Idrus Marham, Sekretaris Jenderal Partai Golkar hasil Munas Bali, hadir dalam Rapat Pimpinan Nasional di Jakarta Convention Center, Jakarta, 24 Januari 2016. TEMPO/Angelina Anjar Sawitri
TEMPO.CO, Bandung - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar belum mengambil keputusan mengusung salah satu nama calon yang bakal bertarung dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) Jawa Barat 2018.
Salah satu kader Golkar, Dedi Mulyadi, digadang-gadang partai berlogo pohon beringin itu untuk maju mencalonkan diri guna berebut kursi dalam pemilihan Gubernur Jawa Barat. Namun, Golkar belum melakukan deklarasi.
Sekretaris Jendral DPP Partai Golkar Idrus Marham mengatakan belum memutuskan akan mengusung Dedi dalam pertarungan pilgub Jawa Barat 2018. Idrus mengaku masih melakukan konsolidasi dengan berbagai pihak agar bisa lebih tetap dalam mengusung calon.
"Kita inginnya maksimal 10 bulan sebelum pelaksanaan pilgub sudah ada keputusan. Katakanlah September paling lambat, jadi masih terbuka lebar untuk siapa pun," katanya di Hotel Bidakara Savoy Homann, Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Selasa, 6 Juni 2017.
Idrus mengatakan keputusan menentukan calon yang bakal diusung Golkar memang tidak harus terburu-buru. Alasannya, Golkar sebagai salah satu partai besar di Jawa Barat masih menunggu keputusan partai lain dalam menentukan calon jagoannya untuk bertarung dalam pilgub Jawa Barat nanti.
"Sampai sekarang pun kan belum ada partai yang permanen mencalonkan siapa. PDIP, PAN, Hanura belum dengar suaranya (akan mengusung siapa). Demokrat juga sama," ujarnya.
Namun target optimis tetap diusung DPP Golkar untuk bisa memenangi pertarungan dalam pilgub Jawa Barat nanti. Idrus mengaku paham betul bahwa dalam tiga kali hajat demokrasi pilgub Jawa Barat, Golkar selalu menuai hasil kalah. Tak ada satu pun calon yang diusung Golkar bisa menang.
"Dengan pengalaman seperti ini, kita tidak ingin terulang lagi. Kita ingin pastikan pasangan calon yang didukung Golkar bisa menang dalam pilgub Jawa Barat 2018. Kita enggak mau terburu-buru," katanya.