Menristek Dikti Bentuk Konsorsium untuk Proyek KTP Elektronik

Reporter

Selasa, 6 Juni 2017 18:22 WIB

E-KTP. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi membentuk konsorsium untuk mengembangkan teknologi informasi proyek kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP).

“Kementerian Riset Teknologi Pendidikan Tinggi tugasnya untuk mengembangkan sim card dan teknologi informasinya,” kata Menteri Ristek dan Dikti Muhammad Nasir di Kemenko Polhukam, Selasa, 6 Juni 2017.

Konsorsium itu beranggotakan empat perguruan tinggi, yaitu Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Telkom, dan Universitas Hasanuddin.

Dalam rapat koordinasi khusus di Kementerian Politik, Hukum, dan Keamanan, pembahasan proyek e-KTP dilakukan lintas kementerian. Selain Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, ada pula Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Komunikasi dan Informatika, serta Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.

Nasir menjelaskan kewenangannya hanya di pengembangan teknologi. Misalnya dalam pembuatan sim card yang tengah didesain sistemnya. “Yang urusan e-KTP ada di Kementerian Dalam Negeri,” kata dia.

Nasir memastikan teknologi yang tengah dikembangkan berasal dari Indonesia. Ia tak ingin proyek e-KTP saat ini bermasalah seperti yang lama. Meski begitu, ia menilai ada kendala yaitu masalah anggaran.

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara tidak berkomentar banyak perihal rapat yang digelar hari ini. “Update status e-KTP masing-masing pihak pemerintah,” kata dia.

DANANG FIRMANTO

Berita terkait

Beberapa Menteri Ini Ternyata Pernah Jadi Santri

22 Oktober 2021

Beberapa Menteri Ini Ternyata Pernah Jadi Santri

Santri sukses menunjukkan perannya dalam berbagai bidang salah satunya di lingkup pemerintahan. Mulai menjadi menteri hingga presiden

Baca Selengkapnya

Bio Farma: Perlu Rp 103 Miliar untuk Kembangkan Vaksin Covid-19

15 Juli 2020

Bio Farma: Perlu Rp 103 Miliar untuk Kembangkan Vaksin Covid-19

Honesti telah berkomunikasi dengan tim Kementerian Riset dan Teknologi terkait keperluan pembiayaan pengembangan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

CPNS 2019, Peminat Kementerian Riset dan Teknologi Paling Sedikit

27 November 2019

CPNS 2019, Peminat Kementerian Riset dan Teknologi Paling Sedikit

Persaingan dalam seleksi calon pegawai negeri sipil atau CPNS 2019 semakin ketat, namun di sisi lain ada pula formasi yang sepi peminat.

Baca Selengkapnya

Menristek: Dosen PNS Tersangka Terancam Diberhentikan Sementara

3 Oktober 2019

Menristek: Dosen PNS Tersangka Terancam Diberhentikan Sementara

Rektor Insitut Pertanian Bogor (IPB) Dr Arif Satria menjelaskan pihaknya menunggu surat resmi penahanan atas dosen IPB bernama Abdul Basith.

Baca Selengkapnya

Menteri M. Nasir: Berpendapat Tidak Harus Dilakukan di Jalan

2 Oktober 2019

Menteri M. Nasir: Berpendapat Tidak Harus Dilakukan di Jalan

M. Nasir mengaku tak pernah menghalangi siapa saja mengemukakan pendapatnya, namun hal itu tidak harus dilakukan di jalan.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Unjuk Rasa Meluas, Menteri Nasir Kumpulkan Rektor PTN

30 September 2019

Antisipasi Unjuk Rasa Meluas, Menteri Nasir Kumpulkan Rektor PTN

Nasir mengajak para rektor untuk menciptakan suasana yang teduh menjelang pelantikan anggota DPR, serta Presiden dan Wakil Presiden.

Baca Selengkapnya

Kementerian Buka Program Dosen Merenung, Ini Tujuannya

15 Agustus 2019

Kementerian Buka Program Dosen Merenung, Ini Tujuannya

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi menghelat program Dosen Merenung agar pengajar bisa mengembangkan potensi keilmuannya.

Baca Selengkapnya

Rektor Asing, Moeldoko: Diawali di Perguruan Tinggi Swasta

14 Agustus 2019

Rektor Asing, Moeldoko: Diawali di Perguruan Tinggi Swasta

Rencana mendatangkan rektor asing di Indonesia akan diberlakukan pertama kali untuk perguruan tinggi swasta.

Baca Selengkapnya

M Nasir: Rektor Asing Jangan Hanya Cari Pekerjaan di Indonesia

5 Agustus 2019

M Nasir: Rektor Asing Jangan Hanya Cari Pekerjaan di Indonesia

Dalam pemilihan rektor asing, M. Nasir berharap akan ada mekanisme yang berbeda dari ketentuan yang saat ini diterapkan, misalnya lewat pansel.

Baca Selengkapnya

Cegah Radikalisme, Menristek Minta Kampus Data Medsos Mahasiswa

26 Juli 2019

Cegah Radikalisme, Menristek Minta Kampus Data Medsos Mahasiswa

Menristekdikti meminta kampus mendata akun media sosial mahasiswa hingga pegawai untuk cegah radikalisme.

Baca Selengkapnya