripada kebingungan mendapatkan pupuk saat tanamannya membutuhkan, dia memutuskan membeli sekarang. "Bagaimana mau menimbun, beli tiga kuintal saja harus cari pinjaman dulu kok," kata Suradi.Kepala Perwakilan PT Pupuk Kaltim Wilayah Sukoharjo-Wonogiri, Santoso mengakui, dalam beberapa hari terakhir pembelian pupuk oleh masyarakat terhitung tinggi. Pembelian dalam jumlah besar itu terjadi setelah Menteri Pertanian Anton Apriantono menyatakan rencana pemerintah menaikkan harga eceran pupuk urea bersubsidi dari Rp 1.200 per kilogram menjadi 1.800 per kilogram pada awal 2007 mendatang. "Dari pantuan kami, hari ini sudah tidak ada lagi pembelian pupuk dalam jumlah banyak setelah dijelaskan kalau kenaikan pupuk urea batal dilakukan," kata dia. Imron Rosyid

Berita terkait

Banjir Selutut Orang Dewasa Menggenangi Sepaku, Begini Penjelasan Otorita IKN

11 jam lalu

Banjir Selutut Orang Dewasa Menggenangi Sepaku, Begini Penjelasan Otorita IKN

Juru Bicara Otorita IKN Troy Pantouw membenarkan banjir menggenangi Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kaltim, Jumat, 3 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

1 hari lalu

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

Kabupaten Luwu turut dilanda banjir dan longsor akibat hujan sejak Jumat dinihari, 3 Mei 2024. BNPB melaporkan 14 warga lokal meninggal dunia.

Baca Selengkapnya

33 Desa di Wajo Sulawesi Selatan Terendam Banjir, Listrik Padam di Tengah Evakuasi

1 hari lalu

33 Desa di Wajo Sulawesi Selatan Terendam Banjir, Listrik Padam di Tengah Evakuasi

Banjir merendam 33 desa di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan pada Jumat, 3 Mei 2024, pukul 03.03 WITA.

Baca Selengkapnya

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

1 hari lalu

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

Sebanyak 39 orang tewas dan 68 lainnya belum ditemukan akibat hujan lebat dan banjir yang melanda Rio Grande do Sul, Brasil.

Baca Selengkapnya

Wali Kota Depok Bicara Pembebasan Lahan Warga Terdampak Banjir Kali Pesanggrahan

2 hari lalu

Wali Kota Depok Bicara Pembebasan Lahan Warga Terdampak Banjir Kali Pesanggrahan

Bila anggaran mencukupi, Pemkot Depok akan melakukan pembebasan lahan warga terdampak banjir menggunakan anggaran belanja tambahan (ABT).

Baca Selengkapnya

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

2 hari lalu

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

Banjir karena rob merendam sejumlah titik di pesisir Kota Semarang, Jawa Tengah, sepanjang tiga hari terakhir.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

3 hari lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

3 hari lalu

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

Banjir bandang ini telah berdampak pada negara tetangga Kenya yakni Burundi dan Tanzania

Baca Selengkapnya

World Central Kitchen Akan Kembali Beroperasi di Gaza

6 hari lalu

World Central Kitchen Akan Kembali Beroperasi di Gaza

Setelah sebulan kejadian penyerangan pada relawan World Central Kitchen, LSM itu sekarang siap beroperasi kembali

Baca Selengkapnya

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

7 hari lalu

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

Florian Philippot Ketua Partai Patriot dari Prancis menyebut sebagian besar bantuan dari negara - negara Barat digelapkan oleh pejabat-pejabat Ukraina

Baca Selengkapnya